Liputan6.com, Jakarta Permainan petak umpet jadi keseruan masa kanak-kanak yang tiada duanya. Petak umpet menjadikan teman sepermainan jadi lebih akrab. Permainan bersembunyi dan mencari ini hampir dimainkan oleh anak-anak di berbagai belahan penjuru dunia. Selain seru, permainan petak umpet sangat sederhana tak membutuhkan perlengkapan apapun.
Kendati demikian, petak umpet ternyata punya bahaya tersendiri. Seperti sebuah kejadian yang melibatkan bocah bermain petak umpet. Alih-alih mendapatkan tempat persembunyian yang rahasia, seorang bocah asal Bangladesh justru diangkut di dalam kontainer hingga menyeberang lautan selama berhari-hari.
Advertisement
Alhasil tepat pada 17 Januari 2023, bocah yang diketahui bernama Fahim itu berlabuh di Malaysia. Para pekerja di pelabuhan Klang geger melihat sosok bocah yang berada di dalam kontainer itu. Ia terlihat kebingungan dan asing dengan lingkungan yang berbeda. Bocah kesasar di dalam kontainer ini ditemukan memakai baju hijau kecokelatan.
Sebelum dibawa ke rumah sakit setempat, ia sempat diidentifikasi pihak kepolisian. Bahkan warga setempat yang menemukannya sempat menyangka yang aneh-aneh. Namun siapa sangka kisahnya bermula dari permainan petak umpet yang sederhana.
Berikut Liptuan6.com merangkum kejadian nyeleneh ini melansir dari Oddity Central, Rabu (25/1/2023).
Dicurigai korban perdagangan manusia
Staf di Pelabuhan Klang Malaysia mulannya terkejut usai menurunkan kontainer peti kemas dari kapal Bangladesh. Seorang bocah kurus berjalan linglung keluar dari dalam kontainer. Mereka makin bingung karena Fahim tak bisa berbahasa lokal. Para pekerja pelabuhan tak tahu asal muasal bocah yang muncul dari dalam kontainer itu.
Otoritas pelabuhan tidak dapat memperoleh informasi apapun darinya. Hingga mereka mencurigai bahwa dia adalah korban dari organisasi kriminal perdagangan manusia. Pihaknya lantas memanggil pihak kepolisian untuk mengungkap bocah misterius itu.
Kepada pihak kepolisian, bocah itu mengatakan kepada penyelidik Malaysia bahwa dia tertidur di kontainer pengiriman saat bersembunyi dari teman-temannya. Malangnya, Fahim kemudian menemukan dirinya terkunci. Meskipun berteriak minta tolong, tidak ada yang datang untuk menyelamatkannya.
Ia hanya bisa pasrah menanti kapan pintu kontainer terbuka. Hanya kesalahan kecil bersembunyi sambil ketiduran, bocah malang ini bisa ke luar negeri. Kontainer berisi bocah itu diangkut dengan kapal, hampir 2.000 mil (3218 km) ke Port Klang, Malaysia.
Advertisement
Tidak makan dan minum selama 6 hari
Fahim menceritakan kepada aparat Malaysia sampai akhirnya terjebak di dalam kontainer. Mengejutkannya, bocah itu tidak makan apapun selama berhari-hari selama berada di penjara logam itu. Alhasil ia terlihat tampak kurus dan lusuh saat pertama kali ditemukan.
Untungnya, dia stabil di rumah sakit dan diharapkan sembuh total. Pihak berwenang Malaysia telah mengkonfirmasi bahwa tidak ada alasan untuk meragukan cerita bocah itu dan tidak ada kecurigaan perdagangan manusia dalam kasus ini. Malaysia telah memulai proses untuk memulangkan Fahim ke negara asalnya di Bangladesh.
Bocah Bangladesh itu bisa menganggap dirinya beruntung. Mengingat pengiriman kargo di kapal bisa menghabiskan waktu berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan di laut, dan tanpa makanan dan air bisa dipastikan tak akan selamat.