Liputan6.com, Jakarta - Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia melaporkan realisasi investasi di Luar Jawa pada kuartal IV-2022 lebih besar dibandingkan di pulau Jawa, yakni Rp 164,2 triliun atau tumbuh 52,2 persen. Sedangkan, realisasi investasi di pulau Jawa Rp 150,6 triliun atau tumbuh 47,8 persen.
"Kemarin bapak Presiden Joko Widodo juga sudah menyampaikan bahwa pertumbuhan investasi di luar Jawa sudah lebih besar dibanding di Jawa," kata Bahlil dalam Konferensi Pers Realisasi Investasi Triwulan IV Tahun 2022, Selasa (24/1/2023).
Advertisement
Menurutnya, capaian investasi di luar Jawa tersebut menunjukkan konsistensi Pemerintah melalui arahan Presiden Joko Widodo untuk membangun Indonesia sentris sangat terjaga, utamanya dalam konteks investasi.
"Karena kita tahu bahwa investasi adalah instrumen untuk menciptakan kawasan pertumbuhan ekonomi baru, dan sekaligus sebagai faktor penetrasi dalam rangka penciptaan lapangan pekerjaan. Sehingga kita tidak hanya membangun Indonesia Jawa Sentris tapi Indonesia sentris," ungkapnya.
Sementara, secara keseluruhan Bahlil melaporkan realisasi investasi pada kuartal IV-2022 sebesar Rp 314,8 triliun. Angka ini tumbuh 2,3 persen dibandingkan kuartal sebelumnya dan tumbuh 30,3 persen jika dibandingkan pada periode yang sama di tahun lalu.
"Selama kuartal keempat, alhamdulillah kita mampu mencatat pertumbuhan investasi sebesar Rp 314,8 triliun," kata Bahlil.
Bahlil menjelaskan pertumbuhan tersebut bersumber dari Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). PMA yang masuk ke Indonesia tercatat Rp 175,2 triliun atau tumbuh 55,6 persen. Capaian tersebut mengalami kenaikan 3,7 persen (qtq) dan 43,3 persen (yoy).
"Ini tumbuhnya cukup besar sekali (PMA), ini salah satu negara yang pertumbuhan PMA-nya tertinggi," ujarnya.
Sedangkan, investasi yang masuk dari investor domestik yakni Rp 139,6 triliun atau tumbuh 44,4 persen. Capaian itu tumbuh 0,5 persen (qtq) dan 17 persen (yoy).
Realisasi Investasi 2022 Capai Rp 1.207 Triliun, Serapan Tenaga Kerja 1,30 Juta Orang
Kinerja Menteri Investasi/kepala BKPM Bahlil Lahadalia patut diacungi jempol. Alasannya, target investasi sepanjang 2022 bisa dicapai bahkan terlampaui di tengah berbagai tantangan yang menghadang.
Dalam konferensi pers Realisasi Investasi Triwulan IV Tahun 2022 yang berlangsung di Kementerian Investasi, Jakarta Pusat, Selasa (24/1/2023), Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa realisasi investasi sepanjang 2022 mencapai Rp 1.207,2 triliun.
Angka tersebut tumbuh 34,0 persen (yoy) jika dibandingkan periode tahun sebelumnya. Selain itu, capaian tersebut juga telah melampaui target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi)yakni Rp 1.200 triliun.
“Target investasi kita tahun ini alhamdulillah mencapai target sebesar Rp 1.207,2 triliun,” kata Bahlil.
Tercapainya target investasi tersebut telah menghasilkan penyerapan tenaga kerja hingga 1.305.001 orang. “Ini di luar sektor UMKM, hulu migas dan di luar sektor keuangan,” sambungnya.
Dilihat dari sisi sumber investasi, mayoritas berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebanyak Rp654,4 triliun atau 54,2 persen. Angka ini mengalami pertumbuhan 44,2 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu.
Advertisement
Dalam Negeri
Investasi yang berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp552,8 triliun atau 45,8 persen. Investasi dari dalam negeri ini mengalami pertumbuhan 23,6 persen jika dibandingkan tahun 2021.
Sementara itu, dilihat dari sebaran realisasinya, investasi di luar Pulau Jawa semakin mendominasi. Kementerian Investasi mencatat realisasi investasi di Pulau Jawa sebesar Rp636,3 triliun atau 52,7 persen, meningkat hingga 35,9 persen.
Sedangkan investasi yang masuk di Pulau Jawa sebesar Rp570,9 triliun atau 47,3 persen. Mengalami peningkatan 31,9 persen jika dibandingkan tahun lalu.