Sayap Lion Air Tabrak Atap Garbarata Bandara Mopah Merauke, Bagaimana Kondisi Penumpang?

Pihak Lion Air memberikan kompensasi kepada penumpang berupa penginapan sambil menunggu keberangkatan.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 26 Jan 2023, 12:22 WIB
Pesawat Lion Air yang jatuh regitrasi PK-LQP jenis Boieng 737 MAX 8 jatuh di Kawarang. (Humas Lion Air)

Liputan6.com, Jakarta - Sayap kanan pesawat Lion Air JT 797 tujuan Sentani, Kabupaten Jayapura, menabrak atap garbarata Bandara Mopah Merauke, pada Kamis (26/1/2023) sekitar pukul 09.10 WIT. Bagaimana kondisi penumpang?

Dari informasi yang dihimpun, pesawat Lion Air JT 797 mengangkut sebanyak 117 orang dewasa, 4 orang anak-anak dan 1 balita. Akibat insiden tabrakan itu, para penumpang ditunda keberangkatannya hingga esok hari.

Adapun pihak Lion Air memberikan kompensasi kepada penumpang berupa penginapan sambil menunggu keberangkatan.

"Seluruh penumpang selamat, baik-baik semua. Pihak Lion Air juga memberikan kompensasi kepada penumpangnya dengan memberikan penginapan kepada para penumpang dan akan diberangkatkan esok hari," kata Kapolres Merauke AKBP Sandi Sultan dalam keterangannya, Kamis (26/1/2203).

Sandi menjelaskan, dari insiden kecelakaan pesawat ini terjadi kerusakan pada winglet HIT kanan pesawat. Selain itu, bangunan garbarata bandara di bagian atas mengalami kerusakan, di mana kaca bangunan pecah dan bagian atas bangunan rusak.

Akibatnya, winglet HIT kanan pesawat mengalami kerusakan. Selanjutnya, ratusan penumpang diturunkan dari pesawat dan menunggu di ruang tunggu Bandara Mopah Merauke.

Adapun pesawat Lion Air JT 794 juga mengangkut barang bagasi seberat 1.105 kilogram, serta kargo 646 kilogram.

"Kami tengah melakukan pemeriksaan dengan koordinasi otoritas bandara, juga memeriksa kesehatan pilot dan co-pilot serta kru pesawat," ucap Sandi.

Sementara, pesawat dipastikan menunda penerbangan hingga perbaikan kerusakan selesai. Sekitar pukul 10.20 WIT, pilot bersama kru turun dari pesawat guna diambil keterangan terkait kecelakaan.

"Pemeriksaan telah dilakukan kepada pilot dan petugas di bandara. Ada dugaan kejadian ini akibat human error, kurang kehati-hatian pilot dan petugas bandara," ujar Sandi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya