Liputan6.com, Jakarta Ada saja cara netizen Indonesia dalam hal mengkritik film atau serial Hollywood yang memilih Indonesia sebagai salah satu latar ceritanya. Sasaran terbaru adalah serial The Last of Us yang tengah mengudara di HBO.
Mengintip unggahan di akun Instagram @volix.media, Senin (23/1/2023), admin akun membahas penampilan Christine Hakim dan Yayu Unru di The Last of Us episode 2. Namun sejumlah warganet Tanah Air justru melontarkan kritik mereka di komentar.
Hal itu terkait beberapa hal yang ditampilkan dalam adegan pembuka berdurasi 8 menit lebih itu. Beberapa netizen mengaku kaget dengan kemunculan sepeda motor matic pink serta harga mi ayam yang terlampir di sebuah spanduk.
Pasalnya, latar cerita dalam adegan pembuka The Last of Us episode 2 tersebut berkisah di Jakarta pada tahun 2003. Namun kemunculan dua hal di atas membuat netizen yang jeli, menilai para sineas serial ini kurang akurat dalam menggambarkan suasana Jakarta pada tahun itu.
Baca Juga
Advertisement
Kemunculan Sepeda Motor Matic
Sejumlah netizen mengkritik perihal kemunculan sepeda motor matic berwarna pink yang seharusnya baru dikeluarkan pada tahun 2006.
"2003 tapi udh ada matic vario 😍," tulis @pop***.
"2003 sudah ada vario ?" tanya yang lain.
Meskipun begitu, ada netizen yang menduga sepeda motor matic tersebut bukanlah merek keluaran tahun 2006 melainkan keluaran 2002.
"Nouvo 2002 udah ada..," tulis @iza***.
Advertisement
Harga Mi Ayam
Satu hal lain yang menjadi ganjalan sejumlah netizen di pembuka episode 2 serial ini adalah harga mi ayam pada tahun 2003 yang dituliskan di sebuah spanduk rumah makan.
Mengenai hal ini, tampaknya harus diakui bahwa harga mi ayam pada tahun itu tak semahal yang dituliskan di spanduk dalam serial ini.
"Mantap 2003 mie ayamnya Rp.18.000," ceplos @nja***.
"2023 aja di tempat saya masih 10.000😂," kata @roc***.
"2003 harga makanan 10k, kren," sindir @riz***.
Pelat Mobil Bali
Setelah sepeda motor matic dan mi ayam, netizen Indonesia pun menyinggung perihal nomor kendaraan di pelat mobil yang tak menggunakan nomor Jakarta melainkan nomor untuk Bali.
"Di Jakarta tapi plat DK? fix di Bali 😂😂," celetuk seorang netizen.
"Jakarta tapi plat mobilnya DK 😂," kata yang lain.
Mengenai hal ini, ada netizen yang lebih jeli dalam menelusuri proses pembuatan serial The Last of Us yang pernah dijelaskan Christine Hakim.
"Memang di Bali untuk casting nya. Tapi kalau pas dialog itu full shooting di Kanada, set bikin sendiri. Ada penjelasannya Christine Hakim di Rumpi Trans TV," tulis @aji***.
Advertisement
Kritik Visualisasi Jakarta
Tak hanya tiga hal di atas, kritik dari netizen Tanah Air juga ditujukan kepada sinematografer yang menyajikan visual Jakarta pada tahun 2003 dengan terlalu kelam. Kritik tersebut bisa ditemukan di Twitter.
"Amrik kalo bikin series/film yang ada negara Timur Tengah, Asia Tenggara, atau Asia Selatan tuh kenapa ya mesti dikasih filter kuning. Bikin sakit mata," tulis pemilik akun @her*** di Twitter.
"Ada Indonesia dalam konteks negatif, karena fungi (jamur) yang menyebabkan jadi zombie itu dari Indonesia. Plus, color gradingnya warna kuning, kayak banyak polusi dan panas," keluh @Mic***.
"Dulu ada editor yang bahas color grading tiap negara di sebuah film, ternyata benar kalau negaranya bukan empat musim plus negara berkembang pasti color gradingnya agak kuning menandakan panas dan nggak begitu maju," kata pengguna akun @tau***.