Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca DKI Jakarta, pada Jumat, 27 Januari 2023 cenderung berawan.
Kondisi tersebut terjadi pada pagi hingga malam hari, meski di sejumlah titik bakal turun hujan diselingi petir dan angin kencang siang hari.
"Waspada potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang berdurasi singkat di wilayah Jaksel dan Jaktim pada siang hari dan di wilayah Jakbar, Jakut, dan Jakpus pada dini hari," jelas BMKG dilaman resminya.
Baca Juga
Advertisement
Sementara, hujan turun di sejumlah daerah penyangga Jakarta, Jumat pagi, terkecuali Bekasi dan Tangerang. Menurut BMKG, kondisi cuaca di kedua wilayah diselimuti awan mendung.
Hujan juga diperkirakan terjadi siang hari dan berpotensi sedang hingga lebat di sebagian wilayah Depok, Bogor, dan Bekasi.
"Waspada potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada waktu antara menjelang siang hingga malam hari di sebagian wilayah Kota Depok, Kab dan Kota Bekasi, Kab dan Kota Bogor," kata BMKG.
Berikut informasi prakiraan cuaca untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG:
Kota | Pagi | Siang | Malam |
Jakarta Barat | Berawan | Hujan Ringan | Berawan |
Jakarta Pusat | Berawan | Berawan | Berawan |
Jakarta Selatan | Berawan | Hujan Ringan | Berawan |
Jakarta Timur | Berawan | Hujan Ringan | Berawan |
Jakarta Utara |
Berawan | Berawan | Berawan |
Kepulauan Seribu | Berawan | Berawan | Berawan |
Bekasi | Berawan | Hujan Ringan | Hujan Sedang |
Depok | Hujan Ringan | Hujan Ringan | Hujan Sedang |
Bogor | Hujan Ringan | Hujan Ringan | Hujan Ringan |
Tangerang | Berawan Tebal | Hujan Ringan | Hujan Ringan |
Potensi Tanah Bergerak di Jakarta, Heru Budi Imbau Warga Ikuti Info BMKG dan BPBD
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menanggapi peringatan dini potensi pergerakan tanah di 15 wilayah DKI Jakarta yang dikeluarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta.
Heru Budi tak ingin berkomentar banyak perihal potensi pergerakan tanah yang diprakirakan terjadi pada Januari 2023 ini. Dia tak ingin masyarakat merasa khawatir mengenai potensi tanah bergerak di Ibu Kota.
Kendati demikian, Heru mengimbau agar masyarakat bersama-sama melihat perkembangan potensi pergerakan tanah dengan mengikuti informasi-informasi yang kredibel. Dia berharap pergerakan tanah tak terjadi di Ibu Kota.
"Iya saya enggak komentar, nanti komentar pada khawatir. Kita lihat saja perkembangan, mudah-mudahan jauh dari bencana Jakarta," kata Heru di Pendopo Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (11/1/2023).
Heru mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah berkoodinasi dengan pihak-pihak terkait seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Koordinasi BMKG, koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Nasional, selalu memberikan informasi yang cepat kepada masyarakat," katanya.
Lebih lanjut, Heru mengimbau agar masyarakat selalu membaca dan mengikuti informasi yang disampaikan oleh BPBD DKI Jakarta maupun BMKG. Sehingga, aksi lanjutan dapat secepatnya bisa dilakukan bersama.
Advertisement
15 Wilayah Jakarta Berpotensi Tanah Bergerak
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengeluarkan peringatan dini potensi pergerakan tanah di 15 wilayah Ibu Kota pada Januari 2023.
BPBD menjelaskan prakiraan ini disusun berdasarkan hasil tumpang susun peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Prakiraan wilayah potensi terjadi gerakan tanah disusun berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari BMKG," tulis BPBD melalui akun Instagram resmi @bpbddkijakarta, Selasa 10 Januari 2023.
BPBD menyampaikan titik rawan pergerakan tanah terbagi menjadi dua zona, pertama zona menengah dan kedua zona tinggi.
Pada zona menengah dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.
"Sementara pada zona tinggi, gerakan tanah lama dapat aktif kembali," ungkapnya.