Beber Kasus Perkosaan Istrinya, Ferdy Sambo: Harkat dan Martabat Saya Diinjak-Injak

Pada kesempatan tersebut, Ferdy Sambo menceritakan penderitaannya yang diawali laporan istrinya Putri Candrawathi yang diperkosa Yosua pada 7 Juli 2022 di Magelang.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 24 Jan 2023, 17:08 WIB
Irjen Ferdy Sambo bersama istrinya, Putri Candrawathi, saat rekonstruksi pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di rumah dinas Duren Tiga, Jakarta, Selasa (30/8/2022). Lima tersangka dalam kasus ini adalah Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E, Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Kuat Ma'ruf atau KM, dan Brigadir Ricky Rizal atau Brigadir RR. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Terdakwa pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, Ferdy Sambo membacakan pembelaan atau pledoi pada sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (24/1/2023).

Pada kesempatan tersebut, Ferdy Sambo menceritakan penderitaannya yang diawali laporan istrinya Putri Candrawathi yang diperkosa Yosua pada 7 Juli 2022 di Magelang.

"Istri saya, Putri Candrawathi terus menangis tersedu-sedu sambil menceritakan bagaimana kejadian yang telah dialaminya tersebut. Tidak ada kata-kata yang dapat saya ungkapkan saat itu, dunia serasa berhenti berputar, darah saya mendidih, hati saya bergejolak, otak saya kusut membayangkan semua cerita itu," ujarnya pada persidangan.

Sambo mengaku, sebagai suami harkat dan martabatnya telah diinjak-injak dengan laporan tersebut.

"Tidak bisa membayangkan bagaimana kami harus menghadapi ini, menjelaskannya di hadapan wajah anak-anak kami, juga bertemu para anggota bawahan dan semua kolega kami," sambungnya.

Sambo mengaku, Putri Candrawathi meminta agar aib yang menimpa keluarga tidak disampaikan kepada orang lain.

"Istri saya begitu malu, ia tidak akan sanggup menatap wajah orang lain yang tau bahwa ia telah dinodai," katanya.

Putri Candrawathi lantas meminta agar persoalan tersebut diselesaikan dengan baik-baik. Putri juga meminta Yosua resign dari pekerjaannya sebagai ADC (aide-de-camp) atau ajudan.

"Permintaan yang kemudian saya ikuti, lantas saya memintanya masuk ke dalam kamar sementara saya berdiam diri di ruang keluarga dengan hati dan pikiran yang kacau berantakan," kata Sambo.


Panggil Richard Eliezer

Dalam suasana kalut tersebut, Sambo mengaku memanggil Ricky Rizal sebagai ADC palings enior yang bertugas menjaga keluarga.

"Saya menanyakan apakah yang bersangkutan tau bahwa istri saya Putri Candrawathi dilecehkan Yosua, dan dijawab tidak tau," ujarnya.

Sambo pun menyatakan akan melakukan konfirmasi kepada Yosua, dan dia bertanya ke Rick Rizal apakah bersedia membackup jika Yosua melawan dan siapmenembak.

"Ricky Rizal lantas menjawab “tidak siap mental," sambungnya.

Sambo pun meminta Ricky Rizal memanggil Richard Eliezer dan menanyakan kesediaannya untuk membackup saat melakukan konfirmasi kepada Yosua.

Infografis Dakwaan Ferdy Sambo di Sidang Pembunuhan Berencana Brigadir J (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya