MSIN Gandeng Perusahaan Asal Malaysia Perluas Jaringan Konten

Kerja sama PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN) melalui anak usaha dan perusahaan asal Malaysia Panorama TV Asia menjadi batu loncatan perseroan.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 21 Jan 2023, 10:01 WIB
Layar komputer menunjukkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Anak usaha MNC Group, PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN) melalui anak perusahaannya, Vision+ meneken kerja sama dengan perusahaan asal Malaysia, Panorama TV Asia Broadcast Sdn Bhd.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Kamis (19/1/2023), TV Asia Broadcast merupakan anak perusahaan dari Digistar Corporation Berhad (Digistar), yang merupakan perusahaan terbuka yang terdaftar pada Bursa Malaysia

Kerjasama ini dimulai dengan penandatanganan perjanjian yang merupakan inisiatif untuk mendorong Vision+ agar semakin terdepan, dan memenuhi konten Indonesia yang memiliki banyak peminat di Malaysia.

Melalui kolaborasi ini, kedua belah pihak akan mempromosikan Vision+ melalui setup box yang akan dijual dan didistribusikan melalui perusahaan induk Panorama, Digistar, yang memiliki berbagai jaringan hotel, restoran, rumah sakit, dan perkantoran di Malaysia.

Perjanjian ini ditandatangani oleh Presiden Direktur MSIN dan Founder & Executive Chairman MNC Group, Hary Tanoesoedibjo dan Founder dan Group CEO Digistar Corporation, Datuk Wira Lee Wah Chong, yang berlangsung di Sheraton Imperial Hotel, Kuala Lumpur. Acara ini juga disaksikan oleh Wakil Perdana Menteri Malaysia, Dato' Sri Haji Fadillah.

Pencapaian ini merupakan prestasi bagi industri hiburan Indonesia sebab konten lokalnya dapat dinikmati secara eksklusif dalam aset perhotelan Digistar di berbagai wilayah di Malaysia. 

Vision+ akan menawarkan hingga 20.000 jam konten VOD terbaiknya, seperti Ikatan Cinta, Preman Pensiun, banyak program orisinal, dan program populer lainnya yang ada dalam pustaka konten digital MSIN tersedia untuk pemirsa Malaysia. 

 

 

 

 


Jadi Batu Loncatan

Pengunjung melintas dilayar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019). Pada penutupan IHSG 2019 ditutup melemah cukup signifikan 29,78 (0,47%) ke posisi 6.194.50. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain konten VOD yang dapat diakses melalui setup box, beberapa saluran linear juga akan tersedia.Hary Tanoesoedibjo, Direktur Utama MSIN dan Executive Chairman MNC Group mengatakan, pihaknya sangat senang dengan kesempatan untuk memperluas layanan kami ke tetangga tercinta,  Malaysia. 

"Vision+ kini telah menjadi pelopor dalam distribusi konten Indonesia agar dapat dinikmati baik di rumah maupun saat bepergian," kata Hary, Kamis, 19 Januari 2023.

Hary Tanoe menyebutkan, Malaysia memiliki budaya dan selera hiburan yang sangat mirip dengan Indonesia.

"Kami percaya bahwa kerjasama ini akan menjadi batu loncatan untuk konten lokal kami agar diakui di luar negri dan ini merupakan katalis bagi industri media Indonesia untuk terus bertumbuh di masa depan," kata dia.

 Sebagai pencipta dan penyiar konten lokal terbesar, MNC Group meyakini akan berhasil dalam usaha baru dan menarik ini.

   


Menakar Prospek Saham ADRO hingga MSIN yang Masuk Indeks FTSE

Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dan PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN) yang masuk jajaran indeks saham di indeks Financial Times Stock Exchange (FTSE) dinilai memiliki prospek yang positif. 

Analis Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis mengatakan, prospek dari tiga saham yang masuk ke indeks FTSE memiliki prospek positif.

"Ketiga saham yang masuk ke indeks FTSE masih memiliki prospek yang positif, di mana AMRT masih didorong dengan sentimen pemulihan mobilitas serta expansi gerainya, ADRO yang masih didorong dengan permintaan batu bara yang masih tinggi yang mengakibatkan kenaikan harga komoditas batu bara, serta MSIN yang terus berekspansi pada konten konten digitalnya," kata Abdul kepada Liputan6.com, ditulis Jumat (26/8/2022).

Untuk strategi saham dari ketiga saham tersebut bisa dilakukan wait and see. "Strategi sahamnya saat ini bisa dilakukan wait and see atau trading buy untuk MSIN, AMRT, dan ADRO. Dengan potensi upside 5-10 persen, waspadai jika harga mengalami penurunan hingga 3 persen,” ujar dia.

Sementara itu, Research Analyst Henan Putihrai Sekuritas, Jono Syafei mengatakan, secara umum dengan masuknya saham-saham tersebut ke indeks FTSE dapat menarik investor asing untuk memasukkan saham-saham tersebut ke dalam portofolio nya. Sehingga dapat berdampak positif untuk harga sahamnya.

"Secara umum dengan masuknya saham-saham tersebut ke indeks FTSE, dapat menarik investor asing untuk memasukkan saham-saham tersebut ke dalam portofolio nya,” kata Jono.

 


FTSE Rombak Penghuni Indeks, Saham ADRO hingga AMRT Masuk Kapitalisasi Besar

Karyawan melintasi layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Financial Times Stock Exchange (FTSE) kembali merombak susunan saham konstituen Global Equity Index Asia Pacific ex Japan ex China Regional yang efektif pada September 2022.

Mengutip laman ftrussell, Senin (22/8/2022), perubahan indeks FTSE Global Equity Asia Pacific ex Japan ex China akan efektif setelah penutupan perdagangan Jumat, 16 September 2022. Indeks tersebut efektif pada 19 September 2022. Namun, perubahan tinjauan indeks tersebut dapat direvisi hingga Jumat, 2 September 2022, dan efektif 5 September 2022.

FTSE Russell merupakan penyedia indeks pasar saham yang dimiliki seluruhnya oleh London Stock Exchange.

Mengutip laman FTSE Russell, berikut saham-saham yang masuk ke dalam dan keluar dari indeks.

Dalam emiten kapitalisasi besar, dari Indonesia ada dua emiten yang masuk yaitu PT Adaro Energi Tbk (ADRO) dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT). Sebelumnya saham ADRO berada di kapitalisasi pasar menengah masuk jajaran kapitalisasi besar dan saham AMRT tambahan kapitalisasi pasar besar.

Sedangkan saham yang keluar dari kapitalisasi pasar besar yaitu PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS). Saham BRIS keluar dan masuk ke kapitalisasi menengah.

Di kapitalisasi pasar menengah ada empat emiten asal Indonesia yaitu PT Avia Avian Tbk (AVIA), BRIS, PT Indosat Tbk (ISAT), dan PT MNC Studios International Tbk (MSIN). Adapun saham AVIA dan ISAT merupakan pindahan dari kapitalisasi kecil ke kapitalisasi menengah.


Kapitalisasi Pasar Kecil dan Mikro

Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sedangkan saham BRIS pindah dari kapitalisasi besar ke kapitalisasi menengah. Sementara itu, saham MSIN merupakan tambahan emiten kapitalisasi menengah.

Di sisi lain, saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) keluar dari kapitalisasi menengah ke kapitalisasi besar.

Pada kapitalisasi pasar kecil ada dua emiten Indonesia yang masuk yaitu PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) dan PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL). Dua saham SIDO dan HEAL ini merupakan tambahan saham kapitalisasi pasar kecil.

Sedangkan yang keluar yaitu saham AVIA dan ISAT dari kapitalisasi pasar kecil yang pindah ke kapitalisasi pasar menengah.

Untuk emiten kapitalisasi mikro Indonesia yang masuk FTSE antara lain PT Archi Indonesia Tbk (ARCI), PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU), PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk (BMSR) , PT Budi Starch dan Sweetener Tbk (BUDI), PT Delta Jakarta Tbk (DLTA), PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS).

Selain itu PT Indorama Synthetics Tbk (INDR), PT Kimia Farma Tbk (KAEF), PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID), PT Panin Sekuritas Tbk (PANS), PT Petrosea Tbk (PTRO), PT RMK Energy Tbk (RMKE), PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF), PT Suparma Tbk (SPMA), PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM), PT Victoria Care Indonesia Tbk (VICI).

Sedangkan saham-saham emiten Indonesia yang keluar dari kapitalisasi pasar mikro antara lain PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI), PT Buana Listya Tama Tbk (BULL), PT Damai Sejahtera Abadi Tbk (UFOE), PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA).

Selain itu, PT Kedoya Adyaraya Tbk (RSGK), PT MD Pictures Tbk (FILM), PT Multipolar Tbk (MLPL), PT Sarimelati Kencana Tbk, PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS), PT Selamat Sempurna Tbk, PT Supra Boga Lestari Tbk, PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), dan PT Temas Tbk (TMAS).

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya