Liputan6.com, Wellington - Jacinda Ardern, perdana menteri Selandia Baru telah mengumumkan bahwa ia akan mengundurkan diri pada Februari 2023. Ia mengaku bahwa alasannya mengundurkan diri adalah karena ia tidak lagi mampu melakukan tanggung jawabnya secara maksimal.
"Aku tahu apa yang dibutuhkan pekerjaan ini. Dan saya tahu bahwa saya tidak lagi memiliki cukup tenaga untuk melakukannya dengan adil. Sesederhana itu," ujarnya dalam pidato pengunduran diri.
Advertisement
Dilansir News18, Jumat (20/1/2023), Ardern akan menjabat sebagai PM negara itu hingga 7 Februari. Namun, dia akan terus menjadi Anggota Parlemen hingga pemilihan pada bulan Oktober.
Nama Jacinda Ardern juga tercatat sebagai kepala pemerintahan termuda dalam sejarah. Selama masa jabatannya, ia pun memperjuangkan sejumlah nilai-nilai seperti hak-hak untuk kelompok LGBT.
Berikut ini sejumlah fakta dari Jacinda Ardern, yang mengundurkan diri sebagai PM Selandia Baru:
1. Pemimpin Dunia Termuda
Pada tahun 2017, setelah terpilih sebagai PM Selandia Baru, Ardern menjadi kepala pemerintahan wanita termuda di dunia pada usia 37 tahun. Satu tahun kemudian, dia menjadi pemimpin dunia terpilih kedua yang melahirkan di kantor. Yang pertama adalah orang Pakistan, Benazir Bhutto.
2. Bela Kaum LGBT
Ardern telah menjadi pendukung vokal untuk kesetaraan bagi hak-hak kelompok gay. Keyakinan pada gagasan inilah yang menyebabkan dia meninggalkan gereja Mormon karena sikapnya terhadap hak-hak kelompok gay pada tahun 2005.
3. Pernah Bekerja untuk PM Helen Clark
Dia memperoleh gelar dalam studi komunikasi dalam politik dan hubungan masyarakat dari Universitas Waikato. Dia pun memiliki pengalaman luas dalam politik, dan pernah bekerja untuk mantan PM Selandia Baru, Helen Clark.
4. Punya Penggemar bernama Jacinda-mania
Pemilihan Ardern pada tahun 2017 memberikan gelombang kejut bagi seluruh dunia, karena usianya yang muda dan sebagai sosok pemimpin perempuan. Banyak orang terpikat dengan gaya dan kepemimpinannya.
Akhirnya, ia pun memiliki penggemar yang memiliki sebutan "Jacinda-mania".
Advertisement
5. Melahirkan Saat Menjabat
Jacinda melahirkan saat menjabat sebagai PM. Ini menjadikannya satu dari dua pemimpin perempuan di dunia yang mengalami hal tersebut setelah mantan perdana menteri Pakistan Benazir Bhutto.
6. Bawa Bayi saat Sidang
Jacinda menjadi berita utama pada tahun 2018 dengan menjadi pemimpin dunia pertama yang membawa bayinya ke pertemuan Majelis Umum PBB, selang beberapa bulan setelah Neve lahir.
Neve bahkan membuat kartu identitas resmi PBB untuk kunjungannya.
"Karena semua orang di Twitter meminta untuk melihat ID PBB Neve, staf di sini menyiapkannya. Andai saja saya bisa menangkap ekspresi kaget delegasi Jepang di dalam sidang PBB kemarin yang masuk ke ruang rapat di tengah-tengah mengganti popok," tulis pasangan Jacinda Ardern, Clarke Gayford di Twitter.