Lo Kheng Hong Raih Penghargaan Inspiring Investor dari Sinarmas Asset Management

Investor pasar modal Lo Kheng Hong mendapatkan pengharagaan Inspiring Investor dari Sinarmas Asset Management. Penghargaan ini diberikan sebagai apresiasi kepada investor.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 23 Jan 2023, 18:30 WIB
Investor kawakan, Lo Kheng Hong hadir dalam acara makan malam Sinarmas Sekuritas dengan nasabahnya pada Selasa, 21 Desember 2021. (Foto: Sinarmas Sekuritas)

Liputan6.com, Jakarta - Sosok Lo Kheng Hong sudah tidak asing lagi di dunia pasar modal. Lantaran, Lo Kheng Hong memiliki pengalaman panjang sebagai investor saham. 

Dengan pengalaman tersebut, investor pasar modal yang dijuluki Warren Buffet Indonesia ini meraih penghargaan Inspiring Investor dari Sinarmas Asset Management dalam acara Investor Appreciation Night & Market Outlook 2023 pada Kamis, 19 Januari 2023.

Investor Appreciation Night ini merupakan pemberian penghargaan kepada para investor yang merupakan nasabah prioritas Sinarmas Asset Management.  Direktur Sinarmas Multiartha, Ferita Lie mengatakan, kegiatan apresiasi terhadap para investor ini diharapkan dapat memotivasi seluruh lapisan masyarakat untuk lebih bersemangat beraktivitas di dunia pasar modal. 

Ferita juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah serta peran para investor atas kontribusinya terhadap penguatan ekonomi nasional. 

“Kita harus mengapresiasi pemerintah yang terus menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional dan terus melakukan upaya perbaikan iklim investasi di Indonesia,” kata Ferita dalam keterangan resminya, ditulis Senin (23/1/2023).

Lo Kheng Hong menyebutkan, pandemi COVID-19 telah mengajarkan kepada kita semua bahwa tidak ada negara, organisasi, maupun individu yang dapat menghadapi kondisi sulit ini sendirian, sehingga pemulihan ekonomi menjadi fokus yang sangat penting untuk dibahas.

Sementara itu, Menteri BUMN RI, Erick Thohir mengatakan pentingnya sinergi ekosistem ekonomi. 

"Kalau kita lihat kue investasi, angka dari kuartal tiga pada (realisasi target) Rp 1.200 triliun ini tembus," kata Erick.

Pemerintah juga berusaha agar investasi luar negeri dan dalam negeri dan dalam negeri bisa lebih seimbang.

"Kami berusaha mendorong agar investasi luar negeri dan dalam negeri dan dalam negeri bisa lebih seimbang, makanya kita harus dorong ekosistem antara BUMN, private sector, small medium enterprise bisa berkolaborasi supaya tidak bergantung pada investasi luar negeri," kata dia.

 


Kata Lo Kheng Hong Terkait Ancaman Resesi

Warga melintas di Mal Blok M, Jakarta, Senin (24/10/2022). Peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda memprediksi Indonesia akan mampu bertahan dalam menghadapi ancaman resesi global yang diperkirakan terjadi pada tahun depan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

 

Sebelumnya, Warren Buffett Indonesia alias Lo Kheng Hong buka suara terkait ancaman resesi yang diperkirakan terjadi pada 2023. Ia menilai, resesi yang terjadi tidak akan berdampak secara signifikan bagi ekonomi Indonesia.

"Saya optimis tahun depan (2023) negara kita tidak resesi. Semoga yang saya harapkan terjadi, tidak resesi," kata Lo Kheng Hong dalam kanal YouTube WinMax, ditulis Senin (16/1/2022).

Dia menjelaskan, IMF dan Bank Dunia memperkirakan terjadi resesi pada 2023. Namun, fundamental ekonomi Indonesia terbilang masih sangat baik. Hal itu tercermin dari jumlah ekspor komoditas, batu bara, dan kelapa sawit (CPO) yang mengalami pertumbuhan alias masih banyak melakukan ekspor.

"Katanya IMF, World Bank bilang 2023 akan resesi, tapi sebetulnya hari esok itu misteri. Tidak ada seorang pun yang tahu pasti apa yang akan terjadi hari esok. Bisa resesi artinya bisa juga tidak, saya termasuk orang yang optimis melihat negara kita. Rasanya tidak resesi," kata dia.

Sementara itu, Lo Kheng Hong menyebutkan, sektor perbankan di Indonesia masih mencatatkan kinerja positif. Bahkan, untuk bank kapitalisasi besar mencatatkan all time high (ATH).

"Saya lihat bank-bank nya, ini bank cuan, BCA dalam 9 bulan laba Rp 28 triliun tertinggi (ath), Bank Mandiri 9 bulan laba nya Rp 30 triliun, BRI 9 bulan laba nya Rp 39 triliun," ujar dia.

Kemudian, pasar modal Indonesia juga mencatatkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di level 7.000. Namun, di tengah berbagai kondisi global yang ada, pasar modal akan lebih dahulu terkena dampaknya.

"Kalau resesi, Bursa jalan duluan, sebelum resesi jalan duluan. Tahun depan resesi, saham terjun bebas duluan, dia lari duluan baru resesi datang," ujar dia.

 


Divestasi Saham PTRO, Lo Kheng Hong Investasi di Sektor Batu Bara hingga Bank

Karyawan melintasi layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, investor Lo Kheng Hong melepas saham PT Petrosea Tbk (PTRO) pada 29 September 2022. Dari divestasi saham PTRO tersebut, Lo Kheng Hong kembali investasi saham di sektor batu bara dan perbankan.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Lo Kheng Hong divestasi 151.432.100 saham PTRO dengan harga penjualan Rp 3.118 per saham. Dengan demikian, ia meraup dana Rp 472,16 miliar dari divestasi saham PTRO tersebut.

Adapun usai transaksi tersebut, Lo Kheng Hong tidak memilii saham PTRO. Sebelumnya, ia memiliki 15,01 persen saham PTRO. “Tujuan dari transaksi divestasi dengan status kepemilikan langsung,” tulis Lo Kheng Hong, dikutip Selasa, 4 Oktober 2022.

Lo Kheng Hong kembali memakai dana penjualan saham PTRO tersebut untuk investasi saham. “Tentu saja (invetasikan kembali ke saham-red). Saya investor saham,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Minggu (9/10/2022).

Lo Kheng Hong pun investasikan dana di saham sektor saham tambang batu bara dan perbankan. Lo Kheng Hong mengatakan, pembelian saham di sektor batu bara dan tambang tersebut karena  mencatat kinerja keuangan yang baik dengan laba di atas Rp 10 triliun. Ia pun sedang merilik saham perusahaan yang menarik. “Lagi melirik saham wonderful company,” kata dia.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya