Liputan6.com, Lucknow - Insiden bangunan runtuh kembali terjadi di India, dan lagi-lagi memakan korban jiwa.
"Sedikitnya tiga orang tewas dan puluhan lainnya dikhawatirkan terjebak setelah sebuah bangunan berlantai empat runtuh di India," kata para pejabat pada Selasa malam 24 Januari 2023 seperti dikutip dari AFP.
Advertisement
Wakil kepala menteri negara bagian Brajesh Pathak mengatakan tiga orang tewas dalam kecelakaan di kota utara Lucknow di negara bagian Uttar Pradesh.
Direktur Jenderal Polisi (DGP) negara bagian itu mengatakan, keruntuhan itu tampaknya akibat gempa bumi yang terjadi pada hari sebelumnya.
Gempa berkekuatan magnitudo 5,8 melanda Nepal barat pada Selasa sore, sekitar 440 km dari Lucknow.
"30-35 orang harus terjebak," kata Direktur Jenderal Intelijen DGP Devendra Singh Chauhan kepada wartawan.
Tim polisi, Pasukan Tanggap Bencana Nasional sedang mencari mereka yang terjebak di bawah reruntuhan, tambah Chauhan.
Kantor Ketua Menteri Yogi Adityanath men-tweet bahwa "rumah sakit telah diperintahkan untuk tetap waspada".
Menurut data dari Biro Catatan Kejahatan Nasional, 1.630 orang tewas akibat runtuhnya bangunan pada tahun 2021.
Kecelakaan itu terjadi hanya beberapa minggu setelah pihak berwenang di Joshimath, salah satu kota paling suci di India, mulai mengevakuasi penduduk yang panik setelah ratusan rumah mulai retak dan tenggelam.
19 Orang Tewas dalam Insiden Bangunan Roboh di India
Sedikitnya 19 orang tewas ketika hujan muson menyebabkan sebuah bangunan berlantai empat runtuh di kota besar Mumbai, India, kata pihak berwenang pada Selasa (28 Juni).
Struktur - terletak di sebelah daerah kumuh di distrik pusat kota - runtuh tepat sebelum tengah malam pada hari Senin, menurut pejabat setempat. Demikian seperti dilansir dari laman Channel News Asia, Rabu (29/6/2022).
14 orang telah diselamatkan pada Selasa malam tetapi pekerja darurat menemukan 19 jasad dari puing-puing.
"Operasi pencarian dan penyelamatan terus berlanjut," kata juru bicara Pasukan Tanggap Bencana Nasional kepada AFP.
Setidaknya enam dari mereka yang tewas berusia antara 18 dan 21 tahun, kata otoritas kota.
Hujan deras menghambat operasi saat tim penyelamat memindahkan lempengan beton dan menyaring lumpur dan puing-puing mencari korban selamat.
Seorang wanita, yang diyakini sebagai saudara perempuan dari salah satu korban, terlihat meratap dan menangis saat sesosok tubuh dibawa ke ambulans.
Advertisement
Bangunan Ambruk di Bhiwandi
Sementara itu, bangunan tempat tinggal yang runtuh di Bhiwandi, pinggiran kota Mumbai, India dilaporkan telah mencapai 15 orang.
Sementara itu, 25 orang lainnya dikhawatirkan masih terjebak di di dalam reruntuhan bangunan tiga lantai tersebut, seperti dikutip dari AFP, Selasa (22/9/2020).
Pasukan Tanggap Bencana Nasional (NDRF) India saat ini berhasil mengevakuasi 20 orang, ermasuk dua anak laki-laki berusia empat dan tujuh tahun.
Juru bicara NDRF menyatakan bahwa petugas darurat telah mengeluarkan 15 jenazah dari reruntuhan bangunan.
Penyebab dari kecelakaan itu belum terungkap hingga saat ini.
Namun, insiden itu diketahui sering terjadi selama musim hujan di bulan Juni-September di India, dengan struktur bangunan yang sudah tua dan tak lagi kokoh setelah hujan terus menerus mengguyur selama berhari-hari.
Direktur Jenderal NDRF Satya Narayan Pradhan mengatakan melalui Twitter, bahwa tim spesialis dan anjing pelacak telah dikerahkan untuk menyelamatkan "20 hingga 25 orang yang dikhawatirkan masih terjebak".
Terdapat lebih dari 40 petugas darurat yang dikerahkan untuk membantu mengevakuasi korban, menurut pernyataan seorang pejabat di otoritas kota Thane, yang mengawasi Bhiwandi, kepada AFP.
Gambar yang dibagikan dalam laman Twitter resmi NDRF, menunjukkan pekerja darurat yang tengah berupaya memindahkan puing-puing beton dan batu bata dengan kabel listrik bergantungan dari sisi atas kepala mereka.
Tragedi Jembatan Putus di India, Gujarat Umumkan Duka Regional
Negara bagian Gujarat di India mengumumkan momen duka nasional pada 2 November 2022. Mereka akan memperingati lebih dari 100 orang yang kehilangan nyawa akibat tragedi jembatan putus di Morbi.
Berdasarkan laporan The Hindustan Times, Selasa (1/11/2022), Menteri Ketua di Gujarat Bhupendra Patel mengumumkan duka regional tersebut.
"Bendera nasional akan dikibarkan setengah tiang di gedung-gedung pemerintah di negara bagian ini," ujar Gujarat Bhupendra melalui Twitter.
Selain itu, Bhupendra berkata tidak ada pelayanan pemerintahan, acara respesi dan hiburan yang digelar pada hari duka tersebut.
Setelah insiden nahas itu terjadi, Bhupendra dilaporkan membatalkan semua jadwalnya pada hari Minggu (30/11) untuk langsung bertolak ke TKP. Ia juga sudah berkomunikasi dengan Perdana Menteri India Narendra Modi.
Pemerintah Gujarat berkata telah membuka investigasi kriminal atas kejadian tersebut. Sebelumnya, beredar video-video ketika sejumlah orang menggoyang-goyang jembatan gantung tersebut.
Advertisement