Liputan6.com, Jakarta - Video seorang bayi laki-laki diberi minum kopi instan viral di TikTok. Pada Minggu (22/1/2023) sore, video ini tersebar di Twitter.
Konten video bayi minum kopi kemasan itu diunggah akun @kayess9 kira-kira dua hari lalu. Hingga Senin (23/1/2023) pagi, video tersebut telah ditonton sebanyak 270 ribu kali.
Advertisement
Terlihat di dalam video, seorang wanita yang diduga adalah ibu dari bayi laki-laki itu merobek kemasan kopi kemasan itu lalu memasukan ke dalam gelas.
Setelah itu, dia menuangkan air putih sebanyak setengah dari ukuran gelas, kemudian mengaduknya biar tercampur rata.
Sehabis mengaduk kopi, tangan wanita itu merapikan posisi duduk bayi yang berada di depan gelas.
Dia lalu 'mencekoki' bayi laki-laki tersebut kopi menggunakan sendok sedikit demi sedikit.
Dari keterangan yang tertulis di dalam video, alasan sang bayi diberi minum kopi kemasan karena dianggap mengandung susu.
Sedangkan merek susu --- seperti yang tercantum di video --- dinilai tak ada susunya sama sekali.
"Bayi minum kopi (merek kopi instan tersebut) 'kan ada susunya daripada dikasih susu Frisian Flag katanya nda ada susunya," tulis akun @kayess9
Dan, masih dari keterangan yang tertera di situ, sang ibu merasa senang membiarkan bayinya minum kopi karena bisa buang air besar (BAB) hingga sepuluh kali dalam sehari.
"Kemarin-kemarin bayi BAB 10 x sehari," katanya.
"Alhamdulillah, sejak minum susu, kopi, sekarang dia BAB 9 x sehari," dia melanjutkan.
Beragam respons dari warganet pun membanjiri kolom komentar.
Ragam Komentar Terkait Video Bayi Minum Kopi Good Day
Dari pantauan Health Liputan6.com pada Senin pagi, mayoritas warganet mengomentari video itu dengan sinis.
"Adiknya pintar, sudah bisa minum kopi. Next, nasi Padang, bu," tulis akun @maryam****
Sejumlah warganet bahkan mengingatkan kepada pemilik akun yang diduga adalah ibu dari bayi laki-laki itu bahwa tindakan yang dilakukannya tidak benar sama sekali.
Apalagi di keterangan video tertulis bahwa bayi laki-laki itu BAB sampai 10 kali sehari.
"Sembilan kali sehari itu diare. Sehat-sehat ya, Nak, enggak bisa beli susu malah beli kopi," tulis akun @paper******
Ada juga warganet yang bersimpati ingin mengirimkan susu agar bayi yang ada di video tidak lagi diberi kopi kemasan.
"Kak, maaf ya, susu yang biasa adik minum apa? Saya mau bantu sedikit untuk beli susu dedek," tulis akun Selfy Vidiyanti.
Advertisement
Benarkah yang Diberikan ke Bayi Adalah Kopi?
Namun, ada juga warganet yang menaruh curiga bahwa sebenarnya yang diberikan kepada bayi laki-laki itu bukanlah kopi seperti yang terlihat di dalam video, melainkan susu.
Hanya saja, susu ini tak ditampilkan di dalam video. Kecurigaan itu muncul lantaran ada jeda saat akan memberikan suapan pertama, dan warna cairan yang akhirnya masuk ke dalam mulut bayi terlihat kayak warna susu.
"Tapi kok gue lihatnya dia enggak minum kopi, ya. Di suapan pertama enggak dilihatin ke kamera, terus pada dikasih ke adiknya berubah kayak susu bukan kopi," tulis akun Roffi Anie.
Ketika video ini tersebar ke Twitter, ada juga warganet yang berkomentar sama bahwa di detik ke 25 yang masuk ke mulut bayi adalah susu.
"di detik ini sendok nya udah diganti dgn yg isi susu kan?????? pic.twitter.com/hjWB2adpsP
— anggaputra.k (IG: titipbagus) (@kusumastianto) January 22, 2023
Apa Dampak Bayi Diberi Kopi?
Pada 2015, terungkap dari sebuah studi bahwa sekitar 15 persen balita atau bayi di bawah lima tahun di Boston, Amerika Serikat, gemar minum kopi.
Kala itu, penulis studi, dr Anne Merewood, mengatakan, konsumsi kopi terjadi pada balita yang berasal dari keluarga yang menjadikan kopi sebagai bagian kultur kehidupan mereka.
Memang pada saat itu, penelitian terkait dampak minum kopi pada bayi masih kurang, tapi satu yang pasti kata Anne, mengonsumsi kopi hingga empat ons per hari dapat meningkatkan kecanduan, obesitas, yang bahkan bisa berujung diabetes seperti dikutip dari NY Daily.
Selain itu, dikutip dari Klik Dokter, teh juga mengandung kafein yang banyak dikonsumsi anak-anak mulai dari umur satu hingga dua tahun.
The American Academy of Pediatrics memang tidak secara spesifik menetapkan aturan baku mengenai batas konsumsi kafein pada anak. Namun, anak-anak di bawah 12 tahun dianjurkan tidak mengonsumsi kafein dalam bentuk apapun, termasuk kopi, teh, minuman bersoda atau minuman berenergi.
Pada balita terutama yang berusia 2, konsumsi kopi atau teh di antara jadwal makan dapat meningkatkan risiko obesitas.
Advertisement