Kacau, Juventus Kena Pengurangan 15 Poin di Liga Italia

Juventus disanksi pengurangan 15 poin yang diduga buntut dari manipulasi laporan keuangan musim lalu.

oleh Defri Saefullah diperbarui 21 Jan 2023, 08:51 WIB
Juventus mendapatkan sanksi keras pengurangan 15 poin, namun dengan alasan belum jelas (AFP/Marco Bertorello)

Liputan6.com, Turin- Pengadilan umum menerima pengajuan Federasi Sepak Bola Italia atau FIGC untuk membuka kembali kasus Juventus yang memanipulasi kondisi keuangan dan pendapatan mereka. Sebagai sanksi, Juventus mendapatkan pengurangan 15 poin.

Akibat pengurangan poin ini, Juventus terlempar dari posisi ketiga menjadi ke-10 di klasemen Liga Italia. Penuntut umum dari Giuseppe Chine awalnya meminta pengurangan 9 poin dari Juventus.

Selain itu, dia juga meminta hukuman untuk para mantan petinggi Juventus yaitu Andrea Agnelli, Fabio Paratici, Federico Cherubini dan jajaran direksi lainnya. Namun pengadilan umum memberi sanksi Juventus pengurangan 15 poin.

Football Italia melaporkan, sanksi ini ternyata tidak berkaitan dengan manipulasi keuangan dan laporan palsu soal gaji pemain saat pandemi Covid. Alasan di balik ini akan dilaporkan belakangan.

Juve diperbolehkan untuk banding keputusan ini. Dan klub bermarkas di Turin ini langsung mengajukan banding.

 


Banding Juventus

Pemain Juventus, Angel Di Maria, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Napoli dalam laga giornata 18 Serie A Liga Italia di Diego Armando Maradona Stadium, Sabtu (14/1/2023) dini hari WIB. Sayang gol tersebut tak bisa menyelamatkan Juventus yang akhirnya kalah telak 1-5 dari Napoli. (Alessandro Garofalo/LaPresse via AP)

 

Juventus langsung mengeluarkan pernyataan banding untuk sanksi dari pengadilan FIGC. Juve sudah disanksi pengurangan 15 poin dan larangan aktif sepak bola selama dua tahun untuk Agnelli dan Arrivabene.

"Juventus resmi mengajukan banding atas keputusan ini yang sudah mengurangi 15 poin dari musim ini," bunyi pernyataan Juventus.

"Kami juga menunggu pengumuman soal alasan dari keputusan ini dan mulai sekarang akan mengajukan banding ke Dewan Garansi Olahraga sesuai dengan kode keadilan olahraga."


Peringkat

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya