Profil Pemilik Meikarta yang Viral Gugat Konsumen Perkara Refund

Berikut adalah profil pemilik Meikarta yang tengah dihebohkan dengan berita gugatan terhadap konsumen terkait dana pembelian apartemen.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 26 Jan 2023, 14:11 WIB
Jumlah unit apartemen Meikarta yang sudah aktif ditinggali sampai dengan saat ini terdapat sekitar 400an unit, dan diperkirakan ada sekitar 1500 penghuni. (Dok Meikarta)

Liputan6.com, Jakarta - Apartemen Meikarta yang dibangun oleh PT Mahkota Sentosa Utama (MSU) di Bekasi, Jawa Barat tengah menjadi perbincangan publik luas.

Pasalnya, MSU menggugat belasan konsumen Meikarta yang meminta pengembalian dana yang sudah dibayarkan ke pihak developer, karena tidak adanya kejelasan dari pembangunan apartemen tersebut.

Dengan ramainya berita tersebut, siapa pemilik Meikarta? berikut adalah profil pemilik Meikarta yang dirangkum dari berbagai sumber.

PT Mahkota Sentosa Utama atau MSU merupakan anak perusahaan PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) yang dimiliki oleh miliarder sekaligus pendiri Lippo Group, Mochtar Riady.

Lahir pada 12 Mei 1929 di Jawa Timur, Mochtar Riady dikenal sebagai figur yang inspiratif, yang mulai terjun ke dunia bisnis dengan membuka toko sepeda tersebut pada usia 22 tahun.

Orang tua Mochtar Riady merupakan seorang pedagang batik bernama Liapi (ayah) dan ibunya bernama Sibelau. Keduanya merantau dari Fujian dan tiba di Malang pada 1918.

Saat perang kemerdekaan pecah, Mochtar pun turut berjuang di Jawa Timur. Sempat diasingkan ke China, dia kemudian memutuskan untuk menempuh pendidikan bidang filosofi di Universitas Nanking.

Hingga pada tahun 1950, Mochtar Riady kembali lagi ke Indonesia setelah tinggal di Hong Kong. Kemudian pada 1951, Mochtar Riady menikah dengan Suryawati Lidya atau May Lidyawaty.

Dari pernikahannya, Mochtar Riady dikaruniai 6 orang anak yakni Rosy Riady, Andrew Taufan Riady, Liliane Lanny Riady, James Tjahaja Riady, Stephen Riady, dan Minny Riady.


Sejarah Mochtar Riady Bangun Kerajaan Bisnis Lippo Group

Pendiri Lippo Group Mochtar Riady memberi sambutan pada acara national tenant gathering dalam rangka ulang tahun ke-30, Lippo Malls di Senayan, Jakarta, Kamis (28/2). Kegiatan tersebut mengusung 3 DEKADE. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Sejarah dibangunnya konglomerat Lippo Group bermula ketika Mochtar Riady membeli sebagian saham di Bank Perniagaan Indonesia milik Haji Hasyim Ning pada tahun 1981.

Saat pembelian itu, aset bank milik keluarga Hasyim merosot menjadi hanya sekitar Rp. 16,3 miliar.

Mochtar Riady sendiri pada waktu itu tengah menduduki posisi penting di Bank Central Asia (BCA), bank yang didirikan oleh keluarga Liem Sioe Liong. Ia bergabung dengan BCA pada tahun 1975 dengan meninggalkan Bank Panin.

Di BCA, Mochtar Riady mendapatkan share sebesar 17,5 persen saham BCA dan menjadi orang kepercayaan Liem Sioe Liong. KKetika Mochtar Riady bergabung, aset BCA hanya sebesar Rp. 12,8 miliar.

Kemudian pada akhir 1990, Mochtar Riady memutuskan untuk keluar dari BCA dan ketika itu aset bank tersebut sudah di atas Rp. 5 triliun.

Pada 1987, setelah ia bergabung, aset Bank Perniagaan Indonesia melonjak naik lebih dari 1.500 persen menjadi Rp. 257,73 miliar. Hal ini membuat kagum kalangan perbankan nasional. Ia pun dijuluki sebagai The Magic Man of Bank Marketing.

Dua tahun kemudian, pada 1989, bank ini melakukan merger dengan Bank Umum Asia dan semenjak saat itu lahirlah Lippobank, yang menjadi cikal bakal Lippo Group.


Lippo Group Dikenal Luas dengan Bisnis Properti dan Perhotelan

Pendiri Lippo Group Mochtar Riady memberi sambutan dalam Indonesia Digital Conference (IDC) 2019 di Jakarta, Kamis (28/11/2019). IDC digagas para pengurus AMSI sebagai wadah bertukar pengalaman, gagasan, dan strategi membangun ekosistem digital untuk masa depan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Lippo Group yang didirikan Mochtar Riady dikenal dengan salah satu bisnis terbesarnya, yaitu real estate.

Salah satunya adalah Lippo Karawaci, yang menjadi salah satu lokasi berjalannya bisnis real estate perusahaan tersebut.

Selain perumahan, Lippo Group juga menjalankan ebih dari 60 pusat perbelanjaan Lippo Malls, yang tersebar di 29 kota besar di seluruh Indonesia.

Kemudian, Aryaduta Hotels menjadi grup hotel yang dijalankan Lippo Group. Sebanyak 8 hotel Aryaduta tersebar di berbagai kota di Indonesia, yaitu Jabodetabek, Medan, Pekanbaru, Manado, Makassar, dan Palembang.

Selain perumahan dan perhotelan, Lippo Group juga aktif di sektor pendidikan melalui Yayasan Pelita Harapan yang terdiri dari 45 sekolah K-12 dan tiga universitas di Indonesia.

Lippo Grup juga mengelola sejumlah bisnis retail salah satunya adalah Matahari Department Store, Hypermarket, dan Books & Beyond.

Kemudian di sektor kesehatan, Lippo Group mengoperasikan lebih dari 20 rumah sakit di seluruh Indonesia, dengan total dokter umum dan spesialis berjumlah 1900 orang.


Kekayaan Mochtar Riady

Chairman Lippo Group Mochtar Riady memberikan sambutan saat peresmian pembangunan kembali Gedung C FISIP Universitas Indonesia (UI) di Depok, Jawa Barat, Kamis (2/5/2019). Gedung tersebut diberi nama Mochtar Riady Social & Political Research Center. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Majalah finansial dan ekonomi asal Amerika Serikat, Forbes mencatat bahwa kekayaan Mochtar Riady dan keluarganya kini mencapai USD 1,4 miliar atau sekitar Rp. 20,9 triliun. 

Mochtar Riady kini menempati posisi 2004 dalam daftar miliarder Forbes, Real Time Billionaires.

Berdasarkan pantauan per Rabu (15/1/2023) kekayaan Mochtar Riady dalam daftar Forbes Real Time Billionaires naik hingga USD 9 juta.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya