Liputan6.com, Jambi - Pakaian adat menjadi salah satu identitas yang membedakan sebuah daerah dengan daerah lainnya. Umumnya, pakaian ini digunakan di acara-acara tertentu maupun di hari-hari biasa.
Salah satu daerah yang memiliki pakaian khusus adalah Jambi. Para perempuan di Jambi memiliki penutup kepala khusus yang dipakai saat upacara adat.
Penutup kepala yang disebut kuluk beselang mertuo ini umumnya digunakan oleh para ibu-ibu. Mengutip dari indonesiakaya.com, beberapa kabupaten di Jambi yang menjadikan kuluk beselang mertuo sebagai pelengkap pakaian untuk para ibu-ibu adalah Kabupaten Bungo, Kerinci, Tebo, dan Kabupaten Sarko.
Baca Juga
Advertisement
Pemakaian kuluk ini biasanya dilengkapi dengan baju kebaya songket, sarung songket, serta kalung tapak kudo bungo matahari Sementara itu, penggunaan kalung tapak kudo bungo matahari ini memiliki makna seorang wanita telah terikat.
Apapun yang dilakukan oleh wanita tersebut tidak boleh menyimpang dari aturan dan ajaran agama Islam, terutama dalam membina keluarga dan pergaulan di masyarakat. Kalung tapak kudo bungo sebenarnya terbuat dari emas.
Dalam pembuatannya, kalung ini dibuat dengan teknik filigri dan granulir. Adapun motif tapak kudo dikelilingi permata dan dikombinasikan dengan hiasan bunga melati.
Sementara itu, selendang songket warna merah yang juga dikenakan melambangkan keberanian dalam berbicara. Selendang tersebut terbuat dari benang katun warna merah ataupun hitam.
Adapun tutup kepala kuluk beselang mertuo beserta perlengkapan pakaiannya mencerminkan sebuah demokrasi yang luas, tetapi tetap berada dalam ranah nilai-nilai luhur budaya tradisional.
(Resla Aknaita Chak)