Jangan Tunda Terlalu Lama, Ini 5 Cara Keluar dari Situasi Friendzone

Prinsip dalam hubungan itu take and give. Jika kamu hanya sering memberi dan berkorban itu akan terasa sangat menyakitkan.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 01 Feb 2023, 10:40 WIB
Ilustrasi friendzone. (c) Shutterstock

 

Liputan6.com, Jakarta Setiap orang memang berhak untuk jatuh cinta. Namun, apa jadinya bila cinta itu ditujukan pada sahabat atau teman sendiri. Dan menjadi hal yang tidak menyenangkan dan membingungkan bila ternyata cinta itu tidak berbalas. Bisa jadi kamu berada pada situasi friendzone atau zona teman.

Friendzone adalah situasi pertemanan antara perempuan dan laki-laki, tapi salah satu dari mereka memiliki ketertarikan romantis atau seksual kepada yang lainnya. Begitu dekat dan akrabnya persahabatan dua orang berbeda genre memang seringkali memunculkan situasi friendzone. Situasi ini pun membuat khawatir generasi milenial dan Z.

Ada beberapa penyebab seseorang sering terjebak hubungan friendzone.

1. Tidak adanya batasan yang jelas hubungan pertemananmu dengannya. Jika dari awal kamu memberi batasan, mungkin temanmu bisa lebih menjaga sikap.

2. Mudah nyaman dan baper dengan seseorang. Tidak bisa dipungkiri dengan seiring berjalannya waktu kamu bisa nyaman karena teman yang selalu ada untukmu dan berujung jatuh cinta kepadanya.

3. Tidak mau merusak pertemanan. Hubungan friendzone biasanya sudah terjalin cukup lama, misalnya sudah berteman sejak kecil. Kedekatan kamu dengannya bisa berujung nyaman dan jatuh cinta. Akhirnya kamu lebih memilih untuk memendam perasaan karena  takut hubungan pertemanan kalian yang sudah lama rusak karena perasaan tersebut.

Ciri-Ciri Kamu Terjebak Friendzone

  • Selalu bercerita tentang asmaranya.
  • Memperlakukanmu sama seperti teman lainnya.
  • Menyuruh kamu untuk kencan dengan orang lain.
  • Kurang waktu bersamanya, jika pergi ia akan mengajak orang lain.
  • Jika kamu pergi ke rumahnya, keluarganya menganggapmu sebagai teman biasa.

Cara Keluar dari Friendzone

Prinsip dalam hubungan itu take and give. Jika kamu hanya sering memberi dan berkorban, itu akan terasa sangat menyakitkan. Maka dari itu, lebih baik kamu melakukan cara ini untuk keluar dari zona teman.

1. Berkata jujur

Untuk mengakhiri hubungan yang tidak jelas, lebih baik jujur kepadanya tentang perasaanmu. Mengungkapkan perasaan bisa membuatmu menjadi lebih lega. Pilih momen yang pas saat ingin mengungkapkan perasaan. Nyatakan dengan tenang, jujur, dan santai.

2. Hargai keputusannya

Setelah jujur kepadanya, jangan terlalu berharap dia akan membalas perasaanmu juga. Namun, jika kenyataannya cintamu tak terbalas, jangan memaksakan dia. Terimalah dengan lapang dada dan cukup hargai keputusannya.

 

 


3. Tetap fokus berteman saja

(c) Shutterstock

Mungkin kamu akan merasa sakit hati, kecewa atau marah setelah ditolak. Hal tersebut sangatlah wajar. Cobalah untuk ikhlas dan fokus ke pertemanan kalian saja.

Tetaplah jaga pertemanan dengan baik seperti hubungan awal kalian. Walaupun terasa sedikit canggung, tapi seiring berjalannya waktu nanti akan kembali baik-baik saja.

4. Menjaga jarak

Jika dirasa kamu semakin sulit move on jika terlalu dekat dengannya. Coba perlahan jaga jarak dengannya atau tidak terlau berusaha seperti sebelumnya. Dengan begitu kamu bisa menjernihkan pikiran dan melupakan tentangnya. Kamu bisa kurangi frekuensi mengirim pesan, bermain bersama, dan lain sebagainya.

5. Mencari kesibukan

Cara lain untuk bisa keluar dari hubungan friendzone adalah dengan fokus kepada diri sendiri. Coba cari kesibukan baru yang bisa membuatmu lupa tentang dirinya. Misalnya lakukan hobi baru, berolahraga, liburan, melakukan perawatan, dan masih banyak lagi.

Itulah cara agar kamu tidak terjebak dalam hubungan friendzone terlalu lama. Yakinlah bahwa kamu bisa mendapatkan kebahagiaan lebih. Tetap semangat!

 

(*/Kdk)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya