Liputan6.com, Jakarta - Induk Facebook, Meta, merilis Studi Ramadan Insights 2023 yang ditujukan bagi para pelaku usaha, di mana ini dapat menjadi panduan atau rujukan, jelang momen Ramadan 2023.
Melalui siaran persnya, Meta mengatakan ada beragam peluang yang akan hadir dalam momen tersebut, dan dapat membantu komunitas dan pelaku usaha terhubung dengan hal-hal bermakna bagi mereka.
Advertisement
Jelang Ramadan tahun ini, melalui studi dilakukan YouGov, Meta memberikan panduan bagi pelaku usaha, untuk menyusun langkah lebih tepat, dalam memaksimalkan potensi pengembangan usaha melalui platform platformnya.
Pieter Lydian, Country Director, Meta, Indonesia mengatakan, Ramadan adalah momen tepat bagi orang-orang di Indonesia, untuk saling terhubung dan berbagi inspirasi kebaikan, melalui konten-konten di Facebook, Instagram, dan WhatsApp.
"Kami di Meta percaya, hubungan hangat dan saling menginspirasi itu akan membuka berbagai peluang, khususnya bagi pelaku usaha, untuk menemukan cara-cara baru mengembangkan usaha mereka selama bulan Ramadan ini," kata Pieter.
Pieter, dikutip Minggu (22/1/2023) menambahkan, data-data mereka menunjukkan, banyak pelanggan yang dari awal mencari dan menemukan barang-barang yang dibutuhkannya, melalui kanal-kanal media sosial.
Lebih lanjut, dalam survei yang dilakukan, Meta menemukan Ramadan adalah momen kebersamaan. 94 persen konsumen Indonesia di riset ini, pada bulan Ramadan, senang melihat konten kebersamaan dan kehangatan di Facebook atau Instagram.
Pengalaman Personal Dapat Mendorong Bisnis
Meta menyebut, ada 13,4 juta interaksi yang menonjolkan kebersamaan dan silaturahmi di Instagram pada bulan Mei 2022.
82 persen dari responden survei, juga mengatakan ikut berpartisipasi dalam kegiatan amal selama bulan Ramadan dan Idul Fitri, di mana 7,8 juta interaksi menunjukkan kebaikan di Facebook pada Mei 2022.
Perusahaan juga mencatat, Ramadan adalah momen ketika pengalaman personal dapat mendorong bisnis.
Mereka menyebut, 4 dari 5 orang percaya bahwa merencanakan keuangan di bulan Ramadan dan Idul Fitri menjadi lebih penting, di mana 55 persen orang merencanakan belanja setidaknya 10 hari sebelum Ramadan dimulai.
Selain itu, 71 persen konsumen mengeksplorasi kategori produk yang berbeda pada saat Ramadan dibandingkan sebelum Ramadan. Makanan dan pakaian tetap menjadi kategori belanja paling populer.
Studi Meta juga melihat adanya tren pembelian paket berlibur yang meningkat dari tahun sebelumnya.
Paket berlibur ini merupakan kategori yang sudah terencana. Pembelian bahkan terjadi sebelum Ramadan dimulai, selain kategori lain seperti barang-barang bermerek dan barang-barang ibadah.
Advertisement
Tren Konten Video
Meta juga menyebut, Ramadan menjadi momen saat konsumsi konten video, bisa membuka peluang bisnis untuk terhubung, melalui brand storytelling.
SYNC Study dan Bain dan Meta tentang konsumen digital Asia Tenggara mencatat, video di media sosial berperan penting bagi konsumen digital di Indonesia untuk mengambil keputusan. Di sini, 44 persen orang Indonesia suka menonton konten-konten video.
Hampir 1 dari 3 responden Indonesia menonton video untuk mencari produk melalui media sosial, dan 40 persen dari responden tersebut memutuskan membeli produk dari konten-konten terkait hiburan dan streaming dari kreator konten.
Studi dari Global Web Index (GWI) juga mencatat mengenai konsumsi media. Mereka mengungkapkan, menonton konten video menjadi aktivitas utama bagi kelompok Millenials dan Gen Z saat mereka berada di media sosial.
Selain itu, 2 dari 3 orang Indonesia menonton konten video tersebut dari platform-platform Meta.
Saat bulan Ramadan, 68 persen konsumen di Indonesia banyak menonton konten video, dan ini juga menentukan keputusan berbelanja mereka. 1 dari 3 orang menempatkan video online sebagai kanal utama untuk menentukan apa yang hendak mereka beli.
Tren konten video juga mendorong media dan kreator konten, untuk membuat konten yang diminati oleh orang-orang dan bisnis selama bulan Ramadan.
Komunikasi Bisnis melalui Layanan Perpesanan
Survei Meta menunjukkan, di bulan Ramadan, kategori konten yang banyak diminati di Indonesia adalah Komunitas dan Kebersamaan (84 persen) serta Hiburan dan Inspirasi (85 persen).
Kehadiran kreator ini di bulan Ramadan, juga dianggap bisa menjadi peluang bagi bisnis untuk memasarkan produknya secara digital. Karena, 1 dari 2 konsumen di Indonesia, lebih percaya bisnis yang bermitra dengan kreator.
Meta menambahkan, Ramadan adalah momen untuk terhubung lebih erat dengan pelanggan melalui Business Messaging.
Mereka menyebut, berdasarkan survei 2 dari 3 orang memilih berkomunikasi dengan bisnis melalui layanan perpesanan (messenger), dibandingkan email dan telepon.
Selama bulan Ramadan, 8 dari 10 konsumen menggunakan layanan perpesanan dan sekitar 7 dari 10 konsumen, menggunakan layanan perpesanan dari platform-platform Meta seperti WhatsApp, Instagram Direct Message, Facebook Messenger.
"Kami berharap insights Ramadan ini dapat membantu pelaku usaha meramu cara-cara strategis bagaimana mereka dapat membangun hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan dan terus mengembangkan bisnisnya," pungkas Pieter.
(Diio/Ysl)
Advertisement