Liputan6.com, Jakarta - Tak terasa, hari kasih sayang atau yang lebih dikenal dengan sebutan Hari Valentine akan segera tiba. Sekitar kurang lebih tiga minggu lagi hari yang membuat penjualan cokelat meningkat ini dirayakan kembali.
Hari Valentine sendiri dirayakan pada begitu banyak negara. Uniknya, tiap negara biasanya punya tradisi sendiri dalam merayakan Valentine.
Advertisement
Lalu, apa sajakah tradisi Hari Valentine di berbagai negara? Mengutip laman Huffpost pada Kamis (19/1/2023), berikut di antaranya.
1. Denmark
Hari Valentine ternyata merupakan perayaan yang relatif baru di Denmark. Menurut Kementerian Luar Negeri Denmark, Hari Valentine di Denmark baru mulai dirayakan pada awal 1990-an.
Bukan memberikan bunga mawar, ide kado valentine di negara ini justru adalah saling tukar kartu dengan kekasih.
Tak hanya itu, pada tanggal 14 Februari, para pria di Denmark turut memberikan wanita sebuah gaekkebrev atau surat lucu berisi candaan.
Para pria bisa mengisinya dengan puisi atau pantun dalam selembar kertas dan tanda tangannya hanya berupa titik, tanpa nama.
Jika seorang wanita yang menerima gaekkebrev dapat menebak pengirimnya dengan benar, dia bisa mendapatkan telur Paskah di akhir tahun tersebut.
2. Korea Selatan
Selanjutnya di Korea Selatan, Hari Valentine populer untuk pasangan muda. Di sana, para wanita harus merayu pria dengan memberikan cokelat, permen, dan bunga.
Sedangkan balasannya dilakukan pada 14 Maret atau yang terkenal dengan White Day. Hari bagi pria memberikan hadiah yang sama untuk kekasih wanitanya.
Jika masih lajang, ada pula Black Day yang dirayakan pada 14 April di Korea Selatan. Pada momen ini, para lajang bisa memakan semangkuk jajangmyeon untuk merayakan status lajang mereka.
3. Prancis
Negara ketiga adalah Prancis, yang sungguh terkenal sebagai salah satu kota paling romantis di dunia. Prancis telah begitu lama merayakan Hari Valentine.
Bahkan, kartu Hari Valentine pertama berasal dari Prancis ketika Charles, Duke of Orleans mengirimkan surat cinta pada istrinya saat masih dipenjara di Menara London pada tahun 1415. Sejak saat itulah, pemberian kartu di Hari Valentine mulai populer di Prancis dan seluruh dunia.
Dahulu, ada pula tradisi loterie d'amour atau drawing for love. Tradisi ini membuat pria dan wanita saling bertemu pada satu rumah, kemudian mereka akan bergiliran memanggil satu sama lain. Jika Anda menemukan pasangan yang tidak Anda sukai, maka Anda bisa memanggil yang lain.
Bagi wanita yang tidak menemukan pasangan, mereka bisa berkumpul di api unggun dan membakar foto pria yang menolaknya dan boleh melemparkan hinaan pada foto tersebut sampai puas.
Namun karena tradisi loterie d'amour tidak terkendali, akhirnya pemerintah Prancis melarang tradisi itu untuk dilakukan.
Advertisement
4. Brasil
Berbeda dengan negara-negara lainnya, Brasil justru melewatkan Hari Valentine pada 14 Februari dan memilih untuk merayakan Dia dos Namorados atau Hari Kekasih pada 12 Juni.
Pada bulan Februari atau Maret, hanya ada karnaval yang dirayakan di sana tanpa secara spesifik menyebutkan sebagai karnaval Hari Valentine.
Selain pertukaran cokelat, bunga, dan kartu biasa, festival dan pertunjukan musik diadakan di seluruh daerah. Pemberian hadiah juga tidak terbatas pada pasangan.
Di Brasil, orang-orang merayakan hari kasih sayang ini dengan bertukar hadiah dan juga berbagi makan malam dengan teman dan kerabat.
5. Wales
Tradisi Hari Valentine di Wales lebih dikenal dengan Saint Dwynwen, yang mana dirayakan pada 25 Januari.
Pada momentum itu, orang-orang di Wales akan mengukir sendok kayu yang rumit sebagai tanda kasih sayang pada wanita yang mereka cintai.
Pola dan simbol diukir pada sendok cinta ini, masing-masing menunjukkan makna yang berbeda.
Beberapa contohnya termasuk tapal kuda, yang melambangkan keberuntungan, roda yang melambangkan penyangga, dan kunci yang melambangkan kunci hati manusia.
Saat ini, sendok cinta juga biasa ditukarkan dalam perayaan seperti pernikahan, hari jadi, dan kelahiran.
Advertisement