Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Selasa, 24 Januari 2023. Indeks Dow Jones mencatat penguatan seiring investor mencerna laporan laba perusahaan terbaru untuk mengetahui kondisi ekonomi.
Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melompat 104,40 poin atau 0,31 persen ke posisi 33.733,96. Kenaikan indeks Dow Jones mencatat penguatan hari ketiga. Indeks S&P 500 melemah 0,07 persen menjadi 4.016,95. Indeks Nasdaq tergelincir 0,27 persen ke posisi 11.334,27.
Advertisement
Pada perdagangan Selasa, 24 Januari 2023, musim laporan keuangan berlanjut dengan hasil beragam. Saham 3M merosot 6,2 persen karena panduan yang mengecewakan, sementara saham Union Pacific turun 3,3 persen setelah hasil perusahaan kereta api itu jauh dari perkiraan analis. Setelah bel perdagangan akan dimulai dengan pelaporan Microsoft.
"Kami mengalami dua hari yang sangat kuat di pasar untuk mengantisipasi Fed akan berhenti karena kami memasuki minggu yang sibuk dengan laporan laba,” ujar Chief Market Strategist Crossmark Global Investments, Victoria Fernandez, seperti dikutip dari laman CNBC, Rabu (25/1/2023).
Ia menambahkan, laba yang dilihat sangat beragam. Ia prediksi, saham diperdagangkan dalam kisaran ketat seiring pasar menyerap komentar terbaru tentang margin, inflasi, dan lingkungan makro. Pergerakan wall streetpada perdagangan Selasa pekan ini datang setelah awal yang solid dengan semua rata-rata indeks utama mencatat kenaikan berturut-turut.
Pada Senin, 23 Januari 2023, indeks Nasdaq memimpin kenaikan dengan melompat 2,01 persen, indeks S&P 500 dan Dow Jones masing-masing bertambah 1,19 persen dan 0,76 persen.
Keuntungan telah datang meski awal musim laporan laba yang mengecewakan dan lebih banyak tanda ekonomi Amerika Serikat melambat. Beberapa investor berharap temuan ini akan mendorong poros dari the Federal Reserve ketika gelar pertemuan kebijakannya pekan depan.
Wall Street Bertenaga Berkat Saham Tesla dan Netflix
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan saham, Senin, 23 Januari 2023 seiring investor mempertimbangkan potensi perlambatan kenaikan suku bunga dari bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed). Investor pun bersiap hadapi minggu yang sibuk seiring rilis laba perusahaan.
Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Nasdaq melonjak 2,01 persen ke posisi 11.364,41. Indeks Dow Jones bertambah 254,07 poin atau 0,76 persen ke posisi 33.629,56. Indeks S&P 500 menguat 1,19 persen ke posisi 4.019,81.
Saham Tesla dan Apple naik dengan harapan pembukaan kembali di China akan meningkatkan bisnis dua perusahaan itu. Kedua saham teknologi besar itu baru-baru ini bergulat dengan penutupan sementara dan pukulan terhadap produksi karena negara tersebut menangani kasus COVID-19 yang melonjak.
Saham semikonduktor baik pada Senin, 23 Januari 2023 dengan ETF VanEck Semiconductor melonjak 4,7 persen untuk hari terbaiknya sejak November 2022. Investor telah mulai mempertimbangkan kemungkinan the Fed bersiap untuk memperlambat laju kenaikan suku bunga untuk melawan inflasi setelah pengetatan agresif selama berbulan-bulan.
Adapun data ekonomi yang dirilis pekan lalu menunjukkan penurunan harga grosir dan penjualan eceran, dan komentar dari pejabat bank sentral AS atau the Fed, sepertinya menandakan perlambatan. Pernyataan dari Gubernur the Fed Christopher Wallet tampaknya mendukung kenaikan suku bunga 0,25 persen pada pertemuan berikutnya mengangkat harapan investor untuk penurunan.
Sebuah laporan the Wall Street Journal Sunday meningkatkan kemungkinan jeda musim semi untuk menaikkan suku bunga, sebuah tanda the Fed dapat mendekati akhir dari kampanye kenaikan suku bunga.
“Bulls berjalan dengan momentum jangka pendek, narasi “soft landing”, dan sulit untuk berdebat dengan aksi harga baru-baru ini,” ujar Chief Market Technician BTIG, Jonathan Krinsky, dikutip dari laman CNBC, Selasa (24/1/2023).
Advertisement
Investor Bakal Hadapi Rilis Laporan Keuangan Perusahaan
Sementara itu, pasar memperkirakan peluang hampir 100 persen untuk kenaikan 25 basis poin menurut data CME group yang akan membawa suku bunga ke kisaran yang ditargetkan 4,5 persen-4,75 persen.
Laporan laba dapat membuat pasar gelisah pekan ini dengan sekitar 40 persen perusahaan dari Dow Jones merilis hasil laporan keuangan terbaruk. Hal ini dapat menawarkan lebih banyak wawasan tentang bagaimana perusahaan atasi inflasi dan suku bunga. Sejumlah perusahaan rilis laporan keuangan termasuk Microsoft, IBM, Tesla, Visa dan Mastercard.
Di sisi lain, sebanyak 57 perusahaan di S&P 500 telah melaporkan laba kuartal IV 2022. 63 persen dari perusahaan tersebut membukukan hasil yang melebihi harapan, menurut Refinitiv. Pertumbuhan laba telah di bawah standar karena kenaikan suku bunga dan kekhawatiran resesi. Perusahaan melaporkan laba 2,4 persen di atas harapan, dibandingkan dengan rata-rata jangka panjang 4,1 persen di atas harapan dan rata-rata 5,3 persen pada empat kuartal sebelumnya, berdasarkan data tersebut.
Saham Netflix Angkat Wall Street pada 20 Januari 2023
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street pada perdagangan saham Jumat, 20 Januari 2023. Wall street reli jelang akhir pekan sehingga mengakhiri pekan ini dengan kuat setelah sempat kehilangan momentum reli Januari 2023.
Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones bertambah 330,93 poin atau 1 persen ke posisi 33.375,49. Indeks S&P 500 naik 1,89 persen ke posisi 3.972,61. Indeks acuan tersebut mengakhiri penurunan beruntun dalam tiga hari. Sementara itu, indeks Nasdaq melonjak 2,66 persen ke posisi 11.140,43. Penguatan indeks Nasdaq didukung saham Netflix dan Alphabet.
Pada pekan ini, indeks Nasdaq melonjak dan membukukan kenaikan 0,55 persen, dan mencatat kinerja minggua positif selama tiga minggu berturut-turut. Indeks Dow Jones melemah 2,7 persen dan indeks S&P membukukan penurunan 0,66 persen. Dua indeks acuan itu mematahkan rekor penguatan beruntun dalam dua minggu berturut-turut. Pada 2023, rata-rata indeks acuan berada d wilayah positif.
"Kami mengalami reaksi lebih emosional dari yang diperkirakan. Banyak orang menjadi sangat pesimistis dan kami melihat gerakan untuk memulai tahun ini. Sekarang seperti yang diharapkan pasar tidak berada dalam garis lurus,” ujar Pendiri dan CEO KKM Financial, Jeff Kilburg, seperti dikutip dari laman CNBC, Sabtu (21/1/2023).
Ia mengatakan, pihaknya menemukan cara untuk terus bergerak dan memiliki titik terendah lebih tinggi. “Secara teknikal masih mendukung penurunan dan aksi jual,” ujar dia.
Adapun investor terus memantau laporan laba dan saham teknologi kapitalisasi besar memimpin pasar lebih tinggi.
Advertisement