Liputan6.com, Jakarta - Geliat perayaan Imlek tidak lepas dari ritual melepas burung pipit. Kegiatan tersebut dipercaya dapat mendatangkan karma baik bagi mereka yang percaya.
Terlepas dari prosesi ritual, kegiatan melepas burung juga mendatangkan berkah ekonomi bagi pedagang burung. Salah satunya Jangkung yang mengaku sudah 20 tahun berjualan di kawasan Petak Sembilan, tepatnya di Wihara Dharma Bakti di Jakarta Barat.
Advertisement
Menurut Jangkung, setiap perayaan imlek, dia bisa menjual sekitar 15 ribu ekor burung pipit. Namun pada tahun ini penjualan masih lesu dan belum mencapai target rata-rata.
"Tahun ini masih lesu, selisihnya 30 persen lah," ujar Jangkung di lokasi saat berbincang dengan Liputan6.com, Minggu (22/1/2023).
Padahal menurut Jangkung, tidak ada perbedaan harga burung yang dijualnya tahun ini. Per ekor masih dijual Rp 1.200.
"Harga sama padahal, tapi ya semoga saja bisa lah terjual nih, sejauh ini baru 3.000 ekor soalnya," kata dia.
Meski begitu, Jangkung berharap Imlek 2023 ini bisa lebih mendatangkan keberkahan. Pada tahun kelinci air, Jangkung percaya dapat mendatangkan rejeki yang lebih baik dari sebelumnya.
"Harapannya tetap berkah semoga tahun ini luar biasa amin," tandas dia.
Wihara Dharma Bakti Petak Sembilan Buka 24 Jam, Pengunjung Tak Dibatasi
Wihara Dharma Bakti di kawasan Petak Sembilan, Glodok, Jakarta Barat ramai disambangi pengunjung yang beribadah menyambut Tahun Baru Imlek 2023.
Pantauan di lokasi, pukul 11.00 WIB, Minggu (22/1), Wihara Dharma Bakti, tampak menyala dengan ornamen berwarna merah. Tidak hanya dipadati oleh umat yang beribadah namun juga masyarakat umum yang penasaran dengan prosesi doa warga keturunan Tionghoa itu.
Menurut Ketua Yayasan Wihara Dharma Bhakti, Shirley Wijaya, dengan dicabutnya kebijakan Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), operasional klenteng yang berdiri di Jakarta sejak tahun 1650 ini dilakukan selama 24 jam.
"Perayaan Tahun Baru Imlek di Wihara Dharma Bhakti Petak Sembilan, akan diselenggarakan secara maksimal selama 24 jam dan jumlah pengunjung tidak dibatasi," kata Shirley kepada awak media di lokasi, Minggu (22/1/2023).
Meski lebih longgar, Shirley menegaskan, pengunjung tetap diwajibkan mentaati protokol kesehatan dan dalam keadaan sehat.
"Syarat masuk ke Wihara Dharma Bhakti, dalam keadaan sehat, memakai masker dan menjaga ketertiban saat memasuki rumah ibadah, juga dengan tetap menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan COVID-19," kata dia.
Advertisement
Harapan Warga
Michella (30), salah seorang pengunjung, mengaku baru kali pertama berkunjung ke Wihara Dharma Bhakti mengaku kagum dengan suasana toleransi yang ada. Sebab menurut dia, tidak hanya diramaikan oleh umat yang beribadah namun juga membuka tempat bagi masyarakat umum untuk menikmati suasana Imlek dengan lebih membaur.
"Saya baru pertama kali ke sini, ada nuansa tolerasi yang dirasakan, saya senang sekali," ujar Widya.
Senada dengan Widya, Tommy (45) seorang warga Indonesia keturunan Tionghoa juga mengaku senang dengan keramaian yang tercipta di Wihara Dharma Bhakti saat perayaan Imlek.
Dia mendoakan agar tahun baru China 2023 yang ditandai dengan kelinci air bisa menjadi berkah bagi semua.
"Semoga 2023 penuh dengan keberkahan dan harapan untuk semua agar lebih baik kedepannya," harap Tommy.