Liputan6.com, Jakarta - Volume transaksi payment gateway Xendit melambung setelah bekerja sama dengan DANA. Kedua perusahaan teknologi finansial ini telah bergandengan sejak 2021.
Advertisement
Managing Director Xendit Mikiko Steven menjelaskan, volume transaksi perusahaan mengalami lonjakan setelah bekerja sama dengan DANA. berdasarkan data yang ditabulasi, jenis transaksi yang mendominasi yaitu transaksi virtual account.
"Pertumbuhan volume transaksi kita selama berpartner dengan DANA Indonesia pada 2021 Rp 553 miliar kemudian di tahun 2022 mencapai Rp 4 triliun," ujar Mikiko di kantor DANA Indonesia, Jakarta, Rabu (25/1/2023).
DANA menjadi pilihan utama merchant untuk produk uang elektronik dan telah dipakai oleh merchant Xendit terutama di industri financial services, gaming dan groceries.
Dalam pemaparan data yang disampaikan Mikiko, lebih dari 1.400 merchant aktif yang bertransaksi menggunakan produk uang elektronik DANA di bulan Desember 2022.
"Trransaksi uang elektronik DANA tumbuh lebih dari 6 kali lipat dalam setahun," ucap Mikiko.
Senada dengan pertumbuhan volume transaksi Xendit, layanan keuangan digital nonperbankan, DANA Indonesia, juga mencatat pengguna baru DANA di luar Pulau Jawa mencapai 44 persen selama periode 2021-2022.
CEO DANA Indonesia, Vincent Iswara menyampaikan, kondisi tersebut juga tercermin dari meningkatnya pengguna organik DANA di periode yang sama.
"Hampir 40 persen pengguna Dana itu di luar Jawa," ujar Vincent di kantor pusat DANA Indonesia.
Pertumbuhan Pengguna
Meski tidak menyampaikan secara mendetil jumlah pengguna DANA di luar Pulau Jawa, Vincent menjabarkan secara akumulasi pertumbuhan pengguna layanan keuangan digital, DANA.
Pada periode 2021, pengguna layanan keuangan ini mencapai 100 juta pengguna. Kemudian hingga akhir periode 2022, jumlah pengguna DANA mengalami peningkatan menjadi 135 juta.
Vincent optimis di periode 2023, jumlah pengguna DANA akan terus bertambah hingga tiga kali lipat dari jumlah pengguna di tahun 2022.
"Target tahun ini kita juga akan lebih lagi. Masih ada potensi 3 kali lipat lagi perkembangannya, kalau dilihat Januari (2023) saja pertumbuhannya makin pesat," ucapnya.
Pria yang pernah menempuh pendidikan di Universitas Waseda, Jepang, itu menilai pesatnya pertumbuhan pengguna DANA di luar Pulau Jawa karena penetrasi perusahaan yang dianggap cocok oleh para merchant atau mitra.
Dia memberi contoh, sebuah mitra dapat langsung menerima dan bertransaksi di hari yang sama dengan costumer. Adaptasi seperti ini, menurut Vincent tidak banyak dilakukan oleh layanan keuangan non perbankan yang ada di Indonesia.
"Perkembangan kita adopsi masyarakat lebih cepat," ucapnya.
Advertisement
Kinerja DANA
Kinerja mentereng DANA juga terlihat dalam capaian do peringkat pertama kategori “Top Improvers” dalam Bank and Payment System Consideration Rankings 2022 oleh YouGov.
Ranking didasarkan pada skor positive consideration brand dari YouGov BrandIndex, yang mengukur besaran jumlah pelanggan suatu brand lembaga atau jasa keuangan yang akan mempertimbangkan menggunakan brand tersebut kembali di masa yang akan datang.
Ekosistem keuangan digital yang semakin lumrah digunakan oleh pengguna dalam bertransaksi sehari-hari, ditunjukkan dengan adanya peningkatan rata-rata jumlah transaksi harian di aplikasi DANA sebesar 160,30 persen pada November 2022 (YTD) atau sejumlah 16,4 juta transaksi. Kebiasaan pengguna dalam bertransaksi secara digital untuk melakukan transaksi kirim uang juga meningkat signifikan, yaitu sebesar 323,46 persen pada November 2022 (YTD).
Berbagai fitur unggulan lainnya juga mencatatkan kenaikan yang signifikan, antara lain pembayaran QRIS sebesar 374,25 persen, pembayaran tagihan sebesar 172,47 persen, dan transaksi pembelian emas digital sebesar 262,87 persen. Hal ini menandakan semakin tingginya tingkat kepercayaan pengguna dalam memanfaatkan DANA sebagai solusi layanan keuangan modern yang aman, nyaman, dan terpercaya.
Reporter: Yunita Amalia
Sumber: Merdeka.com