PM Selandia Baru Jacinda Ardern Mundur: Tidak Lagi Punya Cukup Tenaga untuk Memimpin

Jacinda Ardern mengaku tidak punya rencana masa depan setelah mundur sebagai Perdana Menteri Selandia Baru, selain menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarganya.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 20 Jan 2023, 13:46 WIB
Jacinda Ardern (AP Photo/Nick Perry)

Liputan6.com, Wellington - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengumumkan mundur dari jabatannya. Pengumuman mengejutkan tersebut diungkapkan Jacinda dalam pertemuan tahunan Partai Buruh, di mana dia mengatakan sudah tidak lagi memiliki cukup tenaga untuk melakukan pekerjaannya.

"Saya mundur karena peran istimewa ini datang bersama tanggung jawab. Tanggung jawab untuk tahu kapan Anda memimpin dan kapan sebaliknya. Saya tahu apa yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini. Dan saya menyadari bahwa saya tidak lagi memiliki cukup energi untuk melakukannya... Sesederhana itu," kata PM Jacinda seperti dikutip dari The Guardian, Kamis (19/1/2023).

Masa jabatan Jacinda sebagai Perdana Menteri Selandia Baru akan berakhir paling lambat 7 Februari.

"Saya manusia, politikus adalah manusia. Kami memberikan semua yang kami bisa selama kami bisa. Dan kemudian tiba waktunya. Bagi saya, ini saatnya," ungkap Jacinda.


Mundur Setelah Merenung

Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Jacinda Ardern sambangi Canterbury Refugee Centre di Christchurch, 16 March 2019. (MARTY MELVILLE / AFP)

Jacinda mengatakan dia telah merenungkan selama liburan musim panas tentang apakah dia memiliki cukup energi untuk melanjutkan perannya sebagai perdana menteri sebelum akhirnya mencapai kesimpulan bahwa dia tidak bisa.

Perempuan berusia 42 tahun itu tercatat sebagai kepala pemerintahan wanita termuda di dunia ketika terpilih pada tahun 2017 di usia 37 tahun. Jacinda dianggap berhasil memimpin Selandia Baru melewati pandemi COVID-19 dan sejumlah bencana besar, termasuk serangan teror di dua masjid di Christchurch dan erupsi White Island.

"Ini adalah lima setengah tahun yang paling memuaskan dalam hidup saya. Tapi juga punya tantangannya... Agenda yang berfokus pada perumahan, kemiskinan anak dan perubahan iklim, kami menghadapi… peristiwa teror domestik, bencana alam besar, pandemi global, dan krisis ekonomi," kata dia.

Jacinda mengaku tidak punya rencana masa depan, selain menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarganya.


Seseorang yang Selalu Berusaha Bersikap Baik

Jacinda Ardern (AP)

Ditanya bagaimana dia ingin rakyat Selandia Baru mengingat kepemimpinannya, Jacinda mengatakan bahwa dia ingin dikenang sebagai seseorang yang selalu berusaha untuk bersikap baik.

"Saya harap saya meninggalkan warga Selandia Baru dengan keyakinan bahwa Anda bisa menjadi baik, tetapi kuat, berempati tetapi tegas, optimistis tetapi fokus. Dan bahwa Anda bisa menjadi pemimpin bagi diri Anda sendiri, yang tahu kapan waktunya untuk pergi," ujar Jacinda.

Pengumuman Jacinda mundur datang saat Selandia Baru memasuki tahun pemilihan, dengan tanggal pemungutan suara diumumkan pada 14 Oktober. Jajak pendapat selama beberapa bulan terakhir telah menempatkan Partai Buruh yang dipimpin Jacinda berada di belakang oposisi Nasional.

Namun, Jacinda membantah bahwa keputusannya mundur terkait dengan survei tersebut.

"Saya bukan mundur karena keyakinan bahwa kami tidak dapat memenangkan pemilihan, tetapi karena saya yakin kami bisa dan akan melakukannya, dan kami membutuhkan bahu-bahu baru untuk tantangan itu," jelasnya.


Siapa Pengganti Jacinda Ardern?

PM Selandia Baru Jacinda Ardern (AP Photo/Nick Perry)

Belum jelas siapa yang akan menggantikannya. Namun, nama wakil PM yang juga menteri keuangan, Grant Robertson, disebut-sebut sebagai calon terdepan.

Kaukus Partai Buruh sekarang memiliki waktu tujuh hari untuk mengetahui apakah seorang kandidat baru memiliki lebih dari dua pertiga dukungan untuk menjadi pemimpin dan perdana menteri baru. Pemungutan suara kaukus untuk menentukan pemimpin baru akan dilakukan dalam waktu tiga hari mendatang. Jika tidak ada yang memenuhi ambang batas dukungan di dalam kaukus, kontes kepemimpinan akan jatuh ke keanggotaan Partai Buruh yang lebih luas.

Merespons kabar mundurnya Jacinda, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, memberikan penghormatan.

"Jacinda Ardern telah menunjukkan kepada dunia bagaimana memimpin dengan kecerdasan dan kekuatan. Dia telah menunjukkan bahwa empati dan wawasan adalah kualitas kepemimpinan yang kuat," katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya