Liputan6.com, Jakarta - Samsung baru saja memperlihatkan prototipe HP Android layar lipat dengan desain terbilang unik dalam ajang CES 2023.
Pada ajang tahunan di Las Vegas, Amerika Serikat itu, Samsung memamerkan sebuah ponsel dengan layar yang dapat dilipat ke dua arah hingga 360 derajat.
Advertisement
Adalah Samsung Display, anak perusahaan dari Samsung Electronics yang memproduksi layar lipat untuk prototipe HP tersebuut.
Mengutip The Verge via Gizchina, Senin (23/1/2023), prototipe HP layar liat 360 derajat ini berberi nama "Flex In & Ot" berkemampuuan dapat dilipat ke arah dalam dan keluar.
Dijelaskan, perusahaan asal Korea ini menggunakan desain engsel berbeda dari komponen generasi sebelumnya kerutan di layar pun tidak terlihat dengan jelas.
Kemampuan ini didapat Samsung dengan menggunakan desain engsel "water-drop", sehingga layar jarak antar layar lebih longgar saat dilipat ke dalam dan mengurangi tekanan pada layar.
Informasi, ini bukan peprtama kalinya perusahaan memamerkan prototipe "Flex In & Out". Pada 2021, muncul laporan tentang konsep desain ini ada International Information Display Conference (IMID) di Korea.
Namun pendekatannya berbeda, dengan tampilan dilipat seperti huruf "S" dan terbagi menjadi beberapa bagian. Sementara, Galaxy Z Fold 4 masih menggunakan layar lipat ke dalam.
Banyak pihak meyakini, Samsung bakal menggunakan layar baru itu pada perangkat Galaxy Z Fold 5 mendatang.
Rumor mengatakan, ponsel baru Samsung tersebut juga memiliki bekas lipatan lebih halus berkat desain engsel sama. Apakah Samsung akan merealisasikan desain ini di Galaxy Z Fold 5 atau Galaxy Z Flip 5?
Layar Samsung Galaxy Z Fold5 Bakal Minim Kerutan
Samsung disebut-sebut telah menemukan solusi untuk mengilangkan bekas lipatan atau 'kerutan' untuk Galaxy Z Fold 5 mendatang.
Mengutip laporan di situs Naver via SamMobile, (16/1/2023), Samsung bakal mengadopsi engsel "droplet" sehingga memungkinkan layar membentuk tetesan air saat ditutup.
Dengan desain ini, maka layar ponsel memiliki kurva lebih baik sehingga tidak meninggalkan bekas kerutan di layar.
Meski Samsung sudah membuat peningkatan dalam teknologi layar lipat selama bertahun-tahun, nyatanya bekas 'kerutan' di layar masih tetap terlihat di Galaxy Z Fold4.
Informasi, baik Galaxy Z Fold 4 maupun Galaxy Z Flip 4 masing menggunakan desain engsel berbentuk "U" sehingga bekasi lipatan di layar masih terlihat.
Samsung bukan vendor pertama mengadopsi desain ini untuk ponsel layar lipatnya, karena Oppo Find N2 pun juga menggunakan engsel droplet serupa.
Sebagaimana dicatat oleh Naver, Samsung telah mematenkan engsel droplet ini sejak 2016 dan masih belum diketahui kenapa menggunakannya hingga sekarang.
SamMobile meyakini, Samsung kemungkinan ingin menunggu hingga dapat membawa sertifikat tahan air IPX8 ke layar baru.
Hal ini perusahaan wujudkan untuk pertama kali diperkenalkan ke perangkat lipat generasi ketiga pada tahun 2021.
Dengan sertifikasi ini, HP Android Samsung dapat lebih menonjol dibandingkan Oppo Find N2 dan Motorola Razr karena kedua perangkat itu masih belum tahan air.
Selain lipatan lebih halus, Naver melaporkan desain Samsung Galaxy Z Fold5 juga dapat membuat kedua bagian layar saling menempel saat ponsel ditutup--tidak seperti Galaxy Z Fold generasi sebelumnya.
Masih belum jelas apakah Samsung akan menghadirkan engsel bergaya droplet ke Galaxy Z Flip5 juga, dan kami harus menunggu hingga pengumuman resminya pada bulan Agustus.
Advertisement
Permintaan Smartphone Layar Lipat Samsung Naik 2 Kali Lipat
Samsung mengumumkan penjualan Galaxy Z Fold dan Galaxy Z Flip untuk penggunaan perusahaan telah meningkat lebih dari dua kali lipat year on year.
Dari Januari hingga Oktober 2022, jumlah smartphone layar lipat yang dikirimkan Samsung ke pelanggan perusahaan naik 105 persen dibandingkan periode serupa tahun lalu.
Dengan perkiraan pengiriman smartphone layar lipat mencapai 16 juta unit di seluruh dunia membuat form factor ini menjadi mainstream dengan cepat. Pengirimannya pun diperkirakan akan tumbuh menjadi 26 juta unit pada 2023.
Kemudahan multitasking dan pengoptimalan aplikasi untuk perangkat foldable disebut ikut mendorong adopsi smartphone layar lipat diadopsi dengan baik oleh pengguna di perusahaan.
Terlebih, perusahaan kini menerapkan kebijakan work from anywhere, sehingga mereka mencari cara baru memaksimalkan produktivitas lewat teknologi.
"Foldable smartphone Samsung Galaxy diciptakan untuk membuka berbagai peluang dari cara baru kita bekerja dan mengeksplorasi kreativitas," tutur EVP dan Head of Global Mobile B2B Team MX Business Samsung Electronics, KC Choi, dalam keterangan resmi yang diterima, Selasa (6/12/2022).
Berdasarkan laporan Coalition Greenwich, perangkat foldable juga menarik perhatian industri layanan keuangan, dimana 74 persen dari sample group terdiri dari penasihat keuangan mengatakan sangat penting untuk senantiasa terhubung lewat aplikasi seluler.
Pengalaman yang diberikan perangkat foldable seperti Galaxy Z Fold4 juga terbilang sangat populer di sektor bisnis dan industri. Sebab, para profesional membutuhkan perangkat terbaik untuk membantu mereka menjaga konsistensi dan rutinitas, bahkan saat bekerja dari jarak jauh.
Untuk itu, perangkat para profesional itu harus mendukung alur kerja yang kompleks, termasuk untuk mendapatkan alert, melakukan riset, membuat bagan dan portofolio, serta memberikan kekuatan maupun produktivitas yang diperlukan untuk tetap kompetitif.
(Ysl/Tin)