Realisasi Investasi Kuartal IV 2022 Tembus Rp 314,8 Triliun, Porsi PMA 55,6 Persen

Menteri Bahlil menegaskan, realisasi investasi kuartal IV itu di luar sektor UMKM, hulu migas, dan sektor keuangan.

oleh Tira Santia diperbarui 24 Jan 2023, 16:20 WIB
Suasana gedung pencakar langit di Jakarta, Selasa (15/11/2022). Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi salah satu yang terbaik di antara negara G20. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia melaporkan, realisasi investasi pada kuartal IV-2022 sebesar Rp 314,8 triliun. Angka ini tumbuh 2,3 persen dibandingkan kuartal sebelumnya dan tumbuh 30,3 persen jika dibandingkan pada periode yang sama di tahun lalu.

"Selama kuartal keempat, alhamdulillah kita mampu mencatat pertumbuhan investasi sebesar Rp 314,8 triliun," kata Bahlil dalam Konferensi Pers Realisasi Investasi Triwulan IV Tahun 2022, Selasa (24/1/2023).

Bahlil menjelaskan pertumbuhan tersebut bersumber dari Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

Di kuartal keempat ini, investasi asing yang masuk ke Indonesia tercatat Rp 175,2 triliun atau porsinya 55,6 persen. Capaian tersebut mengalami kenaikan 3,7 persen (qtq) dan 43,3 persen (yoy).

"Ini tumbuhnya cukup besar sekali (PMA), ini salah satu negara yang pertumbuhan PMA-nya tertinggi, dimana QtQ tumbuh 3,7 persen tapi secara yoy dibandingkan tahun 2021 itu sebesar 43,3 persen," ujarnya.

Menurut dia, capaian tersebut merupakan kerjasama semua pihak. Bahlil mengaku bersyukur kepada rakyat Indonesia yang mampu menjaga stabilitas opini publik yang tidak berlebihan sehingga investasi Indonesia tumbuh positif.

Sementara itu, investasi yang masuk dari investor domestik yakni Rp 139,6 triliun atau porsinya 44,4 persen. Capaian itu tumbuh 0,5 persen (qtq) dan 17 persen (yoy).

Dari realisasi tersebut, mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 339.879 orang. Menteri Bahlil menegaskan, realisasi investasi kuartal IV itu di luar sektor UMKM, hulu migas, dan sektor keuangan.


Realisasi Investasi 2022 Capai Rp 1.207 Triliun

Suasana gedung pencakar langit di Jakarta, Selasa (15/11/2022). Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi salah satu yang terbaik di antara negara G20. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Kinerja Menteri Investasi/kepala BKPM Bahlil Lahadalia patut diacungi jempol. Alasannya, target investasi sepanjang 2022 bisa dicapai bahkan terlampaui di tengah berbagai tantangan yang menghadang.

Dalam konferensi pers Realisasi Investasi Triwulan IV Tahun 2022 yang berlangsung di Kementerian Investasi, Jakarta Pusat, Selasa (24/1/2023), Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa realisasi investasi sepanjang 2022 mencapai Rp 1.207,2 triliun.

Angka tersebut tumbuh 34,0 persen (yoy) jika dibandingkan periode tahun sebelumnya. Selain itu, capaian tersebut juga telah melampaui target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi)yakni Rp 1.200 triliun.

“Target investasi kita tahun ini alhamdulillah mencapai target sebesar Rp 1.207,2 triliun,” kata Bahlil.

Tercapainya target investasi tersebut telah menghasilkan penyerapan tenaga kerja hingga 1.305.001 orang. “Ini di luar sektor UMKM, hulu migas dan di luar sektor keuangan,” sambungnya.

Dilihat dari sisi sumber investasi, mayoritas berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebanyak Rp654,4 triliun atau 54,2 persen. Angka ini mengalami pertumbuhan 44,2 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu.

 


Dalam Negeri

Investasi yang berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp552,8 triliun atau 45,8 persen. Investasi dari dalam negeri ini mengalami pertumbuhan 23,6 persen jika dibandingkan tahun 2021.

Sementara itu, dilihat dari sebaran realisasinya, investasi di luar Pulau Jawa semakin mendominasi. Kementerian Investasi mencatat realisasi investasi di Pulau Jawa sebesar Rp636,3 triliun atau 52,7 persen, meningkat hingga 35,9 persen.

Sedangkan investasi yang masuk di Pulau Jawa sebesar Rp570,9 triliun atau 47,3 persen. Mengalami peningkatan 31,9 persen jika dibandingkan tahun lalu.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya