Liputan6.com, Jakarta - Guyana adalah negara yang terletak di sudut timur laut Amerika Selatan. Masyarakat adat mendiami Guyana sebelum pemukiman Eropa, dan mereka menyebut tanah itu, guiana yang memiliki arti "tanah air" sehingga dijadikan nama negara.
Mengutip dari Britannica, Senin 23 Januari 2023, Guyana masa kini mencerminkan masa lalu kolonial Inggris dan Belanda. Guyana berbatasan dengan Samudra Atlantik di utara, Suriname yakni sepanjang Sungai Courantyne di timur, Brasil di selatan dan barat daya, dan Venezuela di barat.
Baca Juga
Advertisement
Beberapa ahli geografi mengklasifikasikan Guyana sebagai bagian dari kawasan Karibia, yang mereka anggap mencakup Hindia Barat serta Guyana, Belize, Suriname, dan Guyana Prancis di daratan Amerika Selatan. Ibu kota dan pelabuhan utama Guyana adalah Georgetown.
Sejak Guyana memperoleh kemerdekaannya pada 1966, aset ekonomi utama negara itu adalah sumber daya alamnya, terutama hutan hujannya yang masih asli, perkebunan tebu, sawah, dan bauksit serta cadangan emas.
Terlepas dari kekayaan itu, Guyana tetap menjadi salah satu negara termiskin di Amerika Selatan hingga dekade pertama abad ke-21, tetapi kekayaan ekonomi negara itu berubah secara dramatis pada tahun 2015 dengan penemuan pertama dari banyak ladang minyak laut dalam yang kaya di Blok Stabroek lepas pantai Guyana.
Masih banyak hal tentang Guyana selain mengenai letak geografisnya yang unik. Berikut enam fakta menarik Guyana yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber pada Senin, 23 Januari 2023.
1. Etnis Campuran Asia dan Afrika
Orang Indo-Guyana adalah keturunan Asia Selatan yang membentuk kelompok etnis terbesar di negara ini dan mewakili sekitar dua per lima populasi. Nenek moyang mereka sebagian besar datang sebagai buruh kontrak dari India untuk menggantikan orang Afrika dalam pekerjaan perkebunan.
Saat ini orang Indo-Guyana tetap menjadi andalan pertanian perkebunan, dan banyak di antaranya adalah petani mandiri dan pemilik tanah. Etnis ini juga berhasil dalam perdagangan dan terwakili dengan baik di antara profesi.
Kemudian ada etnis Afro-Guyanese merupakan orang Guyana keturunan Afrika, berjumlah sekitar tiga per sepuluh dari populasi. Mereka meninggalkan perkebunan setelah emansipasi penuh pada tahun 1838 untuk menjadi petani mandiri atau penduduk kota.
Orang-orang dari keturunan campuran ini merupakan sekitar seperlima dari populasi. Meskipun setiap kemungkinan campuran etnis dapat ditemukan di Guyana, salah satunya mulatto yaitu orang keturunan campuran Afrika dan Eropa yang paling umum.
2. Bahasa Inggris dengan Logat Kreol
Bahasa resmi dan utama adalah bahasa Inggris, tetapi logat kreol diucapkan di seluruh negeri. Negara ini adalah satu-satunya negara berbahasa Inggris di Amerika Selatan.
Sementara bahasa Hindi dan Urdu sesekali terdengar di antara orang Indo-Guyana yang lebih tua. Agama-agama besar adalah Kristen (terutama Anglikan dan Katolik Roma) dan Hindu. Berbagai bentuk kekristenan Protestan memasuki abad ke-20, terutama di Georgetown. Ada juga minoritas Muslim yang cukup besar, kebanyakan keturunan Asia Selatan . Agama asli masih dipraktikkan oleh sebagian masyarakat India.
3. Penghasil Emas namun miskin
Guyana masih terbilang negara miskin, namun mereka memiliki pertambangan emas yang dikenal dengan nama Tambang Emas Omai. Letaknya di Guyana di pesisir utara Amerika Selatan dekat tepi barat Sungai Essequibo di pedalaman negara tersebut.
Akses ke Omai bisa dicapai melalui jalan darat dari ibu kota Georgetown di pantai, dan dari kota Linden berjarak sekitar 60 km. Terdapat lapangan terbang operasional di lokasi yang dapat menampung pesawat dari Georgetown (penerbangan 40 menit).
Penambangan emas di Omai diketahui setidaknya sejak tahun 1880-an, dan ketika dikembangkan sebagai tambang skala besar pada pada 1992 oleh Cambior, tambang tersebut adalah tambang emas terbesar di Guyana Shield dan sumber pendapatan serta pekerjaan utama di Guyana.
Advertisement
4. Wisata Air Terjun Kaieteur
Situs Air Terjun Kaieteur yang spektakuler meripakan salah satu yang terkenal ikonik bagi Guyana lantaran air terjun ini memiliki tinggi 741 kaki (226 meter). Dataran tinggi ini ditumpangi oleh batupasir dan serpih yang di bagian selatan membentuk bentangan luas Kawasan Sabana Rupununi.
Di sekitar Guyana juga terdapat Pegunungan Acaraí, yang menjulang setinggi sekitar 2.000 kaki (600 meter), mengelilingi dataran tinggi di perbatasan selatan. Sementara di perbatasan barat juga terdapat Pegunungan Pakaraima yang menjulang setinggi 9.094 kaki (2.772 meter) di Gunung Roraima. Sabana Rupununi dibelah dua antara arah timur-barat Pegunungan Kanuku.
5. Bersengketa dengan Suriname dan Venezuela
Guyana terlibat dalam sengketa teritorial dengan Suriname dan Venezuela yang merupakan warisan pemerintahan kolonial. Meskipun Perserikatan Bangsa-Bangsa di pengadilan internasional menyelesaikan perselisihan batas maritim yang sudah berlangsung lama antara Guyana dan Suriname pada tahun 2007.
Terakhir mereka masih mengklaim Segitiga Sungai Baru, area seluas 6.000 mil persegi (15.600 km persegi) antara dua anak sungai Sungai Courantyne di selatan Guyana. Perbatasan yang saat ini diakui antara Suriname dan Guyana di sepanjang Courantyne juga diperdebatkan, Suriname mengklaim kedaulatan atas seluruh sungai dan dengan demikian memandang tepi baratnya sebagai perbatasan, sementara Guyana mengklaim bahwa thalweg, atau saluran sungai terdalam adalah batasnya.
Perselisihan antara Guyana dan Venezuela dimulai pada 1895, ketika pemerintah Inggris mengklaim kepemilikan cekungan Sungai Essequibo. Penyelesaian tahun 1899 memberi Venezuela sebagian dari wilayah tersebut, tetapi pada 1962 Venezuela mengklaim semua wilayah di sebelah barat Essequibo.
6. Kuliner Katahar Curry
Mengutip Taste Atlas, Senin 23 Januari 2023, beberapa makanan yang favorit di Guyana merupakan perpaduan kuliner sekitar di Amerika Selatan. Iguana Stew misalnya, yang merupakan hidangan eksotis yang berasal dari Karibia, dan sangat populer di Guyana dan Trinidad.
Kelezatan hidangan ini dibuat dengan cara menggoreng achiote dalam minyak hingga berwarna merah. Kepala iguana dan isi perutnya dibuang, dan dagingnya dimasak dalam air asin hingga empuk, tetapi tidak terlalu empuk. Kupas dan potong, lalu masak dengan bawang bombay, bawang putih, tomat, dan paprika hijau hingga hampir semua cairannya menguap. Ada banyak variasi di seluruh Karibia, jadi hidangan ini terkadang diperkaya dengan santan, kentang, atau bumbu segar.
Selanjutnya ada Katahar Curry yaitu sup tradisional Guyana yang disiapkan dengan katahar sebagai bahan utama kacang sukun yang merupakan varietas sukun unggulan. Terlepas dari namanya, itu bukan kacang, tapi buah, tetapi ketika katahar berwarna hijau diperlakukan seperti sayuran.
Bahan lainnya untuk membuat Katahar Curry termasuk bawang merah, bawang putih, cabai, garam masala, bubuk kari, minyak, garam, dan santan. Rebusan direbus sampai bahan menjadi empuk dan sebagian besar cairannya menguap. Kari ini biasanya disajikan pada acara keagamaan Hindu Guyana dan sering disertai dengan nasi dan dhal.
Advertisement