Liputan6.com, Banyumas - Baru-baru ini, nama Firaun mendadak trending seturut kontroversi yang bergulir usai disebut penceramah, budayawan, cum cendekiawan, Emha Ainun Najib atau Cak Nun. Bersama Firaun, dia juga menyebut sosok lain, Haman dan Qorun.
Firaun begitu populer sehingga siapapun akan tahu, dia adalah penguasa Mesir. Firaun jadi perlambang penguasa lalim, diktator, dan paling terkenal, lambang kemusyrikan karena menganggap dirinya sebagai Tuhan.
Adapun Qorun adalah orang kaya di zaman Firaun yang menumpuk hartanya hingga nyaris tak terhitung jumlahnya. Ia adalah konglomerat yang menguasai segalanya; harta, kekuasaan, akses politik, dan segala hal keduniawian.
Baca Juga
Advertisement
Nah, pertanyaannya, siapa Haman? Namanya tidak begitu populer dibanding dua sosok lain yang juga disebut Cak Nun.
Sebagian muslim mungkin pernah mendengar nama Haman. Namanya ternyata juga disebut enam kali dalam Al-Qur'an.
Masing-masing terdapat pada Alqashash (28) ayat 6, 8, dan 38; surah Al-Ankabut (29) ayat 39; dan surah Almu'min (40) ayat 24 dan 36.
Siapa Haman? Sebegitu pentingkah perannya sehingga Al-Qur'an menyebut hingga berkali-kali? Lantas apa pelajaran yang bisa diperoleh dari kisahnya?
Saksikan Video Pilihan Ini:
Sosok Haman yang Tewas Tenggelam Bersama Firaun
"Dan, berkata Firaun, 'Hai Haman, buatkanlah bagiku sebuah bangunan yang tinggi supaya aku sampai ke pintu-pintu, yaitu pintu-pintu langit, supaya aku dapat melihat Tuhan Musa dan sesungguhnya aku memandangnya seorang pendusta'." (Almu'min: 36-37).
"Dan, berkata Firaun, 'Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku. Maka, bakarlah, hai Haman, untukku tanah liat, kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa. Dan, sesungguhnya, aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk orang-orang pendusta'." (QS Alqashash: 38)
Mengutip Republika, berdasarkan keterangan ini, dapat diketahui bahwa Haman adalah seorang pembesar Firaun dan hidup sezaman dengan Nabi Musa AS. Ia bertugas membantu Firaun dalam melaksanakan segala perintahnya, seperti membuat bangunan yang tinggi. Dan, Haman adalah sekutu Firaun.
Dalam pengkajian Al-Qur'an, diidentifikasikan bahwa Haman muncul setelah kembalinya Musa dari Madyan. Haman jugalah yang menasihati Firaun untuk menolak misi keagamaan Musa. Pada peristiwa pelarian Bani Israel dari Mesir, Haman tenggelam bersama Firaun dan tentaranya di Laut Merah.
Di kerajaan Firaun, Haman menempati beberapa posisi penting kerajaan sebagai menteri, penasihat raja (terutama bidang keagamaan), dan sebagai pelaksana proyek pembangunan menara. Haman diperintah oleh Firaun untuk membuat menara yang akan digunakan Firaun untuk melihat "Tuhan Musa". Pembuatan menara itu membutuhkan 50.000 pekerja dan belum termasuk tukang untuk membuat kuil-kuil.
Konon, setelah pembangunan menara selesai, Firaun menembakkan panah dari puncak menara untuk mengalahkan Tuhan Musa. Firaun berbohong kepada Musa bahwa Tuhannya telah mati dengan menunjukkan anak panahnya yang kembali telah berlumuran darah. Menurut sebagian ahli tafsir, Firaun diam-diam telah mencelupkan anak panah itu ke dalam darah.
Haman jugalah yang menasihati Firaun untuk menolak misi keagamaan Musa. Pada peristiwa pelarian Bani Israel dari Mesir, Haman tenggelam bersama Firaun dan tentaranya.
Tim Rembulan
Advertisement