Rayakan Tahun Baru Imlek, MATAKIN Imbau Umat Khonghucu Tetap Perhatikan Protokol Kesehatan

Umat Khonghucu di Indonesia kembali merayakan Tahun Baru Imlek 2574 Kongzi Li secara terbuka pasca pandemi COVID-19

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 22 Jan 2023, 11:00 WIB
Warga keturunan Tionghoa saat membeli pernak-pernik perayaan Tahun Baru Imlek di kawasan Petak Sembilan, Pancoran, Glodok, Jakarta Barat, Selasa (10/1/2023). Menurut pedagang, penjualan pernak-pernik Imlek pada tahun Kelinci Air ini mengalami peningkatan sekitar 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Umat Khonghucu di Indonesia kembali merayakan Tahun Baru Imlek 2574 Kongzi Li secara terbuka pasca pandemi COVID-19 hari ini, Minggu 22 Januari 2023.

Dalam perayaan kali ini, Wakil Sekretaris Dewan Rohaniwan Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN) Ws.Mulyadi mengingatkan agar umat Khonghucu tetap menjalankan protokol kesehatan selama ibadah.

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia telah mencabut kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Kebijakan ini tertuang dalam Instruksi Mendagri Nomor 50 dan 51 tahun 2022.

Pencabutan PPKM diumumkan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) pada 30 Desember 2022.

“Meski demikian, kita tidak boleh lengah dan tetap harus memerhatikan protokol kesehatan, misalnya memakai masker di tempat keramaian dan mencuci tangan,” kata Mulyadi mengutip keterangan pers Kementerian Agama, Minggu (22/1).

Ia menambahkan, keadaan pandemi yang saat semakin baik patut disyukuri. Pemerintah Indonesia telah berhasil mengatasi pandemi COVID-19 dengan baik berkat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat Indonesia yang mematuhi kebijakan dan semua peraturan yang telah ditetapkan dalam upaya menangani pandemi.

Situasi pandemi yang semakin membaik membuat MATAKIN mantap untuk merayakan Tahun Baru Imlek secara nasional pada 26 Januari mendatang.

“MATAKIN sebagai lembaga tertinggi agama Khonghucu di Indonesia kembali akan menggelar Perayaan Tahun Baru Imlek 2574 Kongzi Li tingkat nasional pada 26 Januari 2023. Perayaan Imlek tahun ini sekaligus dalam rangka menyongsong satu abad berdirinya MATAKIN.”


Tema Perayaan

Warga keturunan Tionghoa saat membeli pernak-pernik perayaan Tahun Baru Imlek di kawasan Petak Sembilan, Pancoran, Glodok, Jakarta Barat, Selasa (10/1/2023). Menurut pedagang, penjualan pernak-pernik Imlek pada tahun Kelinci Air ini mengalami peningkatan sekitar 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Mulyadi menambahkan, tema perayaan Tahun Baru Imlek kali ini adalah Teraturnya Negara Sesungguhnya Berpangkal pada Keberesan dalam Rumah Tangga (gù zhì guó zài qí qí jiā) – Daxue/Kitab Ajaran Besar Bab IX:5.

“Tema ini sangat relevan dengan kondisi Indonesia sebagai negara besar yang memiliki sumber daya alam melimpah dan jumlah penduduk yang banyak. Oleh karena itu, kestabilan politik dan ekonomi negara akan sangat menentukan masa depan bangsa ini,” kata Mulyadi.

Hal itu dapat tercapai apabila setiap rumah tangga atau keluarga dapat hidup rukun, damai, bahagia dan sejahtera. Pepatah mengatakan bahwa rumah tangga atau keluarga itu merupakan tiang negara. Artinya, bila setiap rumah tangga dapat hidup rukun, damai, bahagia dan sejahtera, maka negara pun akan menjadi kuat; bilamana setiap negara tertata dan teratur, maka perdamaian dunia pun dapat tercapai.


Merawat Persatuan dan Kesatuan

Warga memilih pernak-pernik Imlek di Kawasan Pasar Glodok Pancoran, Jakarta Barat, Jumat (13/1/2023). Menjelang Imlek yang akan jatuh pada tanggal 22 Januari 2023 mendatang, para pedagang musiman yang menjual pernak-pernik mulai ramai. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Dengan letak geografis kepulauan Indonesia yang sangat strategis, berada di antara benua Asia dan Australia, serta Samudera Hindia dan Pasifik, ini merupakan keuntungan keadaan tempat (advantage) dan kesempatan (opportunity) yang menjadi sumber kekuatan negara kita.

Namun keuntungan keadaan tempat dan kesempatan ini tidak sebanding dengan persatuan orangnya (unity). Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Mengzi (Mengzi IIB:1).

Sebagai negara dengan penduduk yang beragam, bangsa Indonesia harus terus menerus menjaga dan merawat persatuan dan kesatuan, menghindari berbagai macam konflik, tindakan anarkis dan sikap intoleran sesama anak bangsa.

“Hal ini dapat terwujud apabila seluruh warga negara dapat bersikap toleran dan saling menghargai satu sama lain.”


Mengutamakan Kepentingan Umum

Warga melihat-lihat pernak-pernik Imlek di Kawasan Pasar Glodok Pancoran, Jakarta Barat, Jumat (13/1/2023). Menjelang Imlek yang akan jatuh pada tanggal 22 Januari 2023 mendatang, para pedagang musiman yang menjual pernak-pernik mulai ramai. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Nabi Kongzi bersabda, “Seorang Junzi (insan berbudi luhur) dapat hidup rukun meski tidak dapat sama; seorang xiaoren (rendah budi) dapat sama meski tidak dapat rukun” (Lun Yu/Sabda Suci XIII:23).

“Dengan mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi atau pun kepentingan golongan, maka keutuhan bangsa dan negara ini akan tetap terjaga dengan baik,” ujar Mulyadi.

Hal ini akan berdampak pula pada kelangsungan proses pembangunan negara, hingga menjadikan Indonesia bangsa yang kuat dan maju sejajar dengan negara-negara besar lain di dunia sebagaimana cita-cita bersama.

“Dengan semangat memperbaharui diri, mari kita sambut Tahun Baru Imlek 2574 Kongzi Li dengan penuh harapan. Jì rì xīn rì rì xīn yòu rì xīn. Bila suatu hari dapat membaharui diri, perbaharuilah terus tiap hari dan jagalah agar baharu selama-lamanya!"

Xin Nian Kuai Le, Wan Shi Ru Yi. Selamat tahun baru, semoga semua perkara dapat teratasi,” pungkasnya.

Infografis 5 Tips Cegah Klaster Keluarga Covid-19 Saat Perayaan dan Libur Imlek. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya