Masih Jadi Misteri, 4 Kapal Ini Tenggelam dan Tak Pernah Ditemukan

Ada sekitar 3 juta bangkai kapal di lautan, danau, dan sungai di muka Bumi ini, menurut perkiraan dari UNESCO. Dari sekian banyak, ada yang sejauh ini belum pernah ditemukan.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 25 Jan 2023, 21:00 WIB
Kapal Flor de la Mar konon menyimpan harta karun Rp 34,6 triliun (Public Domain)

Liputan6.com, Jakarta - Ada sekitar 3 juta bangkai kapal di lautan, danau, dan sungai di muka Bumi ini, menurut perkiraan dari UNESCO. Banyak bangkai kapal yang tenggelam akibat Perang Dunia II di Pasifik Barat dan Atlantik Utara.

Ada juga bangkai kapal yang mengalami kerusakan di tempat yang tak pernah terpikirkan sebelumnya. Seperti di gurun Namibia dan di ladang jagung di Kansas.

Bahkan ada bangkai kapal di New York City: Setelah menara kembar jatuh WTC ditabrak insiden pada 9/11 (peristiwa tragedi serangan 11 September 2001).

Seperti selebritas, ada kapal karam dengan kategori terkenal seperti Titanic, Lusitania, dan Endurance yang kemudian diceritakan dalam film hingga buku kemudian punya penggemarnya sendiri.

Beberapa kasus bahkan dilaporkan ada kapal yang hilang selama berabad-abad, beberapa membawa jutaan (atau milyaran) harta karun.

Kunci untuk menemukannya, menurut pemburu bangkai kapal terkenal David Mearns, bukanlah dengan susah payah mencari di dasar laut. Tetapi melakukan penelitian berbulan-bulan atau bertahun-tahun pada setiap detail kapal, termasuk bagaimana kapal itu dibangun, di mana kapal itu tenggelam, dan setiap laporan saksi mata.

Dikutip dari laman Mentalfloss.com, Rabu (25/1/2023), berikut adalah 6 bangkai kapal hilang di dunia yang masih belum ditemukan:

1. S.S. Waratah - 1911

S.S. Waratah adalah kapal penumpang Inggris yang sering disebut Titanic-nya Australia -- meski diluncurkan pada tahun 1908, empat tahun sebelum Titanic yang sebenarnya.

Kapal ini memiliki kapasitas untuk 750 penumpang dan 150 awak, melakukan satu perjalanan pulang pergi dari London ke Sydney.

Namun pada pelayaran keduanya, kapal tersebut dilaporkan kelebihan berat badan dan rentan terhadap kebakaran kecil yang terjadi dari ketel tidak berinsulasi. Kapal tersebut menghilang di suatu tempat di dekat Cape Town, Afrika Selatan.

Kapal ini dianggap maju secara teknologi. Ditujukan untuk orang kaya, dan dianggap tidak sebagai tenggelam.


1. Flor de la Mar - 1511

Replika kapal Flor de la Mar di Malaka, Malaysia (Public Domain)

Pusat kekuatan militer Portugis pada tahun 1502 adalah kapal Flor de la Mar. Secara efektif kapal ini melakukan penjarah.

Selama satu dekade, kapal melakukan perjalanan dari Portugal ke Ormuz (Iran), Malaka (Malaysia), dan Goa (India). Kapal ini membawa senjata dan kembali ke Portugal dengan membawa emas dan barang berharga lainnya.

Pada tahun 1511, ketika kembali dari Malaka dengan membawa 400 orang dan ribuan pon emas -- dipercaya oleh beberapa orang bernilai lebih dari US$ 2 miliar -- Flor de la Mar tenggelam akibat badai di dekat Sumatra.

Jika rumor berusia 500 tahun itu benar, Flor de la Mar bisa menjadi kapal karam paling berharga di Bumi.

 


3. SS Arktik - 1854

Ilustrasi gelombang laut (Sumber: Pixabay)

Diluncurkan pada tahun 1850, Arktik adalah kapal mewah dan punya kecepatan dalam berlayar. Kapal ini mampu melintasi Atlantik dalam 10 hari.

Kapal tersebut itu dibangun dengan subsidi besar dari pemerintah AS untuk membantu Collins Line yang berbasis di Amerika, bersaing dengan British Cunard Line.

Empat tahun dalam layanan transatlantiknya, Arktik bertabrakan pada suatu malam di tahun 1854 dengan kapal uap Prancis di dekat Newfoundland (kebetulan, tidak jauh dari tempat Titanic tenggelam).

Pada saat tenggelam, wilayah Kutub Utara merupakan lokasi tragedi yang menewaskan hampir 300 orang.

 


4. Santa Maria - 1492

Ilustrasi batu ditengah laut (pixabay)

Kapal ini tergabung dalam trio, terdiri dari Niña, Pinta, dan Santa Maria. Kapal ini membawa Christopher Columbus menyeberangi samudra ke Hispaniola (sekarang Haiti) pada tahun 1492. Tetapi hanya dua kapal pertama yang berhasil kembali ke Spanyol.

Menurut laporan pelayaran, ketegangan terjadi antara Columbus dan Juan de la Cosa, seorang kartografer dan master on-board Santa Maria.

Segalanya memuncak ketika Santa Maria kandas di dekat Hispaniola pada Natal 1492. Columbus menyalahkan de la Cosa dan mempertimbangkan untuk meminta ratu menuntutnya atas pengkhianatan. Kapal itu kemudian hilang dan tidak pernah ditemukan.

Infografis Dugaan Perbudakan ABK WNI di Kapal Long Xing. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya