Liputan6.com, Jakarta - Menjelang Tahun Baru Imlek 2574 atau tahun 2023, Polresta Tangerang menyiagakan 113 personel di beberapa wihara di Kabupaten Tangerang.
Kepala Bagian (Kabag) Ops Polresta Tangerang Kompol Kosasih mengatakan, ratusan personel itu nantinya akan disebar di 15 wihara yang berada di wilayah Kecamatan Mauk, Pasarkemis, Cikupa, Panongan, dan Tigaraksa.
Advertisement
"Tapi kami tidak membentuk tim khusus. Hanya saja, petugas akan melaksanakan pemantauan secara langsung pada kegiatan peribadatan selama perayaan tersebut," tutur Kompol Kosasih, Kamis (19/1/2023).
Pihaknya juga bekerja sama dengan instansi lain guna mengamankan perayaan ibadah yang jatuh pada Minggu, 22 Januari 2023 itu.
"Dari 113 personel ini, sementara hanya dari petugas kepolisian saja. Tetapi nanti pasti ada penambahan dari TNI, Satpol PP dan instansi lain," pungkas Kosasih.
Sementara, di Kota Tangerang, sejumlah langkah pengamanan dilakukan di empat wihara tertua dan terbesar di kawasan Tangerang. Keempatnya tersebut adalah Wihara Boen Tek Bio, Wihara Nirmala Boen San Bio, Wihara Yang Sen Bio, dan Wihara Hok Tek Bio.
Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho mengungkapkan, seluruh satuan fungsi pada jajarannya dibantu TNI, Dinas Terkait dan Pokdar Kamtibmas, bakal dikerahkan untuk pengamanan, guna menjamin keamanan dan kelancaran perayaan tahun baru Imlek yang jatuh pada hari Minggu, 22 Januari 2023.
"Untuk menjamin kelancaran arus lalu lintas di vihara yang berlokasi di pinggir jalan raya, kita siapkan personel satlantas dan dishub yang akan mengatur arus lalin saat pelaksanaan ibadah Imlek tahun ini," ujar Kapolres.
Cuaca Saat Imlek 2023, Hujan Intensitas Sedang-Lebat Diprakirakan Terjadi di Wilayah Ini
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat akan terjadi saat perayaan Imlek 22 Januari 2023. Cuaca tersebut hanya mengguyur di beberapa wilayah Indonesia.
"Wilayah tersebut adalah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kep. Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto kepada wartawan, Kamis (19/1/2023).
Dia mengungkapkan, saat ini termonitor beberapa dinamika atmosfer yang dapat memicu potensi hujan lebat di beberapa wilayah Indonesia. Yaitu adanya Monsun Asia yang masih cukup aktif di wilayah Asia.
"Sementara itu potensi seruakan dingin dan aliran intas ekuator tidak terlalu aktif saat ini, tapi masih dapat meningkat dalam sepekan kedepan yang dapat berdampak secara tidak langsung pada peningkatan pertumbuhan awan hujan disekitar wilayah Indonesia," jelas dia.
Gelombang Rossby Ekuator dan Gelombang Kelvin saat ini cukup aktif di wilayah timur Indonesia dan turut memicu potensi peningkatan pertumbuhan awan hujan.
Sementara itu pola sirkulasi siklonik terpantau di Selat Karimata, di Perairan Selatan dari Filipina, di Samudera Hindia Utara Papua, dan di Australia bagian utara yang membentuk daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang terkonsentrasi di wilayah Sumatera bagian tengah dan selatan, Jawa bagian barat hingga bagian utara, Nusa Tenggara, Kalimatan Selatan, Sulawesi bagian tengah dan selatan, serta Papua bagian utara dan selatan.
"Khusus untuk wilayah Sulawesi Selatan, potensi hujan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi di sebagian besar Sulawesi Selatan. Sedangkan wilayah yang berpotensi angin kencang terkonsentrasi di pesisir selatan dan barat Sulawesi Selatan dalam sepekan kedepan," ujar dia.
Advertisement