Liputan6.com, London - Penyanyi kelas dunia akan tampil di Windsor Castle sebagai bagian dari kemeriahan akhir pekan untuk menandai penobatan Raja Inggris Charles III dan Permaisuri Camilla. Demikian pengumuman Istana Buckingham tanpa menyebut siapa saja yang akan tampil, melainkan hanya menggarisbawahi "sejumlah penghibur terkemuka dunia".
Konser, yang juga akan disiarkan di BBC, pada 7 Mei berlangsung sehari setelah penobatan Raja Charles III dan Permaisuri Camilla di Westminster Abbey yang dipimpin oleh Uskup Agung Canterbury Justin Welby. Prosesi penobatan sendiri nantinya akan berakhir dengan penampilan raja dan permaisuri baru beserta keluarga kerajaan di balkon Istana Buckingham.
Advertisement
Belum dikonfirmasi siapa saja yang kemudian akan muncul bersama Raja Charles III dan Permaisuri Camilla di balkon Istana Buckingham.
"Ini adalah salah satu detail yang baru saja dirilis terkait rencana akhir pekan, yang diharapkan raja dan permaisuri akan menjadi kesempatan bagi teman, keluarga, dan komunitas untuk berkumpul bersama," demikian pernyataan Istana Buckingham seperti dikutip dari BBC, Minggu (22/1/2023).
Paduan suara dalam konser nantinya akan dipilih dari berbagai kalangan, termasuk kelompok LGBTQ+ dan tuli. Langkah ini disebut mencerminkan tujuan untuk menjadikan penobatan lebih inklusif.
Kemeriahan akhir pekan terkait penobatan Raja Charles III dan Permaisuri Camilla akan bertambah dengan laser, pertunjukan lampu oleh drone, pesta jalanan, hingga makan siang besar. Namun, sejauh ini belum diumumkan rencana terkait pesta kembang api.
Rangkaian kemeriahan akan berakhir pada 8 Mei, yang menjadi hari libur khusus yang diumumkan perdana menteri untuk menghormati penobatan.
Sejarah 900 Tahun
Dalam situs resminya, pemerintah Inggris mengatakan, "Upacara penobatan adalah layanan keagamaan yang khidmat yang telah diadakan di Westminster Abbey selama 900 tahun terakhir."
Sebagaimana Inggris, Raja Charles III juga merupakan kepala negara bagi Antigua dan Barbuda, Australia, Bahamas, Belize, Kanada, Grenada, Jamaika, Selandia Baru, Papua Nugini, Saint Kitts dan Nevis, Saint Lucia, Saint Vincent dan the Grenadines, Solomon Islands dan Tuvalu.
Advertisement
Lebih Singkat
Penobatan Ratu Elizabeth II pada tahun 1953 berlangsung selama tiga jam, sementara penobatan Raja Charles III dan Permaisuri Camilla diprediksi lebih singkat.
Ada lebih dari 8.000 tamu untuk penobatan pada tahun 1953, sedangkan upacara pada Mei diperkirakan akan lebih kecil, dengan Westminster Abbey lazimnya memiliki kapasitas sekitar 2.200.
Belum jelas apakah Pangeran Harry dan Meghan Markle akan menjadi bagian dari upacara penobatan ini.
Prosesi penobatan diperkirakan juga akan lebih sederhana. Pada tahun 1953, ada 16.000 peserta yang terlibat, di mana hal itu membutuhkan waktu sekitar 45 menit untuk melewati rute arak-arakan sepanjang tujuh kilometer.
Untuk saat ini, fokus publik disebut akan tertuju pada biaya penobatan yang didanai negara, mengingat rakyat Inggris tengah dihadapkan pada krisis biaya hidup.