Liputan6.com, Jakarta Bukan Kylie Jenner bila tak dandan maksimal saat tampil di hadapan publik. Lihat saja busana yang ia kenakan di fashion show Schiaparelli Haute Couture koleksi Musim Semi-Panas 2023 di Paris Fashion Week.
Dilansir dari CNN, Selasa (24/1/2023), ia tampil dengan gaun strapless beludru warna hitam. Namun gaunnya bukan sembarang gaun, ada hiasan kepala singa di bagian salah satu pundaknya.
Kepala singa jantan ini terlihat begitu nyata, lengkap dengan surai keemasan di sekitar tengkuknya. Tapi tenang, adik Kendall Jenner ini memastikan bahwa kepala singa ini adalah bukan berasal dari hewan betulan, tapi hasil kerajinan tangan.
“Wow aku suka banget mengenakan karya seni buatan yang dirancang dengan tangan, dengan menggunakan bahan yang dibuat manusia. Cantiknya,” tulis sang influencer dan pebisnis muda ini di Instagram.
Gaun ini adalah salah satu koleksi Schiaparelli yang diperagakan dalam fashion show.
Baca Juga
Advertisement
Promosikan Kekerasan?
Penampilan Kylie Jenner langsung ditanggapi riuh di media sosial. Tak sedikit yang menyayangkan penggunaan hiasan kepala singa ini.
“Binatang itu bukan aksesori fashion!” kata seorang warganet di akun Instagram Kylie.
“Ini bukan fashion, ini mempromosikan kekerasan kepada binatang,” komentar yang lain.
Ada juga yang menambahkan, “Meski ini adalah buatan manusia, kepala singa yang dipasang sebagai aksesori tetap menyinggung, dan mempromosikannya sebagai gaya fashion. Sungguh kecewa.”
Advertisement
Diapresiasi PETA
Di sisi lain, ada pula yang mengapresiasi penampilan ini. Termasuk organisasi penyayang binatang PETA.
“Koleksi Schiaparelli membuat banyak orang bicara kengerian soal perburuan untuk kesenangan, yang telah membunuh hewan liar dan memecah keluarga,” begitu pernyataan di akun Instagram PETA.
Namun lebih baik lagi, kata organisasi ini, bila para pesohor dan tokoh fashion bertindak lebih jauh, dengan tidak menggunakan wol dan sutra yang diambil dengan cara yang menurut mereka tidak manusiawi.
Dari Inferno
Dalam catatan fashion show Schiaparelli, disebutkan bahwa inspirasi koleksi ini datang dari Inferno yang ditulis penyair Italia, Dante Alighieri.
Dalam karya yang ditulis di abad ke-14 ini disebutkan keberadaan tiga makhluk buas, yang diangkat dalam koleksinya dengan bentuk leopard, harimau, dan perempuan serigala.
Advertisement