Pelabuhan Jangkar Situbondo Diperluas, Ujicoba Jalur ke NTB

Komisaris Utama PT Pelayaran Nasinal Indonesia Ali Maskur Musa menyebut pengembangan akses pelayaran dari Pelabuhan Jangkar Situbondo ke Indonesia bagian timur bisa menjadi basis ekonomi baru.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 24 Jan 2023, 08:04 WIB
Pelabuhan Jangkar Situbondo (Istimewa)

Liputan6.com, Situbondo Komisaris Utama PT Pelayaran Nasinal Indonesia (PT Pelni) Ali Maskur Musa menyebut pengembangan akses pelayaran dari Pelabuhan Jangkar Situbondo ke Indonesia bagian timur bisa menjadi basis ekonomi baru.

”Ada beberapa pertimbangan, pertama mengenai terhadap suplai barang dan ketersedian barang di Situbondo dan sekitarnya. Ini juga menjadi basis ekonomi baru dalam hal pengiriman logistik,” ujar Ali Maskur Musa, Senin (23/1/2023).

Selain itu, kata dia pengiriman logistik dari Pelabuhan Jangkar menuju Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) juga lebih cepat dan efisien waktu bisa tiga hingga empat jam dibandingkan lewat Banyuwangi.

Bahkan, kata Ali Masykur, Pelabuhan Jangkar selama ini melayani angkutan laut dari Situbondo ke Sumenep, sebenarnya kapal sejenis Roro sudah bisa bersandar sejak dibangunnya dermaga gerak (movanle bridge/MBII).

"Dengan demikian pengakutan kendaraan maupun barang dari Pelabuhan Jangkar, saya rasa sudah tidak ada halangan,”ucapnya Ali Maskur.

Dia melakukan survei ke Pelabuhan Jangkar karena melihat frekuensi perdagangan dari Situbondo ke Bali, NTB dan NTT sangat tinggi. Dan melihat jalur darat Situbondo- Banyuwangi, Khusunya di jalur pantura kawasan Hutan Baluran, banyak kendaraan logistik yang mogok di jalan menanjak.

“Yang perlu dipikirkan kan sebenarnya bagaimana memotong jalur perjalanan darat menjadi lewat laut. Ya melalui Pelabuhan Jangkar ini,”papar Ali Maskur.

Bupati Situbondo Karna Suwandi memaparkan, perluasan penyeberangan sudah mendapatkan izin dari Kementerian Perhubungan. Bahkan beberapa waktu lalu telah dilaksanakan uji coba pelayaran dari Pelabuhan Jangkar-Lembar NTB dan sebaliknya.

“Kalau izin trayek sudah tinggal pengoperasianya. Beberapa waktu lalu juga sudah uji coba Jangkar- Lembar, Alhamdulillah lancar,”kata Bupati Karna Suwandi.


Lebih Hemat 2 Jam

Ketua Komisi 1 DPRD Situbondo Hadi Prianto mengapresiasi kepedulian Komisaris Utama PT Pelni menyerap aspirasi. 

“Dan sekaligus pemenuhan transportasi antar pulau. Mudah-mudahan harapan masyarakat Situbondo, PT Pelni bisa merealisasikan program Pemkab Situbondo serta pusat, bagaimana transportasi laut bisa dimaksimalkan,” ujarnya.

Pada Mei 2022 lalu, Bupati Situbondo Karna Suwandi melepas keberangkatan perdana kapal feri KMP Parma Kalyani dari Pelabuhan Jangkar Situbondo, menuju Pelabuhan Lembar, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Melalui Pelabuhan Jangkar Situbondo menuju Lembar NTB hanya membutuhkan waktu sekitar 11 jam, sedangkan melalui Pelabuhan Ketapang Banyuwangi bisa mencapai 13 jam.

Selain hemat waktu perjalanan laut dua jam, kendaraan truk bermuatan berat khususnya dari arah Surabaya juga lebih hemat waktu sekitar dua jam perjalanan darat melintasi jalur pantura hutan Baluran ke Pelabuhan Ketapang.

Di balik harga cabai Jakarta yang melambung (liputan6.com/Deisy)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya