Soal Cawapres Anies, PKS Minta NasDem dan Demokrat Dengarkan Aspirasi Publik

Al Muzzammil Yusuf meminta dua partai calon mitra koalisi, NasDem dan Demokrat, mendengar aspirasi publik soal sosok calon wakil presiden yang bakal mendampingi Anies Baswedan di 2024.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Jan 2023, 19:07 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan keterangan dalam pengumuman deklarasi Capres 2024 di Nasdem Tower, Jakarta, Senin (3/10/2022). Partai Nasdem resmi mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) yang akan diusung pada Pilpres 2024. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP PKS Bidang Polhukam, Al Muzzammil Yusuf, meminta dua partai calon mitra koalisi, NasDem dan Demokrat, mendengar aspirasi publik soal sosok calon wakil presiden yang bakal mendampingi Anies Baswedan di 2024. Menurut dia, cara ini untuk mendapatkan nama yang objektif untuk mendampingi Anies.

"Saat ini adalah momentum yang tepat bagi PKS, Nasdem, dan Demokrat untuk banyak mendengarkan aspirasi publik tentang pasangan capres-cawapres yang terkuat. Itu bisa kita dapat dari hasil survei yang objektif. Sehingga pasangan capres-cawapres yang akan dideklarasikan adalah yang terbaik sesuai harapan publik untuk Indonesia yang lebih baik," ujar Muzzammil kepada wartawan, Kamis (19/1/2023).

PKS optimistis koalisi perubahan bersama NasDem dan Demokrat akan solid terbentuk. Muzzammil menyebut, koalisi ini mengedepankan kesetaraan dan tidak ada saling memaksa.

"Penjajakan koalisi yang dibangun oleh PKS bersama Nasdem dan Demokrat mengedepankan equal partnership, tak saling memaksa, serta saling menghormati mekanisme internal masing-masing partai. Sehingga kami yakin Koalisi Perubahan yang akan terbentuk nantinya akan solid," ujar Muzzammil.

Perbedaan soal calon wakil presiden diyakini akan dapat diputuskan bersama dengan hati lapang dan pikiran negarawan NasDem dan Demokrat.

PKS pun memandang positif ada kesamaan pandangan dengan NasDem dan Demokrat untuk mengusung Anies sebagai calon presiden. Perbedaan terkait nama calon wakil presiden akan bisa selesai bila mengedepankan kepentingan bangsa dan negara.

"Kami yakin persoalan perbedaan cawapres akan mampu dibicarakan dengan hati lapang dan pikiran negarawan demi kemaslahatan besar untuk bangsa dan negara ke depan," ujar Muzzammil.


Soal Pengumuman Koalisi

Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono bersalaman dengan Gubernur DKI Anies Baswedan di DPP Partai Demokrat, Jakarta, Jumat (7/10/2022). Kunjungan Anies ke Demokrat ini merupakan yang pertama setelah diusung sebagai calon presiden (capres) Pilpres 2024 oleh Partai NasDem. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Diketahui, Tiga partai besar yakni NasDem, PKS, dan Demokrat tengah menjajaki koalisi perubahan menjelang Pemilu 2024. Namun hingga kini NasDem, PKS, dan Demokrat masih belum juga mendeklarasikan koalisi bersama.

Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya mengatakan, pihaknya dalam posisi menunggu sikap Demokrat dan PKS untuk melakukan deklarasi calon presiden (capres) sebelum melakukan deklarasi koalisi perubahan.

"Kita tunggu juga overing dari teman-teman ini untuk kemudian kapan mau mendeklarasikan Mas Anies, kita menunggu juga jangan kemudian seolah-olah kita ngejar," kata Willy, kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (17/1/2023).

"Kalau yang saya bilang tadi equal partnership kita bareng-bareng. Oke kawan-kawan maunya kapan silakan, rembuk di internalnya, kami posisinya standby aja. Jadi NasDem posisinya dalam posisi on call," sambungnya.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

Infografis Pernyataan Ketum NasDem Surya Paloh Saat Deklarasi Capres 2024. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya