Jokowi soal Kabar Reshuffle Kabinet 1 Februari: Tunggu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali menjawab soal isu reshuffle atau perombakan kabinet Indonesia Maju

oleh Lizsa Egeham diperbarui 24 Jan 2023, 12:27 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali menjawab soal isu reshuffle atau perombakan kabinet Indonesia Maju. Saat ditanya soal apakah reshuffle kabinet akan dilakukan pada 1 Februari 2023, Jokowi tidak menjawab dengan jelas.

"Tunggu," kata Jokowi singkat saat ditanya wartawai usai meninjau Proyek Pembangunan Sodetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur di Jakarta Timur, Selasa (24/1/2023).

Jokowi pun langsung menyudahi sesi tanya jawab dengan awak media. Dia langsung meninggalkan lokasi peninjauan.

Sebelumnya, isu Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan melakukan perombakan atau reshuffle kabinet Indonesia Maju kembali berhembus beberapa hari terakhir. Berembus kabar bahwa menteri-menteri dari Partai Nasdem akan terkena reshuffle kabinet.

Saat ini, ada tiga menteri dari Nasdem yang duduk di kursi kabinet. Ketiganya yakni, Menteri Komunikasi dan Informatikan Johnny G.Plate, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya.

Presiden Jokowi sendiri membuka kemungkinan akan kembali melakukan reshuffle atau perombakan kabinet di akhir masa jabatannya. Namun, Jokowi tak berbicara kapan reshuffle kabinet akan dilakukan.

"Mungkin (reshuffle). Ya nanti," kata Jokowi singkat kepada wartawan di Kabupaten Bogor Jawa Barat, Jumat (23/12/2022).


PDIP Minta Jokowi Evaluasi Menteri

Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat memberi keterangan terkait Kongres V PDI Perjuangan tahun 2019 di Jakarta, Kamis (1/8/2019). Kongres dilaksanakan di Bali pada 8 Agustus 2019 dan mengambil tema Solid Bergerak Untuk Indonesia Raya. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Sementara itu, Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat meminta Jokowi untuk mengevaluasi dua menterinya, yaitu Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya. Kedua menteri itu adalah politikus NasDem.

Djarot berharap ada penyegaran di internal kabinet agar bisa mendukung penuh kebijakan Presiden Jokowi.

"Mentan dievaluasi, Menhut dievalusi, Menteri Kehutanan ya. Harus dievaluasi. Semua menteri juga harus dievaluasi. Supaya apa? Supaya ada satu darah baru yang segar, yang bisa mendukung penuh kebijakan Pak Jokowi untuk menuntaskan janji-janji kampanyenya," ujar Djarot di Menteng, Jakarta, Jumat (23/12/2022).

Anggota Komisi IV DPR ini menyinggung masalah impor beras. Di tengah digemborkannya swasembada beras, harga beras justru naik. Saat musim panen dan harga beras naik, justru ada kebijakan impor.

"Termasuk yang prihatin ketika kita sudah di masa lalu, sudah gembar gembor swasembada beras, ternyata kita impor beras ketika harganya naik. Justru pemerintah harus intervensi dong. Saat musim panen dan harganya baik, kemudian dihajar sama beras impor," ujar Djarot.

"Yang parah nanti, yang sakit petaninya. Makanya kita di Komisi IV kita sampaikan coba buka data. Data yang fix yang sama baik itu oleh BPS, dimiliki Kementan, data dimiliki Bulog, data yang dimiliki Bappenas badan pangan nasional, buka, satukan. Perlu enggak kita impor, katanya masih cukup. Perlu enggak kita impor. Yang penting bagi kita harga beras stabil, petaninya bisa untung. Ini semua perlu dievaluasi," tegasnya.

Namun, Djarot mengembalikan lagi kepada Jokowi sebagai pemegang hak prerogatif apakah perlu beberapa menterinya diganti. Termasuk juga peluang partai yang belum masuk kabinet diajak bergabung.

"Wah kalau itu urusannya presiden. Itu hak prerogratif presiden. Kita hormati kita hargai kita berikan kesempatan kepada Pak Jokowi untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kabinet. Apakah perlu reshuffle atau tidak. Itu pun untuk kepentingan bangsa dan negara dan rakyat Indonesia," ujar Djarot


Nasdem: Reshuffle Hak Presiden

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka kemungkinan adanya reshuffle atau perombakan kabinet. Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat meminta Jokowi mengevaluasi dua menterinya, yaitu Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya.

Kedua menteri tersebut merupakan politikus Partai NasDem. Terkait hal ini, Wakil Sekjen Partai Nasem Hermawi Taslim menegaskan, bahwa reshuffle adalah hak mutlak presiden.  

"Reshuffle kan emang hak prerogatif presiden yang diatur dalam UUD 45, yang bisa digunakan oleh presiden sesuai hasil evaluasinya. Jadi ya semua pihak termasuk Nasdem harus menghormati konstitusi," kata Hermawi saat dikonfirmasi, Sabtu (24/12/2022).

Dia mengingatkan, perombakan kabinet bukan urusan partai politik (parpol) manapun. Oleh karena itu, ia tak mau menanggapi usulan Djarot.

"Kan yang punya hak prerogatif itu presiden, bukan partai tertentu. Jadi saya ndak mau komen soal partai," ungkapnya.

Menurut Hermawi, Nasdem akan menghormati keputusan Jokowi, apapun hasilnya terkait perombakan kabinet.

"Presiden pasti lebih tau yg terbaik buat Indonesia, jadi apapun keputusan presiden, partilah itu yang terbaik buat bangsa ini. Kita semua wajib menghormatinya," pungkasnya.

Infografis Kilas Balik Deretan Reshuffle Kabinet Pemerintahan Jokowi. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya