Prodia Widyahusada Bidik Buka Dua Cabang Baru pada 2023

Emiten perawatan kesehatan atau healthcare, PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) optimistis catat pertumbuhan pendapatan dan laba seiring transformasi digital perseroan.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 24 Jan 2023, 19:35 WIB
Media Gathering PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA): Personal and Precise Partner for Your Health, Selasa (24/1/2023) (Foto: Liputan6.com/Elga N)

Liputan6.com, Jakarta - Emiten perawatan kesehatan atau healthcare, PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) menargetkan untuk membuka sekitar dua cabang baru pada tahun ini. Cabang baru tersebut akan dibuka di wilayah Jabodetabek dan luar Jabodetabek.

"Untuk pembukaan outlet 1-2 cabang mandiri, lokasi cabang mandiri sekitar Jabodetabek dan luar Jabodetabek," kata Direktur Bisnis dan Marketing Prodia Widyahusada Indriyanti Rafi Sukmawati kepada awak media, Selasa (24/1/2023). 

Indriyanti menegaskan, kedua cabang tersebut akan dibuka pada kuartal I dan III 2023. Selain itu, Prodia Widyahusada ingin fokus melakukan transformasi digital.

"Untuk tahun ini lebih fokus ke digital, aksesibilitas akan lebih luar, dari physical akses sedikit, karena fokus digitalisasi, itu jadi fokus kita. Kita berharap dari digitalisasi bisa lebih memudahkan akses ke Prodia," kata Indriyanti.

Di sisi lain, Prodia juga sedang menjajaki kerja sama dengan dua sampai dengan tiga rumah sakit. Kemudian, Prodia juga melakukan kerja sama dengan sekitar 20 klinik. 

"Untuk kerja sama rumah sakit ada dua sampai dengan tiga rumah sakit, jadi Prodia ada di rumah sakit," kata dia.

Di sisi lain, Prodia juga optimistis menatap kinerja 2023 melalui transformasi digital. Dengan demikian, Prodia memproyeksikan pertumbuhan pendapatan dan laba dua kali dari pertumbuhan Indonesia.

Saat ditanya apakah pertumbuhan pendapatan dan laba mencapai 10 persen, Indriyanti menegaskan sekitar angka tersebut.

"Kita harus tumbuh jelas, 2021 kita tumbuh bagus, 2022 dibilang satu base yang baru, Covid-19 2023 Sudah enggak ada, kita selalu mengacu pertumbuhan mengikuti CAGR biasanya Prodia ikuti berapa pertumbuhan ekonomi indonesia, biasanya kita double dari pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujar dia. 

 

 


Strategi Prodia Kerek Kinerja Keuangan pada 2023

Petugas medis merapikan tabung di Laboratorium Klinik Prodia Kramat, Jakarta, Sabtu (8/5/2021). Memasuki usia ke 48 tahun PT Prodia Widyahusada Tbk memberikan pemeriksaan kesehatan gratis kepada media mulai dari pemeriksaan kolesterol hingga Anti SARS-CoV-2 Kuantitatif. (Liputan6.com/HO/Prodia)

Lantas, seperti apa strategi yang disiapkan Prodia untuk mengerek kinerja tahun ini?

Perseroan menyiapkan strategi melalui peningkatan frekuensi orang yang menggunakan layanan Prodia. Dengan begitu, semakin meningkatnya pasien maka pendapatan Prodia akan meningkat. Selain itu, untuk memudahkan masyarakat, Prodia menyediakan layanan digital untuk perawatan kesehatan.

"Strateginya bagaimana kita meningkatkan frekuensi orang dateng, tentunya pasien lebih banyak lama kelamaan revenue meningkat, pasien mudah ke prodia salah satunya lewat digital," ujar dia.

Tak hanya itu, Prodia juga memiliki aplikasi yang bisa membantu masyarakat.

"Kita punya aplikasi itu sangat banyak membantu masyarakat, Insyaallah tahun ini 50 tahun Prodia kita launching aplikasi kita layanannnya ditingkatkan. Kami harapkan bisa dimanfaatkan masyrakat, kita launching digital service kita lebih dari layanan yang eksisting saat ini ada," pungkasnya.

 


Prodia Bikin Anak Usaha di Bidang Jasa Informasi

Petugas medis menunjukkan sampel darah pasien di Laboratorium Klinik Prodia Kramat, Jakarta, Sabtu (8/5/2021). Memasuki usia ke 48 tahun PT Prodia Widyahusada Tbk memberikan pemeriksaan kesehatan gratis kepada media. (Liputan6.com/HO/Prodia)

Sebelumnya, PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) bersama PT Prodia Utama, pemegang saham pengendali perseroan mendirikan anak usaha di bidang aktivitasa jasa informasi.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (26/8/2022), PT Prodia Widyahusada Tbk bersama PT Prodia Utama mendirikan anak usaha bernama PT Prodia Digital Indonesia (PT PRDI). PT PRDI ini bergerak di bidang usaha aktivitas jasa informasi. Adapun PT PRDI didirikan dengan modal dasar senilai Rp 1 triliun yang terbagi atas 1.000.000 lembar saham.

Dari modal dasar itu telah ditempatkan dan disetor penuh sebesar 30 persen yaitu 300.000 lembar saham dengan nominal seluruhnya Rp 300 miliar.

Perseroan atas saham sejumlaj 297.000 lembar yang keseluruhannya bernilai nominal Rp 297 miliar yang mewakili 99 persen dari modal ditempatkan dan disetor PT PRDI. Kemudian Prodia Utama atas saham sejumlah 3.000 lembar yang keseluruhannya bernilai nominal Rp 3 miliar yang mewakili 1 persen dari modal ditempatkan dan disetor PT PRDI.

“Pendirian anak perusahaan ini tidak akan berdampak negatif terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha perseroan,” ujar Direktur Utama PT Prodia Widyahusada Tbk Dewi Muliaty.

Pada penutupan perdagangan Kamis, 25 Agustus 2022, saham PRDA stagnan di posisi Rp 5.900 per saham. Saham PRDA berada di level tertinggi Rp 5.950 dan terendah Rp 5.850 per saham. Total volume perdagangan 101.500 saham. Nilai transaksi Rp 600,2 juta. Total frekuensi perdagangan 160 kali


Sebar Dividen 2021

Ilustrasi dividen (image by Alexsander-777 from pixabay)

Sebelumnya, PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) akan membagikan dividen tunai tahun buku 2021. Prodia membagikan dividen tunai kepada pemegang saham perseroan sebesar Rp 372 miliar.

Pembagian dividen tersebut telah disetujui RUPS Tahunan pada 7 April 2022. Prodia Widyahusada akan membagikan kepada para pemegang saham, yaitu sebanyak 937.500.000 saham, sehingga setiap saham akan memperoleh dividen tunai sebesar Rp 397,83906 dengan memperhatikan peraturan perpajakan yang berlaku.

Merujuk keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (9/4/2022), berikut jadwal lengkap pembagian dividen tunai PT Prodia Widyahusada Tbk:

- Akhir Periode Perdagangan Saham Dengan Hak Dividen (Cum Dividen)

Pasar Reguler dan Negosiasi: 18 April 2022

Pasar Tunai: 20 April 2022

- Awal Periode Perdagangan Saham Tanpa Hak Dividen (Ex Dividen)

Pasar Reguler dan Negosiasi: 19 April 2022

Pasar Tunai: 21 April 2022

- Tanggal Daftar Pemegang Saham yang berhak Dividen (Recording Date): 20 April 2022

- Tanggal Pembayaran Dividen Tunai Tahun Buku 2021: 6 Mei 2022

Perseroan membagikan dividen itu dengan pertimbangan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 621,62 miliar. Selain itu, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp 995,58 miliar. Total ekuitas tercatat Rp 2,25 triliun.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya