20 Januari 2018: Horor 12 Jam Penyerbuan Hotel Mewah Kabul, 40 Orang Tewas Termasuk WN Asing

Orang-orang bersenjata menyerbu hotel mewah Kabul, Afghanistan pada Sabtu malam kelabu itu, menembaki para tamu dan meledakkan granat di dalamnya.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 20 Jan 2023, 06:00 WIB
Pasukan keamanan Afghanistan berjaga saat asap keluar dari Hotel Intercontinental setelah terjadi serangan di Kabul, Afghanistan, Minggu (21/1). Orang-orang bersenjata menyerbu hotel mewah tersebut pada Sabtu, 20 Januari 2018 malam. (AP Photo/Rahmat Gul)

Liputan6.com, Kabul - Sabtu 20 Januari 2018 malam, tragedi berdarah terjadi di Intercontinental Hotel, Kabul Afghanistan.

Orang-orang bersenjata menyerbu hotel pada Sabtu malam kelabu itu, menembaki para tamu dan meledakkan granat di dalamnya.

"Sedikitnya empat pria bersenjata melancarkan serangan ke Hotel Intercontinental di Kabul, kata para pejabat Afghanistan seperti dikutip dari BBC kala itu.

Pasukan khusus membunuh dua penyerang, kata seorang Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, dan tengah berupaya menangkap yang lainnya.

Setidaknya lima orang terluka, kata para pejabat. Saat itu, tidak jelas berapa banyak orang yang telah terbunuh.

Para pelaku digambarkan menembak secara brutal ke arah para tamu di lobi hotel pada Sabtu malam. Di saat yang sama, pelaku juga terlihat meledakkan beberapa granat, dan membuat kepanikan massal di hotel bintang lima itu.

Otoritas setempat mengatakan, sebanyak 6 orang mengalami luka parah, dan 2 orang tewas dalam aksi penembakan brutal tersebut. Jadi setelah serangan dikabarkan ada empat orang tewas, termasuk dua pelaku dalam insiden itu. 

Serangan penembakan tersebut terjadi sekitar pukul 21.00 waktu setempat, dengan laporan saksi mengatakan, pelaku menembaki petugas keamanan untuk merangsek masuk ke dalam hotel. Setelahnya, para pelaku memberondongkan peluru ke arah petugas dan tamu hotel yang tengah berada di area lobi.

Sebelum berlanjut naik ke lantai di atasnya, pasukan khusus datang dan mengepung seluruh area lantai dasar hotel itu.

Beberapa laporan publik mengatakan, serangan tersebut diduga kuat menyasar sebuah konferensi teknologi informasi yang tengah berlangsung di Intercontinental Hotel, dan dihadiri oleh beberapa pejabat penting Afghanistan. Satu saksi turut menyebut, pelaku sempat melakukan penyanderaan terhadap beberapa orang yang berada di lantai dasar hotel tersebut.

Mengutip The Guardian, Taliban mengklaim lima militannya, yang mengenakan rompi bunuh diri, melakukan serangan yang dimulai pada Sabtu malam dan menyebabkan baku tembak selama 12 jam ketika pasukan Afghanistan menyerbu gedung tersebut.

Menurut informasi terkini, jumlah korban tewas dilaporkan mencapai 40 orang dari berbagai negara termasuk Afghanistan.

 


12 Jam Pengepungan, 14 WNA Tewas

Seorang polisi berjaga-jaga di dekat Hotel Intercontinental setelah serangan mematikan di Kabul, Afghanistan, Sabtu (20/1). Seorang pejabat Afghanistan mengatakan 100 sandera telah dibebaskan. (AP Photo/Massoud Hossaini)

Laporan Sky News menyebut, Kementerian Dalam Negeri Afghanistan mengatakan 19 orang (14 orang asing dan lima warga Afghanistan) tewas dalam serangan oleh beberapa gerilyawan yang menyerbu Hotel Intercontinental bintang lima menggunakan senjata dan granat tangan pada Sabtu malam.

Juru bicara kementerian Najib Danish mengatakan bahwa 11 dari 14 orang asing yang tewas adalah karyawan Kam Air, sebuah maskapai penerbangan swasta Afghanistan.

Kewarganegaraan dari tiga korban belum dikonfirmasi tetapi kementerian mengatakan bahwa sembilan orang Ukraina, satu orang Yunani dan satu dari Kazakhstan. Menteri luar negeri Ukraina mengatakan enam warganya tewas.

Sekitar 100 orang disandera dan pengepungan berakhir setelah 12 jam, ketika penyerang terakhir tewas dalam baku tembak dengan pasukan keamanan Afghanistan yang didukung oleh pasukan Norwegia.

Lebih dari 150 orang, termasuk 41 orang asing, diselamatkan dari hotel. Enam anggota polisi dan pasukan khusus terluka, bersama dengan delapan warga sipil.

 


Saksi Mata: Seperti Toko Daging, Darah di Mana-Mana

Ilustrasi Penembakan (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Saksi mata mengatakan beberapa area bangunan tampak seperti toko daging dengan darah di mana-mana.

Mereka mengatakan orang-orang bersenjata menembaki orang-orang yang sedang makan malam di salah satu restoran hotel sebelum masuk ke kamar tamu dan menyandera puluhan orang.

Beberapa orang berhasil melarikan diri ke area kolam renang luar ruangan hotel tempat mereka bersembunyi, mendengarkan serangan yang terjadi hanya beberapa meter jauhnya.

Seorang tamu, Aziz Tayeb, yang bersembunyi di balik pilar, berkata: "Saya melihat orang-orang yang bersenang-senang beberapa saat yang lalu berteriak dan melarikan diri seperti orang gila, dan beberapa dari mereka jatuh, terkena peluru.

"Saya berulang kali mendengar ledakan satu demi satu, granat tangan, mereka menggunakan banyak granat. Kami menghubungi petugas keamanan yang tiba satu jam kemudian dan saat kami dikawal keluar, saya melihat lima atau enam jasad di luar hotel.

"Lantai dua, tiga dan lima terbakar - lantai lima dilahap api."


Klaim Taliban

Ilustrasi Foto Penembakan Taliban. (iStockphoto)

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan bahwa sejatinya mereka berencana menyerang hotel tersebut pada Kamis 18 Januari 2018, malam. Namun, rencana itu urung dilakukan karena ada jadwal pernikahan yang tengah berlangsung.

Menurut laporan AFP, alasan penundaan serangan terkait adalah karena Taliban menghindari serangan yang mengakibatkan jatuhnya korban sipil.

"Target kami adalah pemerintah (Afghanistan) dan warga asing," tulis Zabihullah dalam email terkait.

Ini bukanlah kali pertama hotel mewah yang terletak di pusat kota Kabul itu mengalami serangan teror. Pada 2011, hotel ini juga penah dilempari oleh granat dan menyebabkan beberapa petugas keamanan dan staf hotel terluka.

Intercontinental Hotel Kabul sendiri merupakan hotel termewah di ibukota Afghanistan yang kerap menjadi rujukan tempat menginap bagi warga asing, pejabat, dan orang kaya setempat. Hotel ini dimiliki oleh pemerintah Afghanistan, namung pengelolaannya diurus oleh jaringan hotel global Intercontinental.

Selain kerap digunakan sebagai lokasi pernikahan, hotel ini juga beberapa kali menjadi tempat penyelenggaraan konferensi dan pertemuan politik.

Infografis Kejatuhan dan Kebangkitan Taliban di Afghanistan. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya