Liputan6.com, Banyuwangi - Sebanyak 651 Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Banyuwangi resmi dilantik di Taman Blambangan. Ratusan anggota PPS tersebut kompak memakai pakaian adat Osing Banyuwangi saat pelantikan.
Komisioner KPU Banyuwangi Divisi Sosialiasasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia (Sosdiklihparmas) Dian Purnawan mengatakan, pelantikan mengenakan busana adat ini merupakan instruksi KPU RI.
Advertisement
Selain baju, KPU di daerah juga diwajibkan memilih tempat ikonik yang menunjukkan identitas suatu daerah.
"Sehingga ini kami tunjukkan. Pelantikan kami lakukan di Blambangan dan para anggota PPS kompak mengenakan pakaian adat Banyuwangi," kata Dian, Selasa (24/1/2023).
Dian menyebut per desa ataupun kelurahan nantinya diisi oleh 3 anggota PPS. Untuk berjaga-jaga bila ada kejadian luar biasa, di setiap desa juga disiagakan 3 calon pengganti antar waktu (PAW). Pasca dilantik tugas pertama bagi anggota PPS adalah berkoordinasi dengan pemerintah desa.
Diantaranya seperti koordiansi perihal kantor sekretariat. Selanjutnya merekrut staf yakni 1 sekretaris dan 2 staf kesekretariatan.
"Tentu ini perlu dukungan dari pemerintah desa dan itu perlu dikoordinasikan," ujarnya.
Kemudian, pada 26 Januari mendatang, anggota PPS memulai tahapan perekrutan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih).
Perekrutan Partarlih
Perekrutan Pantarlih disesuaikan dengan jumlah Tempat Pemungutan Suara. Di Banyuwangi total ada 5.195 pantarlih yang akan direkrut.
"Nantinya dibarengkan dengan pemutakhiran data. Ini bagian dari kerja cepat dari PPS. Semoga mereka bisa kerja secara maksimal dan profesional," tegasnya.
Advertisement