Liputan6.com, Jakarta Direktur PT Jalin Pembayaran Nusantara Aries Barkah menilai, perusahaan penyedia jasa keuangan tetap tidak boleh luput terhadap pengamanan pembayaran berbasis kartu ATM/debit yang masih diminati, meskipun angka transaksi digital terus naik.
Komitmen itu ditegaskan Jalin pasca berhasil meraih sertifikasi internasional Payment Card Industry Data Security Standard (PCI-DSS) versi 3.2.1, dan Payment Card Industry Personal Identification Number (PCI-PIN) versi 3.1 dari Network Intelligence Pvt. Ltd, lembaga cybersecurity global yang menjadi salah satu standar asesor pada industri pembayaran.
Advertisement
"Meskipun transaksi digital tumbuh sangat tinggi, kami melihat masih adanya minat masyarakat dalam bertransaksi menggunakan kartu seperti di mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) maupun pembayaran debit di mesin Electronic Data Capture (EDC)," kata Aries, Kamis (19/1/2023).
Merujuk dari data yang dirilis Bank Indonesia (BI) pada 2022, volume transaksi dalam negeri di layanan ATM dan Mobile Banking masih mencapai 2,85 miliar transaksi per tahun, dan volume transaksi debit mencapai 235 juta transaksi per tahun.
"Hal ini mendorong kami untuk terus meningkatkan keamanan dan kenyamanan nasabah bank member Jalin dalam bertransaksi berbasis kartu," ujar Aries.
Lebih jauh, Aries menjelaskan, sertifikasi PCI-DSS versi 3.2.1 mengevaluasi efektivitas implementasi proses dan kontrol Jalin selaku penyedia infrastruktur pembayaran melalui 12 persyaratan asesmen yang end-to-end.
Sementara PCI-PIN terbaru versi 3.1 mengevaluasi keamanan sistem nomor identifikasi pribadi atau PIN berbasis kartu secara ketat melalui 33 kriteria pengujian.
Sertifikasi ISO
Langkah ini Jalin ambil untuk melengkapi sertifikasi ISO 27001:2013 yang telah diraih oleh Perusahaan sejak 2018, dan memenuhi kepatuhan Audit Teknologi Informasi (TI) secara periodik sesuai Peraturan Bank Indonesia.
"Ini menjadi langkah kami dalam menjaga kepercayaan 40 member bank yang tergabung dalam jaringan Link khususnya untuk layanan ATM dan Debit Link. Dengan diraihnya sertifikasi ini, Jalin berupaya mengurangi potensi fraud maupun kebocoran data. Sehingga hal ini bisa menjadi assurance bagi nasabah bank member agar lebih nyaman dalam bertransaksi atau melakukan pembayaran," ungkapnya.
Data BI melaporkan, per September 2022, nilai transaksi kartu debit mencatatkan angka sebesar Rp 657,97 triliun, lebih tinggi 3,21 persen dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Advertisement
Volume Transaksi Kartu Debit
Sementara volume transaksi kartu debit di Indonesia mencatatkan angka 640,41 juta kali pada September 2022, atau meningkat meningkat 5,37 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Angka ini menunjukkan masih adanya kebutuhan masyarakat dalam bertransaksi secara langsung di mesin ATM maupun EDC seiring dengan mulai kembalinya mobilisasi masyarakat pasca pandemi.
"Saat ini Jalin juga sedang mengembangkan layanan Virtual ATM dan Third Party Processor (TPP) untuk melengkapi pilihan transaksi digital masyarakat. Berbagai sertifikasi yang diperoleh merupakan komitmen Jalin dalam memenuhi standar-standar nasional dan global industri pembayaran, serta mendukung rencana ekspansi perusahaan baik secara nasional maupun regional di Asia Tenggara lewat layanan TPP yang saat ini telah menggandeng global principal seperti MasterCard dan Visa Inc. Nantinya diperluas ke JCB International hingga China UnionPay," tutur Aries.