Liputan6.com, Kyiv - Sejumlah pejabat senior Ukraina, di antaranya seorang penasihat, empat wakil menteri, dan lima gubernur mengundurkan diri pada Selasa (24/1/2023). Fenomena ini terjadi saat pemerintahan Presiden Volodymyr Zelensky meluncurkan gerakan antikorupsi.
Baru-baru ini, pihak berwenang mendapati klaim suap hingga pejabat yang menikmati gaya hidup mewah. Asisten senior presiden, Mykhailo Podolyak, mengatakan Zelensky merespons tuntutan utama publik bahwa keadilan harus diterapkan pada semua orang. Demikian seperti dikutip dari BBC, Rabu (25/1).
Advertisement
Presiden Zelensky dilaporkan telah melarang seluruh pejabat publik untuk meninggalkan Ukraina kecuali untuk urusan resmi.
Pejabat publik yang pertama kali mundur adalah Kyrylo Tymoshenko, wakil kepala kantor presiden, yang mengawasi kebijakan regional. Sebelumnya, Tymoshenko ambil bagian dalam kampanye pemilihan Zelensky.
Setelah Rusia meluncurkan invasi ke Ukraina pada Februari 2022, Tymoshenko kerap muncul sebagai juru bicara pemerintah. Dia dikabarkan terlibat skandal atas penggunaan mobil mewah, namun Tymoshenko menyangkal melakukan kesalahan.
Dalam sebuah unggahan di Telegram, Tymoshenko berterima kasih kepada Zelensky atas apa yang disebutnya sebagai kesempatan untuk melakukan perbuatan baik setiap hari dan setiap menit.
Wakil Menteri Pertahanan Vyacheslav Shapovalov juga termasuk di antara yang mengundurkan diri, menyusul laporan bahwa dia mengawasi pembelian persediaan makanan militer dengan harga yang dinaikkan dari sebuah perusahaan yang relatif tidak dikenal. Kementerian menyebut ini sebagai "kesalahan teknis" dan mengklaim tidak ada uang yang berpindah tangan.
Adapun Menteri Pertahanan Oleksii Reznikov tengah diperiksa karena alasan yang sama.
Sejumlah Pejabat Tinggi Diberhentikan
Selain fenomena mengundurkan diri, sejumlah pejabat tinggi lainnya diberhentikan pada Selasa. Mereka antara lain Wakil Jaksa Agung Oleskiy Symonenko; Wakil Menteri Pembangunan Komunitas dan Wilayah Ivan Lukeryu; Wakil Menteri Pembangunan Komunitas dan Wilayah Vyacheslav Negoda; Wakil Menteri Kebijakan Sosial Vitaliy Muzychenk; serta gubernur daerah Dnipropetrovsk, Zaporizhzhia, Kyiv, Sumy, dan Kherson.
Ukraina memiliki sejarah korupsi dan pada tahun 2021 Transparency International menempatkan negara itu di peringkat 122 dari 180 negara korup.
Tindakan keras terhadap korupsi ini disebut merupakan salah satu tuntutan utama Uni Eropa jika Ukraina ingin bergerak maju dalam permohonannya untuk bergabung dengan blok itu.
Advertisement
Tidak Akan Kembali ke Masa Lalu
Dalam pidatonya pada Minggu (22/1), Zelensky berjanji tidak akan kembali ke masa lalu, yaitu ke cara hidup orang-orang yang dekat dengan lingkar kekuasaan.
Pernyataan Zelensky itu muncul usai penangkapan Wakil Menteri Infrastruktur Vasyl Lozinskyi pada Sabtu (21/1) karena dicurigai menerima suap senilai lebih dari US$ 350.000 terkait generator. Lozinskyi membantah tuduhan tersebut.
Meskipun ada reformasi antikorupsi dalam beberapa tahun terakhir, tantangannya pelik bagi Ukraina, yang menerima bantuan keuangan senilai miliaran dolar dari sekutu Barat.