Liputan6.com, Bogor - Salah satu amalan di bulan Rajab yang dianjurkan adalah puasa. Puasa dianjurkan untuk dilakukan karena Rajab adalah bulan agung. Dalam kitab Nihayatuz Zain, Syekh Nawawi menerangkan bahwa puasa di bulan-bulan yang agung sunah untuk dilaksanakan.
Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya ‘Ulumuddin menjelaskan, kesunahan berpuasa lebih ditekankan pada hari-hari yang memiliki kemuliaan, bisa setiap pekan, bulan, atau bahkan tahunan. Rajab termasuk salah satu bulan yang penuh kemuliaan.
Menurut Imam Al-Ghazali, puasa Rajab tidak boleh dilakukan selama satu bulan penuh, hanya beberapa hari saja. Bahkan, sebagian sahabat memakruhkan puasa Rajab selama satu bulan penuh karena menyerupai puasa Ramadan.
Baca Juga
Advertisement
Saran dari Imam Al-Ghazali, puasa Rajab dapat dikerjakan pada hari-hari utama, seperti hari Senin, Kamis, Jumat, dan Ayyamul Bidh (tanggal 13, 14, dan 15). Ini agar pahalanya lebih besar.
Adapun dalil puasa Rajab terdapat pada sejumlah hadis. Mengutip situs Keislaman NU, berikut sabda Rasulullah SAW yang terdapat dalam Miftah al-Ghaib mengenai puasa Rajab.
مَنْ صَامَ يَوْمًا مِنْ أَشْهُرِ اللّٰهِ الْحُرُمِ كَانَ لَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ ثَلَاثُونَ يَوْمًا
Artinya: “Barangsiapa yang berpuasa 1 hari pada bulan-bulan yang dimuliakan (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), maka ia akan mendapat pahala puasa 30 hari.”
Saksikan Video Pilihan Ini:
Keutamaan Puasa Rajab
Hadis keutamaan puasa Rajab terdapat dalam kitab Imam Al-Ghazali, Ihya ‘Ulumuddin via NU Online.
صوم يوم من شهر حرام أفضل من ثلاثين من غيره وصوم يوم من رمضان أفضل من ثلاثين من شهر حرام
Artinya: "Sehari hari berpuasa pada bulan haram (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), lebih utama dibanding berpuasa 30 hari pada bulan selainnya. Sehari berpuasa pada bulan Ramadhan, lebih utama dibanding 30 hari berpuasa pada bulan haram."
من صام ثلاثة أيام من شهر حرام الخميس والجمعة والسبت كتب الله له بكل يوم عبادة تسعمائة عام
Artinya: "Barang siapa berpuasa selama 3 hari dalam bulan haram, hari Jumat, dan Sabtu, maka Allah balas setiap 1 harinya dengan pahala sebesar ibadah 900 tahun."
Advertisement
Niat Puasa Rajab
Seorang muslim yang ingin melaksanakan puasa Rajab harus diawali dengan niat. Waktu niat puasa Rajab adalah malam hari, yakni sejak terbenamnya matahari sampai terbit fajar.
Adapun lafal niat puasa Rajab adalah sebagai berikut.
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab-latin: Nawaitu shauma Rajaba sunnatan lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Aku berniat puasa Rajab, sunah karena Allah ta‘âlâ.”
Karena puasa Rajab termasuk ibadah sunah, maka niatnya boleh dilakukan saat siang hari sampai sebelum tergelincirnya matahari (waktu Zuhur). Dengan catatan, orang yang mau berpuasa itu belum melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa.
Berikut adalah lafal niat puasa Rajab siang hari.
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا الْيَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab-latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i syahri rajaba lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Rajab hari ini, sunnah karena Allah ta’âlâ.”
Wallahu’alam.