Liputan6.com, Veracruz - Penembakan mengejutkan terjadi di Meksiko. Baik pelaku maupun korban masih anak-anak.
"Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun di Meksiko menembak mati seorang anak lain karena dia memukulinya ketika bermain video game di negara bagian Veracruz," kata pihak berwenang.
Advertisement
Bocah itu mengambil pistol dari rumah keluarga dan menembak kepala korban yang berusia 11 tahun pada Minggu 15 Januari 2023 setelah marah di toko persewaan video game.
Anak itu dan keluarganya kemudian melarikan diri.
"Yang saya minta adalah Anda membantu saya mencapai keadilan," kata ibu korban kepada wartawan di pemakamannya pada Selasa 17 Januari 2022 seperti dikutip dari AFP, Kamis (19/1/2023).
"Anak saya meninggal karena orang tua dari anak yang membunuh anak saya tidak bertanggung jawab meninggalkan senjata di atas meja," tambahnya.
Veracruz adalah salah satu negara bagian paling kejam di Meksiko karena perang wilayah antara pengedar narkoba.
Lebih dari 340.000 orang telah dibunuh di seluruh negara Amerika Latin itu sejak pemerintah mengerahkan militer dalam perang melawan narkoba pada 2006.
Bayi Jadi Korban Penembakan
Sebelumnya enam orang, termasuk seorang ibu berusia 17 tahun dan bayinya berusia enam bulan, tewas dalam penembakan di sebuah rumah di California, Amerika Serikat. Tragedi penembakan terjadi pada Senin 16 Januari 2023 dini hari.
Kantor sheriff Tulare mengatakan bahwa pihaknya merespons laporan penembakan di Goshen sekitar pukul 03.30 pagi.
"Sebenarnya laporan menunjukkan bahwa itu adalah penembak aktif karena pelaku melepas sejumlah tembakan," ungkap Sheriff Mike Boudreaux seperti dikutip dari The Guardian, Selasa 17 Januari.
Boudreaux menggambarkan penembakan tersebut sebagai pembantaian mengerikan.
Dua korban tewas ditemukan di jalan dan satu orang di pintu masuk rumah. Sementara itu, tiga lainnya ditemukan di dalam rumah, termasuk seorang pria yang masih bernapas ketika ditemukan, namun meninggal di rumah sakit.
Sheriff mengungkapkan, pihaknya sedang memburu dua pelaku. Mereka meyakini ada keterlibatan jaringan geng dengan pembunuhan ini. Pasalnya, kantor sheriff pernah mengeluarkan surat perintah penggeledahan terkait narkotika di kediaman yang sama pekan lalu.
"Kami percaya ini bukan kekerasan acak. Mereka memang target," kata Boudreaux.
Lebih lanjut Boureaux mengatakan bahwa sejumlah orang selamat dari tragedi ini.
Bocah 7 Tahun di London Kritis Usai Jadi Korban Penembakan
Sementara itu, seorang gadis berusia tujuh tahun tengah berjuang untuk bertahan hidup di rumah sakit London, Inggris pada Sabtu 14 Januari usai insiden penembakan.
Tak hanya itu, lima orang lainnya terluka, dikutip dari laman Straits Times, Minggu (15/1/2023).
Para jemaah berlari berteriak dari tempat kejadian di luar sebuah gereja Katolik saat suara tembakan terdengar.
"Penyelidikan awal menunjukkan tembakan dilepaskan dari kendaraan yang bergerak yang kemudian dibawa pergi dari tempat kejadian," kata Polisi Metropolitan London, Inggris dalam sebuah pernyataan.
Pendeta yang memimpin kebaktian Jeremy Trood, mengatakan kepada kantor berita PA bahwa itu ini adalah misa untuk Sara Sanchez (20) dan ibunya yang meninggal pada November 2022.
Wanita yang lebih muda meninggal karena leukemia sementara ibunya meninggal setelah mengalami pembekuan darah saat tiba dari Heathrow dari Kolombia, lapor situs berita MyLondon.
"Saya mendengar dentuman dahsyat ini dan saya pikir ini tidak normal, dan pada menit berikutnya semua orang berteriak," kata seorang tetangga kepada PA.
Selain gadis berusia tujuh tahun itu, empat wanita dan seorang gadis lainnya (12) terluka dalam insiden di dekat stasiun kereta Euston yang ramai tersebut.
Gadis lainnya keluar dari rumah sakit setelah perawatan cedera kaki ringan.
Seorang wanita berusia 21 tahun juga berada di rumah sakit pusat kota London. Polisi mengatakan, luka-lukanya tidak mengancam jiwa.
Tiga wanita lainnya berusia 41, 48 dan 54, tetap di rumah sakit dengan luka yang tidak mengancam jiwa, kata polisi.
"Insiden penembakan apa pun tidak dapat diterima, tetapi bagi banyak orang, termasuk dua anak, terluka dalam penembakan di tengah hari Sabtu sore itu mengejutkan," kata inspektur polisi Ed Wells.
"Penyelidikan atas serangan mengerikan ini sudah berjalan dengan melibatkan petugas lokal dan detektif spesialis," tambahnya.
Seorang saksi memberi tahu MyLondon bahwa tembakan dilepaskan ketika para pelayat menghadiri misa.
Advertisement
Penembakan Terjadi di SD Virginia, Tersangka Pelaku Masih 6 Tahun
Anak menjadi tersangka penembakan juga terjadi di Virginia AS.
Seorang siswa Sekolah Dasar berusia enam tahun menembak dan melukai seorang guru dalam pertengkaran di ruang kelas satu, demikian pernyataan polisi dan pejabat sekolah di kota Newport News.
Tidak ada siswa yang terluka dalam insiden penembakan di SD Richneck itu.
Dilansir VOA Indonesia, Minggu (8/1/2023), seorang guru perempuan berusia 30 tahun menderita luka yang mengancam jiwa.
Kepala Kepolisian Newport News, Steve Drew mengatakan kepada wartawan, “polisi mendapat telpon tentang penembakan di sekolah itu sekitar pukul dua siang. Ada seorang dewasa yang menderita luka tembak. Ia adalah guru di sekolah ini dan sudah dilarikan ke RS Riverside, dan kami masih menanti kabar terbaru dari sana. Bukti-bukti insiden ini masih ada di dalam gedung.
Seluruh siswa sudah dipindahkan ke gimnasium. Mereka aman. Mereka berinteraksi dengan polisi, ada yang saling toss dan bercanda dengan yang lain. Ada banyak penasihat (pendamping) yang menemani para siswa, bicara dengan mereka, menenangkan mereka. Prioritas utama saya sekarang adalah mempertemukan kembali seluruh siswa ini dengan orang tua mereka.”
Ia menegaskan bahwa tidak benar jika dikatakan ada seseorang melakukan penembakan di sekeliling sekolah.
"Yang terjadi adalah situasi di satu lokasi di mana ada satu tembakan dilepaskan," ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa tersangka pelaku yang berusia enam tahun sudah ditahan.