Peternak Mengeluh, Harga Ayam Anjlok di Bawah Harga Produksi

Kelompok peternak dari Komunitas Peternak Unggas Nasional (KPUN) menyebut harga ayam hidup terus mengalami penurunan sejak 26 Desember 2022 lalu.

oleh Arief Rahman H diperbarui 21 Jan 2023, 17:00 WIB
Rofin Muda peternak ayam kampung sedang memberi makan ribuan ekor ayam miliknya. (Liputan6.com/Dionisius Wilibardus)

Liputan6.com, Jakarta Kelompok peternak dari Komunitas Peternak Unggas Nasional (KPUN) menyebut harga ayam hidup terus mengalami penurunan sejak 26 Desember 2022 lalu. Kondisi yang berlanjut hingga saat ini, disebut belum mendapati solusi yang tepat.

Ketua KPUN Alvino Antonio menuturkan kalau para peternak ayam mandiri banyak yang kesulitan imbas dari murahnya harga ayam di tingkat peternak. Sehingga, mengganggu usahanya masing-masing.

Mengutip salinan surat permohonan penyerapan ayam ke Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga ayam hitup sempat menyentuh Rp 15.000 per kilogram di Jawa Tengah. Dampaknya meluas ke harga di Jawa Barat yang menyentuh Rp 17.000 per kilogram.

Padahal, harga pokok produksi (HPP) di peternak mandiri berkisar Rp 19.500-20.500 per kilogram. Artinya, ada kerugian antara Rp 2.000-5.000 yang dialami peternak ayam mandiri tersebut.

"Harga di bawah HPP ini bertahan hingga saat ini, jadi, Jawa Tengah ini tsunami ayam broiler yang berdampak bagi wilayah lain, terutama ayam yang disuplai ke Jabodetabek. Penurunan harga dibawah HPP sudah terjadi cukup lama," paparnya kepada Liputan6.com, Sabtu (21/1/2023).

Sementara itu, mengutip Panel Harga Badan Pangan Nasional, harga ayam ras hidup secara rata-rata nasional sebesar Rp 20.700 per kilogram. Harga paling rendah terjadi di Sumatera Selatan dengan Rp 17.150 per kilogram, dan harga tertinggi ada di Kalimantas Selatan dengan Rp 29.500 per kilogram.

Kemudian, untuk harga telur ayam ras secara rata-rata nasional Rp 24.420 per kilogram di tingkat produsen. Harga tertinggi ada di Sulawesi Utara dengan Rp 29.000 per kilogram dan terendah di Sumatera Utara dengan Rp 22.720 per kilogram.

 


Banyak yang Gulung Tikar

Peternak memberikan makan pada ayam pedaging broiler di kawasan Cipelang, Bogor, Jawa Barat, Selasa (24/7). Harga daging ayam naik mencapi angka Rp 50 ribu per kilogram. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Sekelompok peternak dari Komunitas Peternak Unggas Nasional (KPUN) masih mengeluhkan rendahnya harga jual ayam di pasaran. Harga ini mempengaruhi pendapatan para peternak mandiri, hingga terpaksa untuk gulung tikar.

Ketua KPUN Alvino Antonio menerangkan, penurunan harga terjadi sejak awal tahun, termasuk sejak dia dan kelompoknya menggelar aksi demonstrasi di Kementerian Perdagangan. Pasca aksi tersebut, Alvino diminta bersurat sebagai permohonan audiensi, hanya saja hingga saat ini tak kunjung berbalas.

"Kondisi peternak mandiri UMKM hari ini semakin menderita karena 4 hari setelah demo harga ayam setiap hari turun terus, peternak banyak yang bangkrut," kata dia kepada Liputan6.com, Sabtu (21/1/2023).

Dia menyebut sudah ada ribuan peternak yang bangkrut karena masalah ini. Utamanya karena masalah serupa terjadi berangsur-angsur hingga akhirnya terus mengikis jumlah peternak mandiri.

"Sejak 10 tahun kebelakang sudah ribuan peternak mandiri yang bangkrut," kata dia.

Alvino menyebut, saat ini harga ayam hidup terus mengalami penurunan, bahkan di Jawa Tengah telah menyentuu Rp 15.000 per kilogram. Kendati harga telur ayam masih berada di posisi yang cukup stabil sesuai dengan Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 5 Tahun 2022.

Turunnya harga ini, disebut jadi sebab banyaknya peternak yang bangkrut. Sebab, harga jual yang lebih rendah dari harga pokok produksi.

"Karena harga jual ayam hidup dikandang lebih sering di bawah harga pokok produksi peternak UMKM mandiri," terangnya.

 


Tuntutan

Pekerja mengumpulkan telur dari peternakan ayam di kawasan Depok, Jawa Barat, Senin (23/7). Tingginya harga telur ayam di pasaran karena tingginya permintaan saat lebaran lalu yang berimbas belum stabilnya produksi telur. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Alvino sebelumnya mengungkapkan tingkat kerugian dari para peternak mandiri secara kolektif mencapai Rp 3,2 triliun di 2022. Sederet tuntutan juga disebut sudah disampaikan ke Kemendag dan Badan Pangan Nasional (Bapanas).

Ada 3 poin inti yang jadi tuntutan Alvino dan kelompoknya. Pertama, tegakkan Perbadan No 5 Tahun 2022 tentang Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen Komoditas Jagung, Telur Ayam Ras, dan Daging Ayam Ras. Kedua, beri sanksi bagi yang melanggar Perbadan Nomor 5 Tahun 2022.

"Ketiga, Membuka jalan agar produk olahan peternak mandiri UMKM bisa disalurkan ke perusahaan BUMN atau negara seperti garuda indonesia, pelni, KAI, hotel-hotel BUMN, perusahaan tambang, perusahaan daerah darma jaya, bansos dan lain-lain," terangnya.

"Dan juga menyalurkan ke luar pulau jawa karena diluar pulau Jawa khusunya Indonesia timur, harga daging ayam stabil tinggi minimal Rp 45.000 per kg," pungkas Alvino Antonio.

 


Janji Mendag

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menunjukkan minyak goreng curah kemasan sederhana saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Selasa (5/7/2022). Produksi minyak curah dengan kemasan diharapkan akan mempermudah proses distribusi hingga ke wilayah timur Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menanggapi keluhan peternak ayam mandiri soal kerugian hingga Rp 3,2 triliun sepanjang 2022. Guna menindaklanjuti hal itu, Mendag akan memanggil pengusaha terkait.

Diketahui, Komunitas Peternak Unggas Nasional (KPUN) mengeluhkan kerugian kolektif tersebut. Di sisi lain, peternak ayam juga mengeluhkan anjloknya harga ayam di awal tahun ini.

Mendak Zulkifli Hasan menegaskan akan memanggil pengusaha terkait. Tujuannya mencari jalan tengah atas persoalan yang terjadi.

"Oh iya nanti kita tindak lanjuti, kita undang pengusaha-pengusaha terkait, seperti kemarin," kata dia saat ditemui di Kementerian Perdagangan, Selasa (10/1/2023).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya