Liputan6.com, Jakarta - PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC) berencana melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue melalui penawaran umum terbatas (PUT) III. Jumlah saham yang akan diterbitkan dalam rights issue sebanyak-banyaknya 10 miliar lembar seri C dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Perseroan berencana menggunakan dana hasil PMHMETD setelah dikurangi dengan biaya emisi untuk memperkuat struktur permodalan guna mengukuhkan pemenuhan ketentuan tentang modal inti minimum b ank.
Advertisement
Jika terdapat pelaksanaan HMETD dari pemegang saham lainnya setelah dikurangi dengan biaya emisi akan digunakan untuk memperkuat modal kerja dalam rangka pengembangan usaha perseroan melalui pemberian kredit.
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (25/1/2023), perseroan telah mendapat dukungan dari pemegang saham pengendali perseroan dengan kepemilikan 74,16 persen, yakni J Trust Co., Ltd., Jepang senilai Rp 1 triliun yang telah dicatat sebagai dana setoran modal per 31 Desember 2022. Dengan demikian, perseroan perlu merealisasikan menjadi tambahan modal Ditempatkan dan Disetor Penuh.
Sehubungan dengan hal tersebut, Bank JTrust Indonesiamerencanakan untuk melaksanakan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. 32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (POJK 32/2015). Lebih lanjut, perseroan berencana gelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 4 Maret 2023 untuk meminta persetujuan pemegang saham mengenai aksi ini.
JTrust Co Ltd Ekseskusi Rights Issue BCIC Rp 880 Miliar
Sebelumnya, pemegang saham PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC) yaitu J Trust Co Ltd mengeksekusi penambahan modal dengan mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), JTrust Co Ltd membeli 2.933.333.334 saham BCIC dengan harga Rp 300 per saham pada 19 Agustus 2022. Dengan demikian, JTrust Co Ltd eksekusi pembelian saham BCIC Rp 880 miliar dalam rangka rights issue.
Tujuan transaksi pembelian saham ini untuk pelaksanaan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) melalui penawaran umum terbatas II 2022 atau rights issue.
“Status kepemilikan langsung. 13.430.561.631 saham atau sebesar 74,16 persen dari total seluruh saham yang dikeluarkan dalam perseroan,” tulis J Trust Co Ltd dalam keterbukaan informasi.
Dalam laporan ke BEI oleh Sharestar Indonesia, jumlah saham yang ditawarkan 4.242.714.624 saham dalam rangka pelaksanaan rights issue.
Saat pelaksanaan rights issue jumlah pemesan mencapai 117 pemegang saham dan jumlah pesanan saham sesuai HMETD sebesar 3.967.539.928 saham. Sisa saham yang tidak dipesan 275.174.696 saham. Setelah pelaksanaan PMHMETD II-2022, total saham BCIC menjadi sebanyak 18.109.922.009 saham.
Advertisement
Rights Issue Bank J Trust
Sebelumnya, Bank JTrust Indonesia menggelar rights issue dengan menawarkan 4,24 miliar saham seri C dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Jumlah saham yang ditawarkan itu 30 persen dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.
Dalam pelaksanaan rights issue tersebut, setiap 10 saham perseroan akan memperoleh tiga HMETD. Setiap satu HMETD dapat digunakan untuk membeli satu saham dengan membayar harga pelaksanaan Rp 300 per saham. Perseroan membidik dana Rp 1,27 triliun dari rights issue.
Adapun pemegang saham yang tidak melaksanakan HMETD nya akan alami dilusi maksimal 23,08 persen setelah pelaksanaan HMETD melalui penawaran umum terbatas (PUT) II atau rights issue.
Dana hasil rights issue perseroan akan dipakai untuk memperkuat struktur permodalam dalam pengembangan usaha perseroan melalui pemberian kredit.