China Terapkan Zero Covid-19, Indonesia Ketiban Untung

Pemerintah China pada 8 Januari 2023 lalu baru saja mencabut kebijakan zero Covid-19. Hal serupa juga sudah lebih dulu dilakukan Pemerintah Indonesia

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Jan 2023, 13:20 WIB
Suasana gedung perkantoran di Jakarta, Sabtu (17/10/2020). International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 menjadi minus 1,5 persen pada Oktober, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya pada Juni sebesar minus 0,3 persen. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah China pada 8 Januari 2023 lalu baru saja mencabut kebijakan zero Covid-19. Hal serupa juga sudah lebih dulu dilakukan Pemerintah Indonesia dengan mencabut kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada 30 Desember 2022. 

Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri, Panji Irawan menyebut ada pergerakan 2 miliar orang pada perayaan Tahun Baru Imlek akhir pekan lalu. Artinya potensi bergeraknya mesin-mesin perekonomian kembali berjalan. 

“Saya dengar ada pergerakan orang 2 miliar saat Imlek. Kalau mereka melakukan perjalanan berarti ada 4 miliar orang beredar,” kata Panji dalam konferensi pers Pre Event Mandiri Invesment 2023, Jakarta, Selasa (24/1/2023). 

Tingginya pergerakan masyarakat ini memberikan sinyal positif karena permintaan terhadap energi, fasilitas di jalan raya hingga energi untuk kendaraan jadi meningkat. Apalagi Pemerintah Indonesia juga sudah mulai menerima kunjungan turis China yang liburan tahun baru di Tanah Air. 

“Ini positif buat kita karena sepanjang mereka PPKM ini demain teredam,” kata dia. 

Dampak yang sama juga bisa dirasakan Pemerintah China. Tidak sedikit juga orang yang datang dari berbagai negara termasuk Indonesia ke negara tirai bambu tersebut. 

“Jadi mereka mengirimkan turis ke kita dan mereka menerima turis juga. Apalagi yang mereka kirim ini tidak sedikit dan ini bisa menggerakkan mesin pertumbuhan kita,” kata Panji. 

 


Keuntungan Lain untuk Indonesia

Ilustrasi Bandara Ngurah Rai Bali. (dok. Biro KOmunikasi Publik Kemenparekraf)

Keuntungan lain bagi Indonesia tak hanya sebatas dari pergerakan orang. Meningkatnya aktivitas ekonomi di China bisa mendorong ekspor produk Indonesia juga meningkat. Mengingat aktivitas pabrikasi juga mulai berjalan menuju normal. 

“Ini ada demain domestik dan manufaktur yang diekspor Indonesia karena dipengaruhi adanya ancaman resesi tahun 2023,” kata Panji. 

Dia memperkirakan adanya ancaman resesi ini membuat bank sentral Amerika Serikat, The Fed dan Bank Indonesia tidak akan begitu agresif dalam meningkatkan suku bunga acuan.  The Fed diperkirakan hanya akan menaikkan suku bunga 2 kali, sedangkan Bank Indonesia hanya 1 kali pada Januari saja. 

“Kalau tahun ini The Fed menaikkan suku bunga sekali, dua kali dan Bank Indonesia juga sekali ini karena tidak selamanya mengatasi resesi dengan jurus anti inflasi,” pungkasnya. 


Siap-Siap, Bali Bakal Dibanjiri Turis China Mulai 22 Januari 2023

Penari barongsai menyambut wisatawan mancanegara (wisman) asal China yang tiba di bandara internasional Ngurah Rai di Bali, Minggu (22/1/2023). Penerbangan langsung turis China ke Bali dengan penerbangan maskapai Lion Air dari Shenzhen yang membawa sebanyak 210 pax. (AP Photo/Firdia Lisnawati)

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama stakeholder pariwisata di Bali akan menyambut kedatangan kembali wisatawan mancanegara (wisman) asal China.

Penerbangan langsung turis China ke Bali direncanakan pada 22 Januari 2023 dengan penerbangan maskapai Lion Air dari Shenzhen yang membawa sebanyak 210 pax.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, kedatangan kembali wisman China menandakan Indonesia khususnya Bali masih menjadi top of mind atau destinasi favorit wisatawan.

"Berdasarkan data Online Travel Agent (OTA) di Tiongkok, terjadi peningkatan volume pencarian destinasi wisata di luar negeri sebesar 430 persen. Indonesia masuk dalam top 5 pencarian dan volume pencarian Bali meningkat 250 persen," ujar Sandiaga, dalam keterangannya, Sabtu (21/1/2023).

Dia menjelaskan, Kedatangan kembali wisatawan China ini diharapkan dapat mendukung target kunjungan wisatawan mancanegara yang tahun ini mencapai 3,5 juta hingga 7,4 juta kunjungan. China sendiri merupakan salah satu negara pasar terbesar untuk pariwisata di Indonesia.

 


Prediksi Jumlah Kunjungan

Wisatawan mancanegara (wisman) asal China tiba di bandara internasional Ngurah Rai di Bali, Minggu (22/1/2023). Penerbangan langsung turis China mendarat di pulau Bali untuk pertama kalinya pada hari Minggu dalam hampir tiga tahun setelah ditutupnya rute penerbangan lantaran kebijakan nol Covid-19. (AP Photo/Firdia Lisnawati)

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Ni Made Ayu Marthini, mengatakan tahun ini Kemenparekraf menargetkan jumlah kunjungan wisatawan asal China antara 120.700 hingga 255.300. Karenanya ia berharap penyambutan kembali wisman China ini dapat menjadi sarana promosi yang efektif bagi wisatawan China.

"Hal ini sekaligus menunjukkan kesiapan seluruh pemangku kepentingan pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali dalam menyambut wisatawan," tutur Made

Kemenparekraf telah menyiapkan berbagai program dalam upaya menarik minat lebih banyak wisatawan Tiongkok ke Indonesia. Mulai dari kegiatan promosi baik secara online dan offline, promosi bersama dengan mitra di Indonesia dan China, familiarization trip, dan lainnya.

"Termasuk penjajakan pembukaan direct flight dari tiga kota tier 1 Tiongkok, seperti Beijing, Shanghai dan Guangzhou ke Indonesia," tambahnya.

 

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Infografis . Setahun Pandemi Covid-19, Pariwisata Dunia dan Indonesia Terpuruk

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya