Selamat Tahun Baru Imlek 2023, Intip Deretan Ucapannya dari Perusahaan Sekuritas hingga BEI

Tahun Baru Imlek 2023 jatuh pada Minggu, 22 Januari 2023. Berikut sederet ucapan Selamat Tahun Baru Imlek 2023 dari perusahaan sekuritas dan BEI.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 22 Jan 2023, 15:34 WIB
Ilustrasi Tahun Baru Imlek (Foto: Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Tahun Baru Imlek 2023 menjadi momentum besar bagi masyarakat Tionghoa. Pada 2023, Tahun Baru Imlek jatuh pada Minggu, 22 Januari 2023.

Sejumlah perusahaan sekuritas dan Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan ucapan dan menyambut Tahun Baru Imlek 2023. Berikut ini merupakan kumpulan ucapan Selamat Tahun Baru Imlek 2023 dari sejumlah perusahaan sekuritas dan BEI, Minggu (22/1/2023):

1. Mirae Asset Sekuritas 

Selamat Tahun Baru Imlek! Semoga rencana-rencana berjalan lancar, dan rejeki lincah mengalir seperti tahun ini, tahunnya Kelinci Air!

#MiraeAssetSekuritas #TahunBaruImlek 

 

2. Mandiri Sekuritas 

Gōng xǐ fā cái. Selamat tahun baru imlek 2574 untuk #SobatMOST yang merayakan! Semoga lebih banyak hoki dan kesejahteraan di tahun baru ini 

 

3 .MNC Sekuritas 

Selamat Tahun Baru Imlek 2023.

Tahun ini merupakan tahun Kelinci Air, yang dipercaya sebagai tahun penuh harapan.

Semoga harapan ditahun ini menjadi kenyataan! GONG XI FA CAI ! 

#TahunBaruImlek #Imlek2023 #Imlek #LunarNewYear #kelinciair2023

 

4.Sucor Sekuritas 

Selamat Tahun Baru Imlek, Cuan Troopers!

Semoga tahun kelinci air ini dapat menginspirasi Cuan Troopers untuk menjadi layaknya seekor kelinci yang mendengar dengan baik lewat telinga panjangnya, setia mengamati dengan mata lebarnya, tetap gesit berlari di tiap situasi, dan tetap bersatu dalam segala perbedaan.

Biarkan kelinci mengingatkan kita untuk hidup rukun dalam segala situasi layaknya yin dan yang, dan hidup penuh keseimbangan seperti merah dan putih.

Sambil merayakan dan menikmati libur imlek, mari baca tulisan terbaru Boris di bit.ly/borisrabbit

Gong Xi Fa Cai.

#StrongerTogether

#SucorSekuritas 

 

 

 

 


BRI Danareksa Sekuritas hingga BEI

Ilustrasi Tahun Baru Imlek 2023 (Foto: Freepik)

5 .BRI Danareksa Sekuritas

Segenap Dewan Komisaris, Direksi dan Pegawai BRI Danareksa Sekuritas mengucapkan Selamat Merayakan Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili bagi Insan BRILiaN dan Briders sekalian yang merayakan.

Semoga tahun ini dipenuhi dengan kemakmuran, keberuntungan, kesehatan, keselamatan, serta kesejahteraan bagi kita semua.

#imlek2574

#imlek2023

#imlek

#bridanareksa 

6.Henan Putihrai 

Gong Xi Fa Chai!

Happy Chinese New Year 2023!

May the Year of Rabbit bring you abudance of joy, love & peace. 

#HPX #HPSekuritas #InvestasiSaham #TradingSaham #InvestorPemula #ChineseNewYear

7. Bursa Efek Indonesia 

Selamat Tahun Baru Imlek 2023!

Udah 2023, minta angpaonya transfer ke RDN aja, ya!

#TemanInvestasi

#JadiInvestorCerdas

#PahamPunyaPantau

#BursaEfekIndonesia #PasarModal #BelajarSaham


Menelisik Prospek Pasar Saham pada 2023, Sektor Ini Masih Cerah

Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Schroder Investment Management Indonesia menyatakan, pasar saham Indonesia telah menjadi favorit di kalangan investor pada 2022 dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membukukan return sebesar 4,1 persen.

Investment Director Schroders Indonesia, Irwanti menuturkan, perekonomian yang digerakkan oleh domestik, earnings perusahaan setelah COVID-19 dan pemulihan pertumbuhan ekonomi, serta harga komoditas yang tinggi menjadi banyak alasan untuk investor asing memburu saham Indonesia sepanjang tahun. 

Kemudian, valuasi rata-rata sekitar 15-16x PE dianggap menarik dibandingkan peers global seperti Amerika Serikat (AS) dan peers regional seperti India yang memiliki valuasi di atas 20x PE. 

Pertumbuhan Produk Domestik Druto (PDB) juga kuat di 5,7 persen year on year pada kuartal III 2022. Konsensus Bloomberg memperkirakan pertumbuhan pendapatan pasar lebih dari 20 persen yoy pada 2022, yang semakin memicu antusiasme pada pasar saham Indonesia.

Dengan demikian, Schroders Indonesia memperkirakan 2023 masih menjadi tahun yang solid bagi Indonesia meskipun tidak secerah tahun lalu.

"Tahun lalu bagus untuk pasar saham Indonesia, kalau investor di market luar negeri losing money," kata Irwanti dalam konferensi pers, Rabu (18/1/2023).

Di sisi lain, Schroders Indonesia memperkirakan harga komoditas akan mulai mengalami normalisasi, terutama harga batu bara. Hal tersebut akan berdampak pada pertumbuhan PDB dan pertumbuhan earnings perusahaan. 

"Kami memperkirakan pertumbuhan PDB 2023 akan sedikit menurun menjadi sekitar 5,0 persen yoy, karena pertumbuhan net exports melemah," kata dia.

 


Konsumsi dan Investasi Jadi Penopang

Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Namun, konsumsi dan investasi akan menjadi pendorong pertumbuhan. Tekanan terhadap daya beli akibat inflasi dapat menimbulkan risiko, tetapi inflasi terbukti lebih rendah dari ekspektasi pasar  sejak kenaikan harga BBM terjadi.

"Tingkat pertumbuhan market earnings diharapkan menjadi satu digit rendah pada 2023. Namun,  jika kita mengeluarkan sektor komoditas, pertumbuhan pendapatan masih akan menjadi dua digit di pertengahan belasan," ujar dia.

Ia menyebutkan, peerbankan dan konsumen seharusnya menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan pendapatan karena pertumbuhan pinjaman meningkat sementara perusahaan konsumen melihat pemulihan marjin dari harga soft commodities yang lebih rendah. 

Sektor teknologi masih akan tetap berada di bawah tekanan karena lingkungan suku bunga yang tinggi berdampak negatif bagi sektor tersebut. Namun, setiap indikasi dari bank sentral AS atau the Fed untuk melakukan pivoting atau penurunan inflasi dan suku bunga akan menjadi positif untuk sektor ini. 

"Namun, pelonggaran kebijakan moneter paling awal yang kami perkirakan hanya akan terjadi menjelang akhir 2023," ujar dia.


Risiko di Pasar Saham

Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Adapun, investor asing menopang dengan baik pasar saham Indonesia pada 2022 dengan inflow total sebesar Rp 61 triliun atau USD 3,9 miliar. Sedangkan, investor lokal telah memegang banyak uang tunai sejak semester II, yang memberi mereka banyak amunisi untuk mendukung pasar pada 2023. 

"Karena kami perkirakan harga komoditas akan tetap tinggi, meskipun akan sedikit menurun, kami berpikir bahwa hal itu akan membuat Indonesia tetap menarik di mata asing," ujar dia.

Selain itu, Indonesia juga berada di jalur pemulihan setelah COVID-19, sehingga pendapatan perusahaan dan pertumbuhan PDB akan tetap tangguh. Valuasi di PE 14,2x juga masih at discount jika dibandingkan peers.

Kemudian, terdapat sejumlah risiko di pasar saham memasuki 2023, salah satunya inflasi.  Pertama, jika inflasi yang lebih tinggi menekan daya beli lebih dari yang diharapkan. Irwanti melihat inflasi lebih ‘jinak’ dari yang diperkirakan bahkan setelah kenaikan harga bahan bakar. 

Kedua, penurunan tajam harga komoditas akan menimbulkan risiko terhadap pasar saham dan mata uang Indonesia, meskipun menurut Schroder musim dingin dan ketegangan geopolitik akan membuat penurunan harga komoditas berlangsung lebih bertahap. 

Ketiga, perbaikan lanskap politik dan makro China termasuk pembuatan kebijakan yang akan menarik uang asing kembali ke China. Saat ini, investor global tampaknya memiliki pandangan beragam terhadap China karena perkembangan terakhir di negara tersebut alam satu tahun terakhir. 

Keempat, pemulihan sebelumnya di pasar AS termasuk pembalikan kebijakan yang akan mendorong uang asing kembali ke AS. 

Kelima, mungkin ada gangguan yang datang dari lanskap politik menjelang pemilihan presiden pada 2024. Dengan demikian, Irwanti menilai sektor perbankan kapitalisasi besar atau big banks, konsumer, ritel dan komoditi selain batu bara masih memiliki prospek yang cerah pada 2023.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya