Harga Tomat Ambruk, Pedagang Bongkar Biang Keroknya

Pedagang pasar tradisional mengeluhkan anjloknya harga bahan pokok yang terjadi belakangan ini. Salah satunya adalah harga tomat yang turun cukup drastis.

oleh Arief Rahman H diperbarui 24 Jan 2023, 19:15 WIB
Cara Menanam Tomat di Pot. Pedagang pasar tradisional mengeluhkan anjloknya harga bahan pokok yang terjadi belakangan ini. Salah satunya adalah harga tomat yang turun cukup drastis.(sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Pedagang pasar tradisional mengeluhkan anjloknya harga bahan pokok yang terjadi belakangan ini. Salah satunya adalah harga tomat yang turun cukup drastis.

Ketua Bidang Organisasi Ikatan Pedagang Pasar Indonesia Teguh Setiawan menerangkan harga tomat anjlok karena tak seimbangnya pasar. Pertama, pengiriman tomat ke pasaran terjadi secara besar-besaran. Kedua, kondisi pasar yang sepi karena daya beli yang belum pulih sepenuhnya.

Dengan begitu, tak ada penyerapan yang maksimal dari masyarakat membuat stok melimpah di pasaran. Akhirnya, menurunkan harga jual tomat.

"Tomat sendiri faktor yang mempengaruhi, kami cek kemarin dengan teman-teman dibawah itu pengaruhnya harga tomat turun karena pengirimannya yang banyak. Pengiriman banyak kemudian pasar kondisi lagi sepi sehingga tak seimbang lalu terjadi penurunan harga di tomat itu sendiri," kata dia kepada Liputan6.com, Selasa (24/1/2023).

Diketahui, harga tomat di Provinsi Lampung mengalami penurunan harga hingga Rp 600 per kilogram di tingkat petani. Ini terjadi bertepatan dengan waktu panen di awal tahun 2023 ini.

Sementara itu, di pasar di Jakarta, Teguh menyebut memang ada penurunan harga. Data yang dikantonginya, harga tomat berada di Rp 4.000-8.000 per kilogram. Harga ini tergantung pada jenis tomat yang dijual.

"Tomat ini yang turun jenis tomat serpo, per kilonya di pasar Rp 4 ribu, ini anjlok, jenis tomat super masih di Rp 8 ribu (per kilogram)," tuturnya.

 


Harga Tomat Anjlok

ilustrasi tomat untuk masker wajah/unsplash

Musim panen awal tahun justru memberikan kerugian bagi petani di Lampung. Pasalnya, harga tomat 1 kg hanya dibanderol Rp 600 per kg. Namun, itu tidak berlaku di Jakarta, dimana harga tomat di pasaran masih dibanderol lebih dari Rp 10.000 per kg.

Melansir data Informasi Pangan Jakarta, Selasa (24/1/2023), harga tomat di pasaran ibu kota secara rata-rata masih Rp 13.564 per kg.

Bahkan, harga tertingginya mencapai Rp 20.000 per kg di Pasar Jembatan Merah, Jakarta Pusat. Sementara harga terrendahnya sekitar Rp 8.000 per kg di Pasar Kalideres, Jakarta Barat.

Padahal sebelumnya, petani tomat di Lampung mengeluhkan harga tomat yang anjlok parah. Biasanya harga tomat di tingkat petani dihargai Rp 4.000 per kilogram (kg). Namun di awal tahun ini bertepatan saat panen, 1 kg tomat cuma dihargai Rp 600.

 


Anjlok ke Rp 600 per Kilogram

Tomat adalah salah satu tanaman yang mudah tumbuh dimana saja..

Pudin, petani tomat di Desa Hanakau, Kecamatan Sukau Kabupaten Lampung Barat, mengatakan bahwa petani sangat kesal sebab saat ini harga tomat anjlok, hanya berkisar Rp 600 sampai Rp 800 per kg.

"Pasarannya lagi sepi, peminatnya kurang, sedangkan yang panen banyak, sekarang harga hanya Rp 800, enggak ketutupan sama modal," kata dia dikutip dari Antara.

Penurunan harga tomat ini tidak terkira. Pasalnya, harga standar tomat bulan lalu berkisar Rp 4.000 per kg. Dengan saat ini di harga Rp 600 per kg, maka tak heran jika para petani tersebut sangat marah. Padahal ongkos produksi sangat jauh di atas harga saat ini.

 


Produksi

ilustrasi/copyright pixabay.com

Menurut Pudin, dalam sekali panen petani bisa menghasilkan 400 hingga 500 kotak tergantung luas lahan tanam. Dalam satu kotak saat akan menjual, bisa mencapai 50 kg dan dengan masa tanam selama 80 hari.

Dia mengatakan, bahwa tomat yang telah dipanen biasanya dijual keluar daerah seperti ke Padang.

"Tahun-tahun yang lalu kami menjual tomat keluar daerah, namun sekarang dengan harga anjlok ini enggak bisa, enggak kebayaran ongkosnya," katanya.

Infografis Harga Pangan Meroket (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya