6 Fakta Jamur Cordyceps yang Muncul di Serial The Last of Us, Benar Bisa Mengubah Manusia Jadi Zombie?

Dalam cerita The Last of Us, jamur cordyceps disebut sebagai biang kerok pandemi global.

oleh Asnida Riani diperbarui 24 Jan 2023, 16:02 WIB
Christine Hakim dalam TV Spot The Last of Us (Twitter @NaughtyDogInfo)

Liputan6.com, Jakarta - Ada banyak poin menarik yang dibahas publik dari episode dua serial HBO, The Last of Us, yang tayang Senin, 23 Januari 2023. Salah satunya tentang jamur cordyceps yang diceritakan jadi biang kerok perubahan manusia jadi zombie. Benarkah demikian?

Mengutip laporan kanal Health Liputan6.com dari Washington Post, jenis jamur ini menyebabkan gejala serupa zombie pada serangga. Namun, efek serupa tidak ditemukan pada manusia ketika jamur tersebut dikonsumsi.

Nyatanya, jamur cordyceps justru menawarkan sederet manfaat kesehatan. Dari sekian banyak, berikut sederet fakta seputar fungi tersebut, seperti dirangkum dari Feel Good Health, Selasa (24/1/2023).

1. Asal muasal

Ada sekitar 600 spesies jamur cordyceps, yang sebagian besar berasal dari Asia. Spesies yang paling terkenal adalah Cordyceps sinensis, yang sekarang dikenal secara resmi sebagai Ophiocordyceps sinensis. Spesies itu digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok sekitar lima ribu tahun lalu dan diakui sebagai salah satu makanan super tertua di dunia.

2. Punya banyak julukan

Karena popularitasnya, jamur cordyceps punya banyak julukan. Ini sering disebut sebagai jamur zombie, jamur ulat, atau ulat sayur, karena bentuknya yang cenderung tipis. Jamu ini juga dikenal sebagai "Dong Chong Xia Ca" dalam pengobatan tradisional Tiongkok.

3. Pembunuh lambat

Cordyceps sinensis terbentuk ketika jamur menyerang larva serangga, menginfeksinya dengan spora selama musim gugur untuk kemudian berkembang selama musim dingin. Saat musim semi tiba, jamur akan membunuh serangga dengan cara memakan nutrisi inang secara perlahan, lalu tumbuh melalui rongga mulut mereka.


4. Jamur Atlet

Tampilan jamur memenuhi layar sebagai easter eggs dari The Last of Us (Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)

Jamur cordyceps pertama kali menarik perhatian orang-orang kuno ketika mereka mengamati kekuatan dan daya tahan hewan setelah mengkonsumsi jamur khusus ini. Maju cepat, cordyceps sekarang dikenal sebagai "jamur atlet" karena meningkatkan pasokan Adenosine triphosphate (ATP) yang merupakan sumber energi utama tubuh.

ATP adalah zat kimia yang bertanggung jawab menyimpan dan mentransfer energi dalam sel. Penelitian membuktikan bahwa produksi ATP yang lebih tinggi memungkinkan atlet meningkatkan kinerja fisik dan daya tahan.

Pada 1993, sederet berita utama menyoroti bagaimana para atlet melampaui banyak rekor dunia. Di baliknya, ternyata pelatih mereka mengakreditasi keberhasilan tersebut pada suplemen jamur cordyceps.

5. Rekomendasi konsumsi

Tubuh jamur cordyceps aman dimakan mentah atau dimasak! Nyatanya, memasak jamur ini tidak mengurangi nilai gizinya, dan rasanya jauh lebih enak daripada jamur mentah.

Jamur ini sangat cocok dengan sebagian besar hidangan karena mudah menyatu dengan hampir semua rasa, sekaligus memberikan tambahan nutrisi pada makanan Anda. Perlu diperhatikan, jika alergi terhadap jamur atau ragi, ada risiko Anda akan alergi terhadap cordyceps dan mungkin harus menghindarinya.


6. Memperpanjang Usia

Tampilan jamur memenuhi layar sebagai easter eggs dari The Last of Us (Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)

Penuaan membawa banyak tamu tidak diundang ke dalam tubuh, seperti kelelahan, kelemahan, impotensi, penurunan libido, peradangan, dan penurunan kognitif. Cordyceps digunakan para peneliti untuk memperpanjang umur seseorang dan meningkatkan kualitas hidup dengan menghalangi stres oksidatif ke sel, serta menangkal penurunan fungsi tubuh.

Cordyceps juga dikenal sebagai nootropik yang efektif. Artinya, itu dapat meningkatkan fungsi kognitif dan mencegah gangguan neurodegeneratif, seperti penyakit alzheimer dan parkinson. Konsumsinya sebagian besar melalui suplemen.

Jamur ini juga dikenal dengan fungsi imunomodulatornya, yang berarti memiliki kemampuan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Juga, dapat membantu dalam pengobatan depresi.

Meski cordyceps sebagian besar dianggap aman untuk penggunaan jangka pendek dan jangka panjang, ada pengecualian dalam konsumsinya. Orang yang mengonsumsi obat diabetes dianjurkan menghindari suplemen cordyceps karena penggunaan gabungan dapat menyebabkan penurunan gula darah secara tiba-tiba.

Orang dengan gangguan pendarahan, mereka yang menggunakan pengencer darah atau obat anti pembekuan darah harus menghindari penggunaan jamu cordyceps karena ada risiko pendarahan atau mudah memar. Jika dijadwalkan menjalani operasi, penting untuk berhenti mengonsumsi jamur cordyceps setidaknya dua minggu sebelum operasi. Jika tidak, ada risiko pendarahan yang berlebihan.

Jika mengalami mulut kering, mual, atau diare setelah mengkonsumsi jamur cordyceps, ini adalah efek samping ringan yang biasanya berlalu tanpa intervensi. Bila gejala berlanjut, hentikan penggunaan jamur cordyceps.


Muncul di Serial The Last of Us

Christine Hakim dalam The Last of Us Episode 2. (HBO via IMDb)

Terkait kemunculannya di serial The Last of Us, infeksi jamur cordyceps diceritakan bermula di Indonesia. Aktris veteran Christine Hakim menghidupkan peran Ratna, seorang profesor mikologi yang tampil dalam adegan pembuka episode ini, menurut kanal Showbiz Liputan6.com.

Di sana, Ratna ditanya cara mengatasi infeksi ini oleh petinggi militer yang diperankan aktor senior Yayu Unru. "Kami butuh vaksin atau obat," kata perwakilan militer itu. 

Dengan wajah serius, Ratna berkata, "Bapak, saya telah menghabiskan waktu hidup saya untuk mempelajari hal ini. Jadi tolong dengarkan saya baik-baik. Tidak ada obat, dan tidak ada vaksin. Bom. Mulailah pengeboman. Bom seluruh kota, dan seluruh orang di dalamnya."

Setelahnya, tembok pertahanan Ratna jebol. Suaranya tercekat, matanya berkaca-kaca. Ia tahu kehancuran dunia tidak bisa dihindarkan, dan ia hanya ingin berkumpul bersama keluarganya. "Maaf Pak, apa ada yang bisa mengantar saya pulang?" ucapnya dengan suara bergetar.

Penampilan singkat Christine ini sungguh menancap tajam di benak penonton global, dengan adegan ini dinilai sarat emosi dua orang manusia kala menghadapi ketakutan maha dahsyat.

Infografis Kejahatan Meningkat saat Pandemi Corona. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya