Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) mengeluarkan imbauan kepada WNI di Amerika Serikat (AS) menyusul penembakan di Monterey Park, California, pada Sabtu (21/1/2023).
"Perwakilan RI di AS lazimnya secara berkala memberikan imbauan untuk masyarakat RI di sana, terkait kasus-kasus penembakan yang terjadi," ujar Juru Bicara Kemlu RI, Teuku Faizasyah kepada Liputan6.com, Selasa (24/1).
Advertisement
Tragedi penembakan California yang bertepatan dengan perayaan Tahun Baru Imlek itu menewaskan 11 orang dan melukai setidaknya 10 orang.
Sebelumnya, pihak KJRI Los Angeles telah mengeluarkan imbauan tertulis menyusul tragedi tersebut.
"KJRI Los Angeles mengimbau kepada seluruh WNI yang berada atau berkunjung ke wilayah kerja Los Angeles (Arizona, California Selatan, Colorado, Hawaii, Nevada Selatan, Utah dan Kepulauan Pasifik di teritori AS) agar tetap tenang namun meningkatkan kewaspadaan," sebut KJRI LA.
Adapun imbauan lainnya bagi para WNI adalah sebagai berikut:
1. Hindari kerumunan atau keramaian
2. Terus mencermati dan bersikap waspada atas perkembangan situasi keamanan setempat.
3. Jika berada dalam keadaan darurat dan berbahaya, segera cari tempat berlindung lalu hubungi 911.
4. Bagi WNI yang berada di wilayah kerja KJRI Los Angeles dan membutuhkan bantuan dapat menghubungi hotline +1 (213) 590-8095.
Tak Ada WNI Jadi Korban
Kementerian Luar Negeri RI memastikan bahwa tidak WNI yang menjadi korban penembakan dalam perayaan Tahun Baru Imlek 2023 di California.
"KJRI Los Angeles telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan masyarakat Indonesia. Hingga saat ini tidak terdapat informasi adanya korban WNI," ungkap Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI Judha Nugraha dalam keterangan tertulisnya pada Minggu malam (22/1).
Advertisement
Belum Sebulan, Penembakan Massal di AS Lampaui 35 Kasus
Arsip Kekerasan Senjata (Gun Violence Archive) mengungkapkan bahwa kurang dari satu bulan terakhir, penembakan massal di Amerika Serikat telah melampaui 35 kasus. Sebagian besar terjadi di bagian Selatan negara itu, seperti di Florida, Texas, dan Louisiana.
Meskipun penembakan massal bukan merupakan mayoritas insiden kekerasan senjata di AS, namun dampaknya terhadap korban dan masyarakat jelas.
Tragedi seperti penembakan massal di Buffalo, New York, Texas, dan teranyar California telah memicu seruan berulang untuk mereformasi aturan kepemilikan senjata api.
Pada tahun 2022, Arsip Kekerasan Senjata mencatat lebih dari 647 penembakan massal di AS dan pada tahun 2021, jumlahnya mencapai 690 kasus.