Liputan6.com, Jakarta Koalisi Perubahan belum juga dideklarasikan. Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut, banyak pertimbangan yang masih harus dibahas.
Demokrat ingin koalisi yang dibangun bersama NasDem dan PKS tidak jalan di tempat.
Advertisement
"Kita tahu, di masa lalu, atau di tempat lain, ada koalisi yang sudah dideklarasikan, tahu-tahu bubar di tengah jalan, atau tidak ke mana-mana, berjalan di tempat. Kami ingin meyakinkan itu tidak terjadi di koalisi perubahan," kata AHY, di Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (22/1/2023).
Oleh karena itu, Demokrat, Nasdem, PKS, masih butuh waktu untuk menyatukan keyakinan ketiga parpol. Juga tentunya meyakinkan siapa pasangan yang akan diusung. Pasangan yang bisa merepresentasikan perubahan sekaligus memiliki kans kemenangan paling besar.
"Setuju kami bertiga (Demokrat, Nasdem, PKS) memiliki kesetaraan, termasuk dalam menyampaikan gagasan, pandangan, yang patut untuk didengarkan dan dijadikan pertimbangan. Segala sesuatunya masih berjalan, berproses, kita tidak ingin tergesa-gesa, dan tidak ada yang berharap ini bubar di tengah jalan," ucap AHY.
"Oleh karena itu, per hari ini, kami ingin menghadirkan rasionalitas. Tidak boleh ada yang memaksakan harus si A atau jangan si B. Kita ingin berlayar dan juga ingin menang," sambung AHY.
Tim Kecil
Sehingga, kata AHY, saat ini tim kecil dari ketiga parpol terus menggodok untuk mencapai kesepakatan dan kemenangan di Pemilu 2024 mendatang.
"Kami hari ini fokus pada upaya membangun koalisi perubahan. Ada yang tidak ingin koalisi perubahan ini terjadi. Terlalu tinggi resikonya bagi mereka yang tidak berada di dalam koalisi perubahan ini karena masyarakat makin banyak yang menginginkan perubahan," tegasnya.
"Karena itu, mereka berupaya agar koalisi perubahan ini tidak terjadi. Demokrat per hari ini tetap berupaya dan berharap koalisi perubahan ini bisa terjadi," imbuh AHY.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali, mengungkapkan jika koalisi dengan PKS dan Partai Demokrat yakni Koalisi Perubahan bakal segera dideklarasikan. Pembahasan antara ketiga partai sudah mencapai kesepakatan.
"Nasdem semakin optimistis bahwa koalisi Nasdem, koalisi Perubahan itu akan segera diumumkan," kata Ahmad Ali, saat di konfirmasi di kutip Kamis (8/12/2022).
Advertisement
Cari Tanggal Baik
Tak hanya itu, melihat elektabilitas Anies Baswedan pasca dideklarasikan sebagai capres usungan NasDem pun semakin meningkat. Yang mana, membuat elektabilitas NasDem pun naik.
Sehingga, partai politik yang akan berkoalisi dengan NasDem semakin yakin, terutama PKS dan Demokrat untuk mewujudkan Koalisi Perubahan.
"Melihat animo masyarakat, melihat elektabilitas Nasdem semakin menjauh, yang cenderung selalu naik dari setiap survei yang dilakukan oleh lembaga-lembaga survei, walaupun oleh lembaga survei itu kita tidak kenal, tentunya dengan modal itu menjadi magnet tersendiri bagi partai-partai politik," ucapnya.
Kendati demikian, dia enggan membocorkan kapan dan dimana deklarasi koalisi perubahan akan digelar. Dia menyebut, saat ini pihaknya tengah menyepakati tanggal yang tepat untuk deklarasi.
"Deklarasi bersama-sama, Nasdem dan PKS dan Demokrat, tahapan-tahapan platform, penyusunan platform dan lain-lain, yang sekarang sedang dicocokkan adalah waktu untuk melakukan deklarasi. Jadi saya pikir menunggu waktu yang pas, timing yang pas," imbuh Ahmad Ali.
10 November 2022
Partai Demokrat digadang kuat akan mematenkan koalisinya dengan PKS dan NasDem. Bahkan menurut Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, peresmian koalisi ketiga partai ini akan diumumkan 10 November mendatang.
Namun, hal itu batal dilakukan. DPP Partai NasDem mengungkapkan, rencana deklarasi Koalisi Perubahan batal dilaksanakan pada 10 November 2022 mendatang, dikarenakan Partai Demokrat dan PKS yang tergabung dalam Koalisi Perubahan memiliki agenda partai masing-masing.
Reporter: Alma Fikhasari
Sumber: Merdeka
Advertisement