Liputan6.com, Jakarta - Yordania adalah negara Arab di Asia Barat Daya di padang pasir berbatu Jazirah Arab bagian utara. Yordania, merupakan negara muda yang menempati tanah kuno dan memiliki banyak jejak peradaban.
Terpisah dari Palestina kuno oleh Sungai Yordan, wilayah ini memainkan peran penting dalam sejarah alkitabiah. Kerajaan alkitabiah kuno Moab, Gilead dan Edom terletak di dalam perbatasannya, seperti halnya kota batu merah Petra yang terkenal, ibu kota kerajaan Nabatean dan provinsi Romawi Arabia Petraea.
Baca Juga
Advertisement
Mengutip Britannica, Jumat (20/1/2023), Yordania berbatasan dengan Suriah di utara, Irak di timur dan Arab Saudi di sebelah tenggara serta selatan oleh Arab Saudi, kemudian berbatasan dengan Israel di barat. Negara ini memiliki garis pantai sepanjang 16 mil (26 km) di Teluk Aqaba di barat daya, di mana Al-ʿAqabah satu-satunya pelabuhan Yordania.
Masih banyak hal mengenai Yordania, tak hanya peran pentingnya dalam sejarah. Berikut enam fakta menarik Yordania yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber pada Jumat (20/1/2023).
1. Pernah Jadi Bagian Ottoman dan Inggris
Yordania sempat menjadi bagian dari Kekaisaran Ottoman hingga 1918 dan kemudian menjadi mandat dari Britania Raya, Yordania telah menjadi kerajaan merdeka sejak 1946. Yordania merupakan salah satu negara paling liberal secara politik di dunia Arab, dan meskipun berbagi masalah mempengaruhi wilayah tersebut, para penguasanya telah menyatakan komitmen untuk menjaga perdamaian dan stabilitas.
2. Ibu Kota Melewati Tujuh Bukit
Ibu Kota Yordania, Amman merupakan kota yang melintasi tujuh bukit atau Jabal. Sekarang ini kota Amman telah mencakup 19 bukit dan tanpa memiliki sisi barat maupun sisi timur. Seluruh bangunan yang terdapat di Kota Amman berasal dari batu atau beton bertingkat, tidak memiliki ruang kosong dan rata-rata bentuk bangunan sama.
Ibu kota dan kota terbesar di negara ini adalah Amman yang dinamai untuk orang Amon, menjadikan kota itu ibu kota mereka pada abad ke-13 SM. Amman selanjutnya menjadi kota besar kuno Timur Tengah, Philadelphia, dari Dekapolis Romawi dan sekarang berfungsi sebagai salah satu pusat komersial dan transportasi utama di kawasan itu serta salah satu ibu kota budaya utama dunia Arab.
3. Etnis Didominasi Arab
Sebagian besar orang Yordania adalah Arab, utamanya orang Yordania dan Palestina tapi ada juga minoritas Badui yang sejauh ini merupakan kelompok pribumi terbesar sebelum masuknya orang Palestina setelah perang Arab-Israel tahun 1948–1949 dan 1967. Warga Yordania dari warisan Badui tetap berkomitmen pada rezim Hashemite yang telah memerintah negara sejak 1923, meskipun telah menjadi minoritas di sana.
Meskipun penduduk Palestina sering mengkritik monarki, Yordania adalah satu-satunya negara Arab yang memberikan kewarganegaraan luas kepada pengungsi Palestina. Minoritas lainnya termasuk sejumlah besar pengungsi Suriah yang melarikan diri ke Yordania karena Perang Saudara Suriah, serta sejumlah warga Irak yang mengungsi ke Yordania akibat Perang Teluk Persia dan Perang Irak.
4. Keberadaan Laut Mati
Yordania adalah lokasi terkenal laut mati sebagai titik paling rendah di dunia, yakni hanya 400 meter di bawah permukaan laut. Laut ini menerima pasokan dari banyak arus, salah satunya dari Sungai Yordania. Namun anehnya laut mati tidak dapat mengalirkan airnya keluar, sehingga satu-satunya cara agar airnya keluar yaitu dengan penguapan.
Dari proses penguapan, airnya memiliki banyak kandungan garam dan mineral sehingga dikenal memiliki kemampuan untuk mengobati penyakit. Dengan kadar garam di atas rata-rata laut biasa yaitu 32--35 persen. Merupakan kadar garam yang sangat tinggi, maka laut ini tidak punyakehidupan. Banyak wisatawan yang masuk ke laut mati dan mencoba mengapung tidak bisa tenggelam.
Advertisement
5. Wisata di Kota Arkeolog Petra
Yordania memiliki situs terbesar yaitu Kota Petra yang masuk ke dalam 7 Keajaiban Dunia Baru terdaftar di UNESCO. Nama Petra sendiri berasal dari bahasa Yunani yang artinya batu. Petra yang mendunia dikenal lantaran memiliki setidaknya 800 patung termasuk makam, bangunan, kuil, dan jalanan.
Menurut cerita, untuk membangun seluruh arsitektur yang terdapat di Kota Petra, batu-batu tersebut dilunakan menggunakan garam yang berasal dari Laut Mati. Dulunya Kota Petra memiliki persediaan air yang cukup untuk digunakan sebanyak 30 ribu penduduk.
Selain Petra, di Yordania terdapat pula bekas peradaban lain seperti Hellenistik dan Romawi yang menyisakan reruntuhan kota-kota Dekapolis yaitu Umm Qais, Amman, Jerash, Kapitolias, Pella, Rafana, Irbid dan situs Bizantium Umm ar-Rasas. Terdapat sisa kerajaan gurun seperti Qasr al Hallabat, Qasr Mshatta, Qasr Amra yang semuanya telah terdaftar sebagai situs warisan dunia.
Para pelancong yang ke Yordania memang biasanya ingin mengunjungi Kota Petra dan situs lain seperti makam Nabi Musa di Gunung Nebo. Termasuk situs pembabtisan di Sungai Yordan, penemuan arkeologi bibel modern yang dipercaya sebagai tempat pembabtisan Yesus Kristus.
6. Kuliner Mansaf
Mansaf adalah hidangan nasional Yordania yang memainkan peran kunci dalam semua perayaan dan festival di negara tersebut. Dagingnya perlahan dimasak dalam susu kambing yang difermentasi seperti yogurt yang disebut jameed, menghasilkan hidangan unik yang bukan hanya sebagai makanan, tetapi juga tradisi.
Mansaf dalam kata bahasa Arab berarti ledakan, biasanya ditawarkan kepada tamu sebagai tanda penghargaan, nilai, dan rasa hormat. Menu tersebut biasa dibuat dengan daging kambing, sapi, atau ayam, di mana kambing menandakan tingkat penghormatan dan nilai tertinggi, dan ayam paling sedikit, sehingga daging sapi atau ayam jarang terlihat di Mansaf.
Selain itu ada Labneh, dengan tekstur lembut dan rasa yang lembut adalah ciri utamanya. Hal itu terjadi berkat bahan yogurt saring tradisional Timur Tengah yang disiapkan bersama garam. Tidak ada pedoman khusus yang digunakan untuk memproduksinya, yogurt polos penuh lemak dicampur dengan garam dan dibiarkan saring selama dua belas hingga dua puluh empat jam.
Selama penyaringan, whey yogurt terpisah, dan yang tersisa adalah produk seperti keju yang kental dan keras. Teksturnya bisa bervariasi dari lembut hingga padat, tetapi selalu memiliki rasa yang relatif ringan dan sedikit asin. Nama labneh berasal dari Timur Tengah, tetapi varietas yogurt ditemukan di banyak negara dan wilayah lain seperti Yunani, Turki, Siprus, Asia Tengah, Amerika Serikat, Meksiko, dan Inggris Raya.
Advertisement