Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menegaskan kalau partainya sudah mengumumkan nama calon presiden untuk pemilihan umum (Pemilu) 2024 secara resmi.
Pengumuman capres dari Golkar itu sudah diumumkan sejak pelaksanaan Musyarawarah Nasional (Munas) Golkar. "(Soal nama capres) Kalau Golkar, waktu Munas juga sudah resmi,” kata Airlangga Hartarto saat menghadiri Rakornas dan Bimtek Pemenangan Pemilu di Hotel Labersa, Pekanbaru, Riau, Sabtu, 21 Januari 2023.
Advertisement
Adapun pada Munas 2019, Partai Golkar sudah memutuskan mengusung Airlangga Hartarto sebagai calon presiden 2024. Keputusan ini diperkuat hasil keputusan rapat pimpinan nasional (Rapimnas) hingga rapat kerja nasional (Rakernas) yang digelar setelah Munas 2019.
Airlangga menuturkan, untuk urusan capres dari Golkar sudah final. Ini karena Munas menjadi keputusan tertinggi partai berlambang pohon beringin. Airlangga menuturkan, Golkar tengah memperjuangkan sistem pemilu yang tetap memberikan kedaulatan kepada rakyat, melalui proporsional terbuka.
Bicara mengenai capres yang diusung Partai Golkar dalam pemilu 2024 ini menarik untuk mengetahui lebih dalam profil Airlangga Hartarto yang dikutip dari berbagai sumber, Senin (23/1/2023):
Pria yang akan berusia 61 tahun pada 1 Oktober 2023 ini lahir di Surabaya, Jawa Timur. Ia mulai menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar sejak 2017 hingga sekarang. Selain menjabat sebagai Ketua DPP Golkar, pria kelahiran 1962 ini juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada Kabinet Indonesia Maju. Ia dilantik sejak 23 Oktober 2019 hingga sekarang.
Sebelum menjabat sebagai Menko Bidang Perekonomian, Airlangga mengemban tugas sebagai Menteri Perindustrian pada 2016-2019 dalam Kabinet Kerja (reshuffle jilid ke-2).
Sebelum menjabat sebagai menteri, Airlangga juga pernah menduduki posisi sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Partai Golkar yang dimulai pada periode pertama 2004-2009.
Riwayat Jabatan di Bidang Politik dan Perusahaan
Di partai Golkar, ia pernah sebagai Wakil Bendahara dalam Pengurus DPP Partai Golkar periode 2004-2009. Pada kepengurusan periode 2009-2015, ia tercatat sebagai Ketua DPP Partai Golkar.
Ia kembali terpilih menjadi anggota DPR periode 2009-2014 untuk daerah pemilihan Jawa Barat V dan menjabat sebagai Ketua Komisi VI yang membidangi perindustrian, perdagangan, UKMK, investasi dan BUMN.
Selain aktif di bidang politik, ia juga aktif di dunia bisnis. Sebelumnya, anak dari pasangan Ir Hartarto Sastrosoenarto dan R.Hartini Soekardi pernah menjabat sebagai Ketua Asosiasi Emiten Indonesia dalam tiga periode yaitu pada 2005-2008, 2008-2011, dan 2011-2014. Selain itu, ia juga menjadi Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) periode 2006-2009 dan Ketua Dewan Insinyur PII pada 2009-2012.
Di sejumlah perusahaan, ia pernah menjabat sebagai sebagai Presiden Komisaris. Airlangga Hartarto pernah menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Fajar Surya Wisesa Tbk. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Ciptadana Sekuritas, Presiden Direktur PT Bisma Narendra, dan Komisaris PT Sorini Corporation Tbk.
Advertisement
Riwayat Pendidikan
Airlangga Hartarto menyelesaikan SMA di SMA Kolese Kanisius Jakarta pada 1981. Kemudian ia melanjutkan kuliah di Fakultas Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada pada 1987. Lalu ia melanjutkan jenjang S2 MBA di Monash University Australia pada 1996 dan Master of Management Technology (MMT) dari University of Melbourne, Australia.
Semasa sekolah, ia juga aktif menajdi Wakil Ketua OSIS SMA Kanisius dan terpilih menjadi Ketua Umum Senat Mahasiswa Fakultas Teknik UGM. Airlangga juga pernah menjadi Ketua Barisan Muda Kosgoro 1957.
Airlangga juga pernah menduduki posisi sebagai Anggota Majelis Wali Amanah, Universitas Gadjah Mada (UGM) dua periode hingga 2012.
Kagumi Ajaran Mahatma Gandhi
Mengutip laman partaigolkar.com, Airlangga mengatakan kalau menganggumi ajaran Mahatma Gandhi mengenai tujuh hal yang harus dihindari. Hal itu antara lain kaya tanpa bekerja, kesenangan tanpa kesadaran, pengetahuan tanpa karakter, bisnis tanpa moral, ilmu tanpa kemanusiaan, penghargaan tanpa pengorbanan dan politik tanpa prinsip.
Adapun Airlangga Hartarto juga pernah menulis buku Strategi Clustering dalam Industralisasi Indonesia pada 2004.
Airlangga juga pernah mendapatkan sejumlah penghargaan antara lain 56 th Lee Kuan Yew Exchange Fellow atas prestasi yang mampu mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Singapura pada 2017, Satya Lencana Wira Karya pada 2014, Australian Alumni Award for Enterpreneurship pada 2009, dan ASEAN Engineering Honorary Fellow yang diserahkan oleh ASEAN Federation of Engineering Organization di Myanmar pada 2004.
Advertisement